Gerakan Kompos Satu Negeri, KLHK: Momentum Selesaikan Masalah Lingkungan
Kamis, 23 Februari 2023 - 22:09 WIB
JAKARTA - Untuk mengatasi masalah lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menginisiasi gerakan nasional Compost Day atau Kompos Satu Negeri. Inisiasi ini datang dari program Direktorat Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK.
Dirjen PSLB3 KLHK, Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, kampanye nasional ini akan dicanangkan oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu 26 Februari 2023.
Saat menjadi pembicara kunci dalam Diskusi Pojok Iklim bertema Kontribusi Pengelolaan Sampah Organik di Sumber Terhadap Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca, Rosa Vivien menjelaskan, melalui gerakan nasional, sampah merupakan tanggung jawab semua pihak.
"Saya harap kegiatan ini dapat menjadi momentum yang baik untuk menuntaskan masalah sampah di Indonesia dengan partisipasi aktif masyarakat sejak dari sumber," kata Rosa Vivien dalam keterangannya, Kamis (23/2/2023).
"Diharapkan, seluruh masyarakat di Indonesia dapat memilah dan mengolah sampah organik yang berasal dari rumah tangga secara mandiri," tambahnya.
Rosa Vivien menjelaskan, dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023, rangkaian kegiatan dilaksanakan untuk menguatkan rantai nilai pengelolaan sampah dan mewujudkan pengelolaan sampah menuju emisi net zero, sehingga ditetapkan tema HPSN 2023 yaitu tuntas kelola sampah untuk kesejahteraan masyarakat.
"Hal ini hanya bisa terjadi jika seluruh pihak bersama-sama menggali potensi rantai nilai dari pengelolaan sampah yang secara bersamaan juga bisa berkontribusi terhadap pengurangan menuju zero emisi," jelasnya.
Adapun pelaksanaan HPSN 2023 kata Rosa Vivien memiliki maksud dan tujuan sebagai berikut, yakni pertama meningkatkan peran masyarakat dalam mendukung perubahan perilaku dan kepedulian terhadap lingkungan terutama dalam pengelolaan sampah.
"Memperkuat partisipasi publik dalam upaya mencapai net zero emission melalui gerakan memilah sampah," ucapnya.
Selain itu, memperkuat komitmen dan peran aktif pemerintah daerah dalam melaksanakan pengelolaan sampah. "Membangun secara sistematis dan integratif pengurangan sampah dan penurunan emisi dengan kepentingan dan pertimbangan sektor pemukiman, pendidikan dan lain-lain," tutupnya.
Lihat Juga: Koperasi Pemulung Berdaya Raih Kepercayaan Kelola Dana Layanan Pembiayaan Ekonomi Sirkular
Dirjen PSLB3 KLHK, Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, kampanye nasional ini akan dicanangkan oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu 26 Februari 2023.
Saat menjadi pembicara kunci dalam Diskusi Pojok Iklim bertema Kontribusi Pengelolaan Sampah Organik di Sumber Terhadap Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca, Rosa Vivien menjelaskan, melalui gerakan nasional, sampah merupakan tanggung jawab semua pihak.
"Saya harap kegiatan ini dapat menjadi momentum yang baik untuk menuntaskan masalah sampah di Indonesia dengan partisipasi aktif masyarakat sejak dari sumber," kata Rosa Vivien dalam keterangannya, Kamis (23/2/2023).
"Diharapkan, seluruh masyarakat di Indonesia dapat memilah dan mengolah sampah organik yang berasal dari rumah tangga secara mandiri," tambahnya.
Rosa Vivien menjelaskan, dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023, rangkaian kegiatan dilaksanakan untuk menguatkan rantai nilai pengelolaan sampah dan mewujudkan pengelolaan sampah menuju emisi net zero, sehingga ditetapkan tema HPSN 2023 yaitu tuntas kelola sampah untuk kesejahteraan masyarakat.
"Hal ini hanya bisa terjadi jika seluruh pihak bersama-sama menggali potensi rantai nilai dari pengelolaan sampah yang secara bersamaan juga bisa berkontribusi terhadap pengurangan menuju zero emisi," jelasnya.
Adapun pelaksanaan HPSN 2023 kata Rosa Vivien memiliki maksud dan tujuan sebagai berikut, yakni pertama meningkatkan peran masyarakat dalam mendukung perubahan perilaku dan kepedulian terhadap lingkungan terutama dalam pengelolaan sampah.
"Memperkuat partisipasi publik dalam upaya mencapai net zero emission melalui gerakan memilah sampah," ucapnya.
Selain itu, memperkuat komitmen dan peran aktif pemerintah daerah dalam melaksanakan pengelolaan sampah. "Membangun secara sistematis dan integratif pengurangan sampah dan penurunan emisi dengan kepentingan dan pertimbangan sektor pemukiman, pendidikan dan lain-lain," tutupnya.
Lihat Juga: Koperasi Pemulung Berdaya Raih Kepercayaan Kelola Dana Layanan Pembiayaan Ekonomi Sirkular
(maf)
tulis komentar anda