48 Personel TNI AU Dikirim ke AS Pelajari Sistem Avionik C-130 J Super Hercules
Senin, 06 Maret 2023 - 18:59 WIB
JAKARTA - Satu unit pesawat C-130 J Super Hercules telah tiba di Tanah Air, menambah kekuatan alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI AU . Salah satu kelebihan pesawat ini adalah sistem avionik, berbeda dengan dua tipe Hercules sebelumnya.
Avionic atau Aviation of Electronic adalah sistem elektronika pada pesawat terbang untuk menuntun dan memudahkan pekerjaan kru pesawat selama penerbangan mulai take off, flight, sampai landing.
Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya TNI A Gustaf Brugman menjelaskan, bentuk C-130 J Super Hercules relatif mirip dengan Hercules tipe H dan tipe B. Tapi C-130 J Super Hercules dilengkapi aspek avionik serta mesin yang berbeda.
Berkaitan dengan ini, Gustaf mengatakan telah mengirim sebanyak 48 personel untuk mengikuti pelatihan sekaligus mempelajari avionik dan mesin pesawat C-130 J Super Hercules, langsung dari pabriknya di Lockheed Martin, Amerika Serikat (AS). Ke-48 personel ini terdiri atas 12 pilot training, 6 loadmaster training, dan 30 maintenance crew training.
"Enam orang loadmaster sebagian besar belajar sistem avionik karena ini memang berbeda jauh dengan airbus yang kita miliki," kata Gustaf di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (6/3/2023).
"Tapi sebagian besar belajar di sistem avionik karena ini memang murni beda jauh dengan Hercules yang kita miliki, jadi mudah-mudahan setelah pesawat ini datang akan dilanjutkan dengan training pesawat ini di Halim mulai bulan April," sambungnya.
C-130 J Super Hercules sudah tiba merupakan pesawat pertama dari lima unit yang dipesan Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk TNI AU. Kelima pesawat akan ditempatkan di Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma sebagai pesawat angkut berat.
"Selanjutnya pesawat C-130J-30 Super Hercules A-1339 akan ditempatkan di Skadron Udara 31, Lanud Halim Perdanakusuma, sebagai pesawat angkut berat yang mendukung pelaksanaan tugas TNI AU, baik OMP ataupun OMSP," katanya.
Pesawat C-130J-30 Super Hercules memiliki flight station yang lebih canggih, dan sistem avionik digital terintegrasi penuh. Mampu membawa kargo 20 ton. Ruang pesawat yang besar bisa membawa 8 palet atau 97 tandu, 128 pasukan tempur, serta 92 pasukan terjun payung. Pesawat juga dibekali dengan sejumlah fitur, di antaranya aspek peningkatan perlindungan bahan bakar, serta sistem penanganan kargo yang ditingkatkan.
Lihat Juga: Perwira Tinggi Bintang 3 TNI AU Menjabat Lebih dari Setahun, Salah Satunya Kepala Basarnas
Avionic atau Aviation of Electronic adalah sistem elektronika pada pesawat terbang untuk menuntun dan memudahkan pekerjaan kru pesawat selama penerbangan mulai take off, flight, sampai landing.
Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya TNI A Gustaf Brugman menjelaskan, bentuk C-130 J Super Hercules relatif mirip dengan Hercules tipe H dan tipe B. Tapi C-130 J Super Hercules dilengkapi aspek avionik serta mesin yang berbeda.
Berkaitan dengan ini, Gustaf mengatakan telah mengirim sebanyak 48 personel untuk mengikuti pelatihan sekaligus mempelajari avionik dan mesin pesawat C-130 J Super Hercules, langsung dari pabriknya di Lockheed Martin, Amerika Serikat (AS). Ke-48 personel ini terdiri atas 12 pilot training, 6 loadmaster training, dan 30 maintenance crew training.
"Enam orang loadmaster sebagian besar belajar sistem avionik karena ini memang berbeda jauh dengan airbus yang kita miliki," kata Gustaf di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (6/3/2023).
"Tapi sebagian besar belajar di sistem avionik karena ini memang murni beda jauh dengan Hercules yang kita miliki, jadi mudah-mudahan setelah pesawat ini datang akan dilanjutkan dengan training pesawat ini di Halim mulai bulan April," sambungnya.
C-130 J Super Hercules sudah tiba merupakan pesawat pertama dari lima unit yang dipesan Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk TNI AU. Kelima pesawat akan ditempatkan di Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma sebagai pesawat angkut berat.
"Selanjutnya pesawat C-130J-30 Super Hercules A-1339 akan ditempatkan di Skadron Udara 31, Lanud Halim Perdanakusuma, sebagai pesawat angkut berat yang mendukung pelaksanaan tugas TNI AU, baik OMP ataupun OMSP," katanya.
Pesawat C-130J-30 Super Hercules memiliki flight station yang lebih canggih, dan sistem avionik digital terintegrasi penuh. Mampu membawa kargo 20 ton. Ruang pesawat yang besar bisa membawa 8 palet atau 97 tandu, 128 pasukan tempur, serta 92 pasukan terjun payung. Pesawat juga dibekali dengan sejumlah fitur, di antaranya aspek peningkatan perlindungan bahan bakar, serta sistem penanganan kargo yang ditingkatkan.
Lihat Juga: Perwira Tinggi Bintang 3 TNI AU Menjabat Lebih dari Setahun, Salah Satunya Kepala Basarnas
(muh)
tulis komentar anda