Hadiri Pertemuan 2+2 di Australia, Prabowo Tegaskan Keinginan RI Jadi Jangkar Perdamaian
Jum'at, 10 Februari 2023 - 10:22 WIB
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menghadiri pertemuan 2+2 Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan Indonesia-Australia yang digelar di Canberra, Australia, Kamis (9/2/2023). Dia hadir bersama Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.
Mereka bertemu dengan Menhan Australia sekaligus Wakil Perdana Menteri Australia Richard Marles MP dan Menlu Australia Penny Wong. “Saya kira kita sungguh-sungguh ingin menjadi jangkar perdamaian dan stabilitas di kawasan,” ujar Prabowo.
Prabowo juga mengapresiasi kerja sama pertahanan yang telah terjalin dengan sangat baik di antara kedua negara selama ini. "Di sektor pertahanan dan keamanan, kami (Indonesia-Australia) memiliki hubungan yang sangat baik di semua sektor," tuturnya.
Dia menjelaskan bagaimana kerja sama yang baik itu, salah satunya diimplementasikan melalui program pendidikan dan pelatihan bagi personel TNI di Australia. Melalui pertemuan tahunan ini, Prabowo kemudian berharap kerja sama bilateral Indonesia dan Australia dapat meningkat, khususnya dalam sektor pertahanan.
"Kami ingin menegaskan kembali dan meningkatkan kerja sama ini," tegasnya.
Sementara itu, merespons dinamika lingkungan strategis yang tengah berkembang saat ini para menteri kedua negara sepakat bahwa kemitraan strategis dan kerja sama pertahanan yang telah terjalin oleh kedua negara telah berkontribusi dalam menciptakan stabilitas keamanan di kawasan. Kedua negara juga berkomitmen untuk memperdalam kerja sama dalam kerangka Kemitraan Strategis Komprehensif.
Di antaranya, dalam sektor pertahanan, Indonesia-Australia sepakat untuk memperluas ruang lingkup kerja samanya dalam sektor kedokteran militer, teknologi militer dan industri pertahanan. Diketahui, pertemuan 2+2 tahun ini merupakan pertemuan Menlu dan Menhan kedua negara yang kedelapan.
Pertemuan ini juga menjadi implementasi dari Traktat Lombok 2006 di mana kerja sama kedua negara dilandasi dengan semangat saling menghormati, persahabatan, dan tekad bersama untuk mengatasi tantangan global.
Mereka bertemu dengan Menhan Australia sekaligus Wakil Perdana Menteri Australia Richard Marles MP dan Menlu Australia Penny Wong. “Saya kira kita sungguh-sungguh ingin menjadi jangkar perdamaian dan stabilitas di kawasan,” ujar Prabowo.
Prabowo juga mengapresiasi kerja sama pertahanan yang telah terjalin dengan sangat baik di antara kedua negara selama ini. "Di sektor pertahanan dan keamanan, kami (Indonesia-Australia) memiliki hubungan yang sangat baik di semua sektor," tuturnya.
Dia menjelaskan bagaimana kerja sama yang baik itu, salah satunya diimplementasikan melalui program pendidikan dan pelatihan bagi personel TNI di Australia. Melalui pertemuan tahunan ini, Prabowo kemudian berharap kerja sama bilateral Indonesia dan Australia dapat meningkat, khususnya dalam sektor pertahanan.
"Kami ingin menegaskan kembali dan meningkatkan kerja sama ini," tegasnya.
Sementara itu, merespons dinamika lingkungan strategis yang tengah berkembang saat ini para menteri kedua negara sepakat bahwa kemitraan strategis dan kerja sama pertahanan yang telah terjalin oleh kedua negara telah berkontribusi dalam menciptakan stabilitas keamanan di kawasan. Kedua negara juga berkomitmen untuk memperdalam kerja sama dalam kerangka Kemitraan Strategis Komprehensif.
Di antaranya, dalam sektor pertahanan, Indonesia-Australia sepakat untuk memperluas ruang lingkup kerja samanya dalam sektor kedokteran militer, teknologi militer dan industri pertahanan. Diketahui, pertemuan 2+2 tahun ini merupakan pertemuan Menlu dan Menhan kedua negara yang kedelapan.
Pertemuan ini juga menjadi implementasi dari Traktat Lombok 2006 di mana kerja sama kedua negara dilandasi dengan semangat saling menghormati, persahabatan, dan tekad bersama untuk mengatasi tantangan global.
(rca)
tulis komentar anda