PDIP Dorong Perempuan Semakin Banyak Mengabdi di Politik
Jum'at, 24 Februari 2023 - 13:51 WIB
JAKARTA - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) Djarot Saiful Hidayat menyatakan, partainya konsisten dalam memberikan pendidikan politik bagi kaum perempuan. PDIP membuktikan mampu melahirkan pemimpin perempuan dari dari tingkat kepala daerah, menteri, Ketua DPR, hingga presiden.
"PDIP terus mendorong kaum perempuan agar mau bersedia terjun pengabdian di lapangan politik dan lapangan publik," kata Djarot Saiful Hidayat saat memberikan sambutan pada Pendidikan Kader Perempuan Tingkat Nasional PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (24/2/2023).
Turut hadir dalam kegiatan ini Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Menkumham Yasonna Laoly yang juga Ketua DPP PDIP, Ketua DPP PDIP Sri Rahayu, Ketua DPP PDIP Komaruddin Watubun yang juga Kepala Sekolah Partai, Wakil Kepala Sekolah Partai Sturman Panjaitan, Wakil Kepala Sekolah Partai Wayan Sudirta, dan Kepala Badiklat Pusat PDI Perjuangan Daryatmo Mardiyanto.
Kaderisasi perempuan yang digelar secara hybrid pada 23-26 Februari 2023 diikuti 100 peserta. Sementara peserta yang mengikuti secara online ada 2.603 kader perempuan dari DPD dan DPC seluruh indonesia. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri langsung membuka dan memberikan arahan dalam kegiatan tersebut.
Menurut Djarot, kaderisasi perempuan penting dilakukan karena Megawati Soekarnoputri berulang kali mengingatkan agar perempuan harus paham tentang politik dan tidak alergi pada politik. Sebab, kenaikan harga cabai adalah satu peristiwa dan merupakan keputusan politik.
"Ibu ketua umum juga memberikan contoh keteladanan. Beliau adalah Presiden ke-5 RI yang juga presiden perempuan pertama RI, ketua umum partai, memperoleh 2 gelar profesor dan 9 gelar doktor honoris causa dan dua guru besar; dari universitas terkemuka dari dalam dan luar negeri," kata Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi ini.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, PDIP secara tegas mengatur keterwakilan perempuan dalam jabatan-jabatan politik dan publik. Dalam AD/ART partai, disebutkan 30% keterwakilan perempuan dalam jabatan politik dan publik setelah melalui proses seleksi. Keterwakilan perempuan juga terwujud dalam pembidangan ketua-ketua DPP, misalnya bidang kesehatan, perempuan dan anak, serta struktur partai sejak dari tingkat pusat sampai dengan ke jenjang terbawah.
Djarot menjelaskan, pendidikan ini sengaja dibuat mengingat tantangan partai dan kader perempuan PDIP ke depan dalam menyelenggarakan kaderisasi, dituntut mampu berinovasi dan berkreasi dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan.
"Hal ini sebagai bentuk pendidikan dan pelatihan yang diharapkan mampu melahirkan para kader perempuan yang militan, berintegritas, berdedikasi dalam membesarkan partai sekaligus mentransformasi Ideologi Pancasila Bung Karno di era digital dengan tetap mengarah pada tujuan untuk menuju terwujudnya tatanan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur," kata Anggota DPR ini.
Pendidikan Kader Perempuan Tingkat Nasional 2023 ini yang dilaksanakan oleh Badiklat Pusat PDIP merupakan agenda kedua. Sebelumnya kegiatan yang sama digelar pada Juni 2022.
Selama empat hari, pendidikan kader akan menghadirkan 14 narasumber dari internal maupun eksternal partai. Antara lain Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Ketua DPP PDIP Sri Rahayu, anggota DPR Puti Guntur Soekarno, anggota DPR Krisdayanti, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu. Kemudian Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Akademisi Dr Reni Soewarso dari FISIP Universitas Indonesia (UI), pakar hukum tata negara Bivitri Susanti, ekonom Aviliani hingga Direktur Wahid Institut, Yenny Wahid. Selain itu, kaderisasi perempuan ini juga mengundang Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri untuk menjadi narasumber.
