Eks Hakim Agung Sofyan Sitompul Mangkir, KPK Jadwalkan Ulang Pemeriksaan
Kamis, 23 Februari 2023 - 14:20 WIB
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap mantan Hakim Agung Sofyan Sitompul pada Rabu 22 Februari 2023 kemarin. Namun, KPK belum menerima konfirmasi terkait ketidakhadiran Sofyan Sitompul hingga hari ini.
"Sofyan Sitompul (mantan Hakim Agung Mahkamah Agung RI), saksi tidak hadir dan informasi yang kami terima hingga saat ini belum ada konfirmasi untuk alasan ketidakhadirannya," ujar Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi, Kamis (23/2/2023).
Untuk itu, KPK akan menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap Sofyan Sitompul. "Tim penyidik segera kembali menjadwalkan dan mengirimkan panggilan ulang," katanya.
Selain Sofyan Sitompul, dua saksi lainnya dari Wiraswasta, Jaffar Abdul Gaffar dan Notaris, R Tunggul Nirboyo juga mangkir dari panggilan pemeriksaan KPK pada Rabu kemarin. KPK juga akan menjadwalkan ulang panggilan terhadap kedua saksi tersebut.
Belum diketahui pasti apa yang ingin digali KPK dari keterangan para saksi tersebut. Namun, KPK belakangan ini memang sedang mengembangkan kasus dugaan suap pengurusan perkara di MA yang menjerat sejumlah Hakim Agung.
KPK menduga banyak pihak yang terlibat dalam kasus ini. KPK sedang mendalami keterlibatan pihak lain tersebut lewat pemeriksaan saksi. Diduga, tak sedikit pihak yang memberi maupun menerima suap terkait pengurusan perkara di MA.
Dalam pengembangan perkara tersebut, KPK melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kemenkumham telah mencegah dua orang untuk bepergian ke luar negeri. Keduanya adalah penyanyi Windy Yunita Ghemary dan Komisaris PT Wika Beton, Dadan Tri Yudianto.
Sejauh ini, KPK telah menetapkan 13 tersangka terkait kasus dugaan suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA). Mereka yakni, dua Hakim Agung, Sudrajad Dimyati dan Gazalba Saleh. Kemudian, dua Hakim Yustisial sekaligus Panitera Pengganti, Elly Tri Pangestu dan Prasetio Nugroho.
Selanjutnya, Staf Gazalba Saleh, Redhy Novarisza (RN); empat PNS MA, Desy Yustria (DY), Muhajir Habibie (MH), Nurmanto Akmal (NA), dan Albasri (AB). Lantas, dua Pengacara, Theodorus Yosep Parera (TYP) dan Eko Suparno (ES). Terakhir, dua Debitur Koperasi Simpan Pinjam Intidana, Heryanto Tanaka (HT) dan Ivan Dwi Kusuma Sujanto (IDKS).
"Sofyan Sitompul (mantan Hakim Agung Mahkamah Agung RI), saksi tidak hadir dan informasi yang kami terima hingga saat ini belum ada konfirmasi untuk alasan ketidakhadirannya," ujar Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi, Kamis (23/2/2023).
Baca Juga
Untuk itu, KPK akan menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap Sofyan Sitompul. "Tim penyidik segera kembali menjadwalkan dan mengirimkan panggilan ulang," katanya.
Selain Sofyan Sitompul, dua saksi lainnya dari Wiraswasta, Jaffar Abdul Gaffar dan Notaris, R Tunggul Nirboyo juga mangkir dari panggilan pemeriksaan KPK pada Rabu kemarin. KPK juga akan menjadwalkan ulang panggilan terhadap kedua saksi tersebut.
Belum diketahui pasti apa yang ingin digali KPK dari keterangan para saksi tersebut. Namun, KPK belakangan ini memang sedang mengembangkan kasus dugaan suap pengurusan perkara di MA yang menjerat sejumlah Hakim Agung.
KPK menduga banyak pihak yang terlibat dalam kasus ini. KPK sedang mendalami keterlibatan pihak lain tersebut lewat pemeriksaan saksi. Diduga, tak sedikit pihak yang memberi maupun menerima suap terkait pengurusan perkara di MA.
Dalam pengembangan perkara tersebut, KPK melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kemenkumham telah mencegah dua orang untuk bepergian ke luar negeri. Keduanya adalah penyanyi Windy Yunita Ghemary dan Komisaris PT Wika Beton, Dadan Tri Yudianto.
Sejauh ini, KPK telah menetapkan 13 tersangka terkait kasus dugaan suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA). Mereka yakni, dua Hakim Agung, Sudrajad Dimyati dan Gazalba Saleh. Kemudian, dua Hakim Yustisial sekaligus Panitera Pengganti, Elly Tri Pangestu dan Prasetio Nugroho.
Selanjutnya, Staf Gazalba Saleh, Redhy Novarisza (RN); empat PNS MA, Desy Yustria (DY), Muhajir Habibie (MH), Nurmanto Akmal (NA), dan Albasri (AB). Lantas, dua Pengacara, Theodorus Yosep Parera (TYP) dan Eko Suparno (ES). Terakhir, dua Debitur Koperasi Simpan Pinjam Intidana, Heryanto Tanaka (HT) dan Ivan Dwi Kusuma Sujanto (IDKS).
Lihat Juga :
tulis komentar anda