Gelombang Laut hingga 6 Meter Ancam Selat Sunda
Minggu, 12 Februari 2023 - 09:45 WIB
JAKARTA - Gelombang tinggi hingga enam meter berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 12 - 14 Februari 2023. Berdasarkan analisis Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hal itu terjadi lantaran pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Utara - Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 30 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Banten dan Laut Arafuru," tulis keterangan BMKG, Minggu (12/2/2023).
Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue - Kepulauan Nias, perairan Bengkulu, Samudra Hindia Barat Aceh - Kepulauan Nias, Selat Sumba, Laut Sawu, perairan Pulau Sawu - Pulau Rote, Laut Natuna Utara, perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa bagian tengah dan timur, Selat Makasar bagian selatan, perairan Kepulauan Selayar – Sabalana.
Selain itu Laut Flores, perairan Baubau - Kepulauan Wakatobi, Laut Sulawesi, Teluk Bone bagian selatan, perairan Kepulauan Sangihe, Laut Maluku, perairan barat dan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat - Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera - Papua, Laut Seram, Laut Banda, perairan Amamapare, perairan utara Kepulauan Kai - Kepulauan Aru, perairan Sermata - Kepulauan Babar, perairan selatan Kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru bagian barat.
Gelombang di kisaran sangat tinggi 2,5 - 4 meter berpeluang terjadi di perairan barat Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai - Bengkulu, perairan selatan Banten - Pulau Sumba, Samudra Hindia Selatan Jawa Barat - NTT, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, perairan Kep. Talaud, perairan selatan Kepulauan Kai - Kepulauan Aru, perairan utara Kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru bagian tengah.
Lalu, untuk gelombang ekstrem dikisaran lebih dari 4 - 6 meter berpeluang terjadi di Perairan Enggano - barat Lampung, Samudra Hindia Barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Samudra Hindia Selatan Banten, Laut Arafuru bagian timur.
BMKG selalu menghimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), Kapal Tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), Kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m).
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Banten dan Laut Arafuru," tulis keterangan BMKG, Minggu (12/2/2023).
Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue - Kepulauan Nias, perairan Bengkulu, Samudra Hindia Barat Aceh - Kepulauan Nias, Selat Sumba, Laut Sawu, perairan Pulau Sawu - Pulau Rote, Laut Natuna Utara, perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa bagian tengah dan timur, Selat Makasar bagian selatan, perairan Kepulauan Selayar – Sabalana.
Selain itu Laut Flores, perairan Baubau - Kepulauan Wakatobi, Laut Sulawesi, Teluk Bone bagian selatan, perairan Kepulauan Sangihe, Laut Maluku, perairan barat dan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat - Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera - Papua, Laut Seram, Laut Banda, perairan Amamapare, perairan utara Kepulauan Kai - Kepulauan Aru, perairan Sermata - Kepulauan Babar, perairan selatan Kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru bagian barat.
Gelombang di kisaran sangat tinggi 2,5 - 4 meter berpeluang terjadi di perairan barat Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai - Bengkulu, perairan selatan Banten - Pulau Sumba, Samudra Hindia Selatan Jawa Barat - NTT, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, perairan Kep. Talaud, perairan selatan Kepulauan Kai - Kepulauan Aru, perairan utara Kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru bagian tengah.
Lalu, untuk gelombang ekstrem dikisaran lebih dari 4 - 6 meter berpeluang terjadi di Perairan Enggano - barat Lampung, Samudra Hindia Barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Samudra Hindia Selatan Banten, Laut Arafuru bagian timur.
BMKG selalu menghimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), Kapal Tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), Kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m).
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda