Hadapi Ancaman Global, Menteri Komunikasi Malaysia Tekankan Pentingnya Interaksi Wartawan Malaysia-RI

Selasa, 07 Februari 2023 - 09:06 WIB
Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia Fahmi Fadzil mengatakan, interaksi wartawan Malaysia-Indonesia, serta negara-negara ASEAN sangat penting dalam menghadapi ancaman global. Foto/istimewa
JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia Fahmi Fadzil mengatakan, interaksi wartawan Malaysia-Indonesia, serta negara-negara ASEAN lain, sangat penting. Selain untuk mengeratkan hubungan negara, juga dalam menghadapi tantangan atas kehadiran platform global yang kini sangat memengaruhi pendapatan media massa.

“Saya harap wartawan Malaysia dan Indonesia tidak hanya saling kunjung, tapi lebih dari itu. Kita harus mempunyai visi ke depan, terutama menghadapi raksasa global,” kata Fahmi dalam perbincangannya dengan sejumlah wartawan kedua negara melalui zoom, dikutip (7/2/2023).

Perbincangan dengan wartawan dua negara, yang dipandu Presiden Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia-Indonesia (ISWAMI) Indonesia, Asro Kamal Rokan itu, dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan, Sumatera Utara.





Fahmi mohon maaf berhalangan hadir pada HPN di Medan karena waktu bersamaan ada pertemuan Menteri Komunikasi ASEAN di Manila. Namun demikian, Pemerintah Malaysia mengutus Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Teo Nie Ching Nie, yang akan tiba di Medan, Rabu, 8 Februari 2023.

Menteri berusia 41 tahun ini, mendorong hubungan baik wartawan Malaysia dan Indonesia yang dapat diperluas ke negara anggota ASEAN, membahas ancaman platform global saat ini. “Dengan jumlah penduduk ASEAN yang mencapai 660 juta jiwa dan PDB triliun dolar AS, tentu potensi ekonomi digital menjadi sangat besar,” lanjutnya.



Ancaman platform media global terjadi di berbagai negara. Di Malaysia, menurut Fahmi, pemasukan dari belanja iklan di media sekitar USD 1 miliar. Namun, sebagian besar masuk ke platform global. "Tiga perempatnya masuk ke Google, TikTok, dan Meta," jelas Fahmi.

Dia sudah bertemu dengan Google, TikTok, dan Meta. “Ke depan, kami akan membuat aturan yang adil. Kalau tidak win-win, ya jangan lose-lose, lah," ujar Fahmi. Aturan tersebut sebagai upaya pemerinrah membantu media massa di Malaysia.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More