Sejarah KRI Teluk Bone-511, Kapal Perang Peninggalan Perang Dunia II

Jum'at, 17 Februari 2023 - 05:08 WIB
Selama ini, kapal perang terbesar banyak dilibatkan dalam operasi militer seperti Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Sejumlah operasi yang pernah melibatkan KRI ini di antaranya Operasi Seroja Timor-Timur, Operasi Dwikora, Operasi Bhakti Surya Bhaskara Jaya, pergeseran pasukan dalam rangka pengamanan daerah rawan (Pamrahwan).

Kemudian, pengamanan daerah perbatasan (Pamtas), TNI/ABRI Masuk Desa, operasi penanggulangan bencana alam di Padang, Nias serta tsunami di Aceh, dan pengamanan pulau-pulau terluar (Pamputer). Pada 25 April 2013, Letkol Laut (P) Bayu Alisyahbana menjabat sebagai komandan kapal ini.

Kapal itu aktif melaksanakan operasi angkutan laut mendukung pergeseran pasukan Pamrahwan, Pamtas, Pamputer, maupun tugas-tugas yang lain. Tak hanya itu, kapal perang yang bermarkas di Surabaya itu juga berperan dalam menanamkan jiwa bahari bagi generasi muda.

Tidak sedikit masyarakat umum maupun dari kalangan dunia kependidikan untuk melihat dari dekat, baik untuk program field trip maupun sebagai wisata yang bernuansa sejarah yang mengandung nilai edukasi bermanfaat guna menambah wawasan tentang dunia kemartiman.

Selama ini, KRI itu selalu siap dalam melaksanakan tugas pokok Kolinlamil seperti dalam mendukung angkutan laut militer pergeseran material, logistik, maupun pergeseran pasukan dalam rangka pengamanan daerah rawan (Pamrahwan), pengamanan daerah perbatasan (Pamtas), pengamanan pulau-pulau terluar (Pamputer), bakti kemanusiaan bencana alam, maupun angkutan laut dalam rangka pemerataan pembangunan nasional.

KRI Teluk Bone-511 kini telah pensiun. Pada Kamis, 15 Agustus 2019, Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) Laksda TNI Heru Kusmanto memimpin Upacara Purna Tugas KRI Teluk Bone 511 dan KRI Teluk Ratai 509 dari kedinasan TNI AL di Dermaga Semampir Lama Tengah, Koarmada ll Ujung, Surabaya.

Upacara penurunan ular-ular perang dua KRI ketika itu menandakan telah purnanya dharma bakti kedua kapal perang tersebut. Upacara tersebut dihadiri juga oleh Irkolinlamil, Asisten Operasi dan Asisten Logistik, serta Kadisharkap Kolinlamil, dan para Komandan KRI jajaran Satlinlamil Surabaya.

Dalam amanat Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) yang dibacakan oleh Pangkolinlamil sebagai Inspektur Upacara ketika itu disebutkan bahwa kedua kapal itu telah secara aktif dilibatkan pada setiap Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dalam mendukung tugas lintas laut militer.

Dia mengatakan, dharma bakti KRI Teluk Bone 511 dan KRI Teluk Ratai 509 bakal senantiasa menjadi kenangan, sebagai bentuk pengabdian tanpa pamrih dari kapal perang yang telah menjadi bagian sejarah dari setiap prajurit TNI dan TNI AL yang pernah melaksanakan kedinasan bersama kedua kapal tersebut. Dia melanjutkan, walaupun kedua kapal tersebut telah purna tugas sebagai kapal perang, namun hakikat semangat pengabdiannya bakal terus terpatri dalam sanubari sebagai prajurit Jalasena Pengawal Samudera.

"Prajurit KRI harus selalu semangat, tunjukkan bahwa kalian adalah prajurit terbaik yang telah mengawaki KRI ini sampai akhir masa dinasnya di TNI AL. Dan dalam waktu dekat kalian akan menerima penugasan baru di jajaran Kolinlamil," kata Pangkolinlamil di geladak KRI Teluk Ratai 509 di hadapan prajurit kedua kapal menjelang pelaksanaan upacara.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More