Ketua Bawaslu Minta Mahasiswa Jangan Pilih Calon Pemimpin yang Tak Bisa Tepati Janji
Selasa, 21 Maret 2023 - 17:30 WIB
JAKARTA - Ketua Badan Pengawas Pemilih Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja mengatakan hukuman untuk para politisi yang gagal melaksanakan janji politiknya bukanlah menjadi golongan putih (Golput) alias tidak memilih di Pemilu 2024 .
Menurut Bagja, hukuman yang tepat adalah masyarakat jangan memilih lagi politikus tersebut. Namun, memilih calon pemimpin yang bisa memegang teguh janjinya.
"Pilih kembali atau tidak pilih itu cara penting untuk menghukum para politisi yang janjinya tidak tepat," ujarnya di hadapan ratusan mahasiswa dalam dialog pemilu bertema "Peran Penting Pemilih Pemula Untuk Mewujudkan Pemilu Bermartabat" yang diadakan oleh SINDOnews.com di Auditorium Arifin Panigoro Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2023).
Oleh sebab itu, Bagja mengajak mahasiswa untuk tidak apatis dalam politik. Sebab, kata dia, politik dapat menentukan kehidupan bangsa.
"Bahwa kalau ada ahli politik dari Prancis bahwa politik itu menentu harga sabun yang Anda pakai, baju, dan bagaimana Anda menikmati fasilitas umum," jelasnya.
Dia pun meminta kepada para mahasiswa untuk tak hanya menjadi pemilih aktif namun juga membantu mengawasi jalannya Pemilu 2024.
"Bantu awasi. (Caleg) Yang janjinya jelimet jangan dipilih," ucapnya.
Dalam acara yang diadakan untuk memperkenalkan Kanal Rakyat Memilih di SINDOnews.com ini, Bagja juga menegaskan kepada para mahasiswa untuk tak menganggap politik uang hal yang biasa. Dia meminta mahasiswa untuk mengindari hal tersebut.
Untuk diketahui, dialog Pemilu 2024 bertema Peran Penting Pemilih Pemula Untuk Mewujudkan Pemilu Bermartabat digelar SINDOnews.com ini juga didukung oleh Loaf-Bun Korean Bakery By Boga Group dan Ades.
Menurut Bagja, hukuman yang tepat adalah masyarakat jangan memilih lagi politikus tersebut. Namun, memilih calon pemimpin yang bisa memegang teguh janjinya.
Baca Juga
"Pilih kembali atau tidak pilih itu cara penting untuk menghukum para politisi yang janjinya tidak tepat," ujarnya di hadapan ratusan mahasiswa dalam dialog pemilu bertema "Peran Penting Pemilih Pemula Untuk Mewujudkan Pemilu Bermartabat" yang diadakan oleh SINDOnews.com di Auditorium Arifin Panigoro Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2023).
Oleh sebab itu, Bagja mengajak mahasiswa untuk tidak apatis dalam politik. Sebab, kata dia, politik dapat menentukan kehidupan bangsa.
"Bahwa kalau ada ahli politik dari Prancis bahwa politik itu menentu harga sabun yang Anda pakai, baju, dan bagaimana Anda menikmati fasilitas umum," jelasnya.
Dia pun meminta kepada para mahasiswa untuk tak hanya menjadi pemilih aktif namun juga membantu mengawasi jalannya Pemilu 2024.
"Bantu awasi. (Caleg) Yang janjinya jelimet jangan dipilih," ucapnya.
Dalam acara yang diadakan untuk memperkenalkan Kanal Rakyat Memilih di SINDOnews.com ini, Bagja juga menegaskan kepada para mahasiswa untuk tak menganggap politik uang hal yang biasa. Dia meminta mahasiswa untuk mengindari hal tersebut.
Untuk diketahui, dialog Pemilu 2024 bertema Peran Penting Pemilih Pemula Untuk Mewujudkan Pemilu Bermartabat digelar SINDOnews.com ini juga didukung oleh Loaf-Bun Korean Bakery By Boga Group dan Ades.
(kri)
tulis komentar anda