Cerita 8 Orang Rombongan Kapolda Jambi Hanya Makan 3 Jeruk Seharian
Kamis, 23 Februari 2023 - 10:31 WIB
JAKARTA - Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Andri Ananta Yusdhistira mengisahkan kejadian saat helipkopter yang ditumpanginya bersama Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono mendarat darurat di Bukit Tamiai, Kerinci. Cerita bermula ketika cuaca buruk tiba-tiba datang menerjang helikopter.
Menurut Andri, kejadiannya sangat cepat. Dia bahkan sempat pingsan ketika peristiwa terjadi. Dia baru sadar setelah helikopter mendarat darurat dengan hentakan yang keras.
Ketika itu, para korban, termasuk kapolda, merangkak dan saling bantu untuk bisa keluar dari dalam. Sementara co-pilot, sudah terlontar keluar bersama kursinya.
"Sejak jatuh, crash, yang ada cuma minuman yang tersisa, makanan yang bisa kita makan. Di situ (dalam heli) kan ada buah keranjang. Tapi saat kejadian sudah terlempar ke mana-mana. Paginya baru kita cari," kata Andri kepada wartawan, Jakarta, Kamis (23/2/2023).
Praktis tidak ada makanan dan minuman sesaat setelah pendaratan darurat tersebut. Dengan tenaga yang masih tersisa, mereka mencari makanan yang mungkin tersisa dari helikopter tersebut.
Syukur mereka menemukan tiga buah jeruk. Akhirnya tiga buah jeruk itu dibagi-bagi untuk delapan orang itu. "Ada satu orang yang masih sehat, coba cari makanan, cari minuman. Dapatlah 3 buah jeruk itu, bagi dikit-dikit bersama Pak Kapolda, makan bareng-bareng. Lumayanlah buat nambah tenaga," ujar Andri.
Jeruk itu adalah satu-satunya makanan yang mereka telah selama sehari setelah mendarat darurat. Baru di hari kedua mereka bisa sedikit bernapas lega karena tim evakuasi darat maupun udara berhasil menyuplai logistik yang dibutuhkan.
"Dapat asupan makan lagi, ya pas ada bantuan logistik itu lah. Ada makanan kaleng (TB2), barulah kita makan," ucap Andri.
Di sisi lain, menurut Andri, dia aktif mengabarkan kepada sejumlah rekannya terkait dengan kondisinya. Memanfaatkan jaringan internet yang masih ada, Andri membagikan rekaman video dan juga aktif melakukan komunikasi lewat chat. Dirinya ingin mengabarkan jika kondisinya baik-baik saja.
Meskipun nyatanya, tubuh sudah penuh luka-luka. Tim darat dijelaskan Andri, baru bisa tiba sehari setelah kejadian. Tim ini banyak membantu. "Kami jadi lebih tenang," tutup Andri.
Menurut Andri, kejadiannya sangat cepat. Dia bahkan sempat pingsan ketika peristiwa terjadi. Dia baru sadar setelah helikopter mendarat darurat dengan hentakan yang keras.
Ketika itu, para korban, termasuk kapolda, merangkak dan saling bantu untuk bisa keluar dari dalam. Sementara co-pilot, sudah terlontar keluar bersama kursinya.
"Sejak jatuh, crash, yang ada cuma minuman yang tersisa, makanan yang bisa kita makan. Di situ (dalam heli) kan ada buah keranjang. Tapi saat kejadian sudah terlempar ke mana-mana. Paginya baru kita cari," kata Andri kepada wartawan, Jakarta, Kamis (23/2/2023).
Praktis tidak ada makanan dan minuman sesaat setelah pendaratan darurat tersebut. Dengan tenaga yang masih tersisa, mereka mencari makanan yang mungkin tersisa dari helikopter tersebut.
Syukur mereka menemukan tiga buah jeruk. Akhirnya tiga buah jeruk itu dibagi-bagi untuk delapan orang itu. "Ada satu orang yang masih sehat, coba cari makanan, cari minuman. Dapatlah 3 buah jeruk itu, bagi dikit-dikit bersama Pak Kapolda, makan bareng-bareng. Lumayanlah buat nambah tenaga," ujar Andri.
Jeruk itu adalah satu-satunya makanan yang mereka telah selama sehari setelah mendarat darurat. Baru di hari kedua mereka bisa sedikit bernapas lega karena tim evakuasi darat maupun udara berhasil menyuplai logistik yang dibutuhkan.
"Dapat asupan makan lagi, ya pas ada bantuan logistik itu lah. Ada makanan kaleng (TB2), barulah kita makan," ucap Andri.
Di sisi lain, menurut Andri, dia aktif mengabarkan kepada sejumlah rekannya terkait dengan kondisinya. Memanfaatkan jaringan internet yang masih ada, Andri membagikan rekaman video dan juga aktif melakukan komunikasi lewat chat. Dirinya ingin mengabarkan jika kondisinya baik-baik saja.
Meskipun nyatanya, tubuh sudah penuh luka-luka. Tim darat dijelaskan Andri, baru bisa tiba sehari setelah kejadian. Tim ini banyak membantu. "Kami jadi lebih tenang," tutup Andri.
(muh)
tulis komentar anda