"PDIP terus mendorong kaum perempuan agar mau bersedia terjun pengabdian di lapangan politik dan lapangan publik," kata Djarot Saiful Hidayat saat memberikan sambutan pada Pendidikan Kader Perempuan Tingkat Nasional PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (24/2/2023).
Turut hadir dalam kegiatan ini Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Menkumham Yasonna Laoly yang juga Ketua DPP PDIP, Ketua DPP PDIP Sri Rahayu, Ketua DPP PDIP Komaruddin Watubun yang juga Kepala Sekolah Partai, Wakil Kepala Sekolah Partai Sturman Panjaitan, Wakil Kepala Sekolah Partai Wayan Sudirta, dan Kepala Badiklat Pusat PDI Perjuangan Daryatmo Mardiyanto.
Kaderisasi perempuan yang digelar secara hybrid pada 23-26 Februari 2023 diikuti 100 peserta. Sementara peserta yang mengikuti secara online ada 2.603 kader perempuan dari DPD dan DPC seluruh indonesia. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri langsung membuka dan memberikan arahan dalam kegiatan tersebut.
Menurut Djarot, kaderisasi perempuan penting dilakukan karena Megawati Soekarnoputri berulang kali mengingatkan agar perempuan harus paham tentang politik dan tidak alergi pada politik. Sebab, kenaikan harga cabai adalah satu peristiwa dan merupakan keputusan politik.
"Ibu ketua umum juga memberikan contoh keteladanan. Beliau adalah Presiden ke-5 RI yang juga presiden perempuan pertama RI, ketua umum partai, memperoleh 2 gelar profesor dan 9 gelar doktor honoris causa dan dua guru besar; dari universitas terkemuka dari dalam dan luar negeri," kata Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi ini.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, PDIP secara tegas mengatur keterwakilan perempuan dalam jabatan-jabatan politik dan publik. Dalam AD/ART partai, disebutkan 30% keterwakilan perempuan dalam jabatan politik dan publik setelah melalui proses seleksi. Keterwakilan perempuan juga terwujud dalam pembidangan ketua-ketua DPP, misalnya bidang kesehatan, perempuan dan anak, serta struktur partai sejak dari tingkat pusat sampai dengan ke jenjang terbawah.
Djarot menjelaskan, pendidikan ini sengaja dibuat mengingat tantangan partai dan kader perempuan PDIP ke depan dalam menyelenggarakan kaderisasi, dituntut mampu berinovasi dan berkreasi dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan.
"Hal ini sebagai bentuk pendidikan dan pelatihan yang diharapkan mampu melahirkan para kader perempuan yang militan, berintegritas, berdedikasi dalam membesarkan partai sekaligus mentransformasi Ideologi Pancasila Bung Karno di era digital dengan tetap mengarah pada tujuan untuk menuju terwujudnya tatanan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur," kata Anggota DPR ini.
Pendidikan Kader Perempuan Tingkat Nasional 2023 ini yang dilaksanakan oleh Badiklat Pusat PDIP merupakan agenda kedua. Sebelumnya kegiatan yang sama digelar pada Juni 2022.
Selama empat hari, pendidikan kader akan menghadirkan 14 narasumber dari internal maupun eksternal partai. Antara lain Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Ketua DPP PDIP Sri Rahayu, anggota DPR Puti Guntur Soekarno, anggota DPR Krisdayanti, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu. Kemudian Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Akademisi Dr Reni Soewarso dari FISIP Universitas Indonesia (UI), pakar hukum tata negara Bivitri Susanti, ekonom Aviliani hingga Direktur Wahid Institut, Yenny Wahid. Selain itu, kaderisasi perempuan ini juga mengundang Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri untuk menjadi narasumber.
(abd)
tulis komentar anda