Terima Kunjungan Delegasi Ukraina, MUI Serukan Rusia Hentikan Perang
Jum'at, 03 Maret 2023 - 11:50 WIB
JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) menegaskan agresi Rusia terhadap Ukrania merupakan tindakan salah. Oleh karenanya agresi tersebut harus dihentikan karena mengakibatkan penderitaan bagi masyarakat sipil dan berdampak secara global.
“Saya sudah pernah mengatakan langsung kepada Rusia untuk menghentikan perang. Prinsipnya posisi kami sangat jelas sesuai dengan Pembukaan UUD 1945,” kata Ketua MUI Bidang Luar Negeri Sudarnoto Abdul Hakim dalam siaran persnya, Jumat (3/3/2023).
Pernyataan Sudarnoto disampaikan saat menerima delegasi Ukraina yang dipimpin Tamila Tasheva (Perwakilan Tetap Presiden Ukraina di Republik Otonomi Krimea), Selasa (28/1/2023). Tamila didampingi Maria Tomak (Kepala Departemen Platform Krimea di Perutusan Presiden Ukraina untuk Republik Otonomi Krimea) serta dua perwakilan parlemen Ukraina (Rada) yakni Vadym Halaichuk dan Mariia Mezentseva. Ikut dalam rombongan ini Dubes Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin.
Kepada rombongan tersebut, MUI mengundang perwakilan Ukraina hadir dalam konferensi internasional yang membicarakan perdamaian dunia pada Mei mendatang. “Kami mengundang utusan khusus dari Ukraina untuk bisa hadir dan menyampaikan situasi yang dialami oleh umat Muslim Ukraina di masa perang,” tandasnya.
Tamila Tasheva mengatakan, hingga saat ini tercatat lebih dari 500.000 Muslim Krimea yang mengungsi sejak aneksasi 2014. Salah satu negara tujuan mereka adalah Turki.
“Saat ini Muslim Krimea Tartar turut berjuang bersama dengan Ukraina memperjuangkan kemerdekaan. Karena pascaaneksasi oleh Rusia tahun 2014 persekusi terus terjadi, berikut penangkapan tokoh-tokoh Muslim serta pembubaran Majelis Krimea,” ujarnya.
Tekanan sedemikian keras karena mereka mengalami penangkapan ilegal maupun penculikan oleh otoritas Rusia terhadap tokoh-tokoh aktivis kemanusiaan. Saat ini tercatat lebih dari 180 tahanan politik yang lebih dari 90 persen adalah Muslim Krimea Tartar.
Ketua MUI bidang Ukhuwah Islamiah Kiai Yusnar Yusuf mengatakan, secara prinsip seluruh Muslim adalah bersaudara. Penderitaan Muslim Ukraina akan dibawa ke sebagai pembicaraan khusus di musyawarah di MUI. “Kami mendukung umat Muslim yang ada di Ukraina. Pertikaian harus segera dihentikan karena perdamaian adalah sesuatu yang amat penting," ujarnya.
“Saya sudah pernah mengatakan langsung kepada Rusia untuk menghentikan perang. Prinsipnya posisi kami sangat jelas sesuai dengan Pembukaan UUD 1945,” kata Ketua MUI Bidang Luar Negeri Sudarnoto Abdul Hakim dalam siaran persnya, Jumat (3/3/2023).
Pernyataan Sudarnoto disampaikan saat menerima delegasi Ukraina yang dipimpin Tamila Tasheva (Perwakilan Tetap Presiden Ukraina di Republik Otonomi Krimea), Selasa (28/1/2023). Tamila didampingi Maria Tomak (Kepala Departemen Platform Krimea di Perutusan Presiden Ukraina untuk Republik Otonomi Krimea) serta dua perwakilan parlemen Ukraina (Rada) yakni Vadym Halaichuk dan Mariia Mezentseva. Ikut dalam rombongan ini Dubes Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin.
Kepada rombongan tersebut, MUI mengundang perwakilan Ukraina hadir dalam konferensi internasional yang membicarakan perdamaian dunia pada Mei mendatang. “Kami mengundang utusan khusus dari Ukraina untuk bisa hadir dan menyampaikan situasi yang dialami oleh umat Muslim Ukraina di masa perang,” tandasnya.
Tamila Tasheva mengatakan, hingga saat ini tercatat lebih dari 500.000 Muslim Krimea yang mengungsi sejak aneksasi 2014. Salah satu negara tujuan mereka adalah Turki.
“Saat ini Muslim Krimea Tartar turut berjuang bersama dengan Ukraina memperjuangkan kemerdekaan. Karena pascaaneksasi oleh Rusia tahun 2014 persekusi terus terjadi, berikut penangkapan tokoh-tokoh Muslim serta pembubaran Majelis Krimea,” ujarnya.
Tekanan sedemikian keras karena mereka mengalami penangkapan ilegal maupun penculikan oleh otoritas Rusia terhadap tokoh-tokoh aktivis kemanusiaan. Saat ini tercatat lebih dari 180 tahanan politik yang lebih dari 90 persen adalah Muslim Krimea Tartar.
Ketua MUI bidang Ukhuwah Islamiah Kiai Yusnar Yusuf mengatakan, secara prinsip seluruh Muslim adalah bersaudara. Penderitaan Muslim Ukraina akan dibawa ke sebagai pembicaraan khusus di musyawarah di MUI. “Kami mendukung umat Muslim yang ada di Ukraina. Pertikaian harus segera dihentikan karena perdamaian adalah sesuatu yang amat penting," ujarnya.
(poe)
Lihat Juga :
tulis komentar anda