Jelang Pemilu 2024, Relawan Jokowi Barikade 98 Ajak Masyarakat Perkuat Persatuan
Kamis, 19 Januari 2023 - 21:01 WIB
JAKARTA - Jelang Pemilu 2024, organisasi Barisan Rakyat Indonesia Kawal Demokrasi (Barikade) 98 mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga persatuan. Sebab perbedaan kepentingan politik rentan memicu konflik sosial.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Barikade 98 Benny Rhamdani saat perayaan Natal sekaligus silaturahmi Relawan Jokowi Barikade 98 di Kantor Sekretariat Barikade 98, Jalan Cimandiri, Cikini, Jakarta Pusat, dengan tema "Seorang Yang Terhormat".
Benny berharap momentum pesta demokrasi tersebut tidak dijadikan sebagai media pemecah belah dan ajang untuk saling menghasut serta menyebarkan kebencian.
"Berita bohong dan bahkan cara-cara menghalalkan segala cara dengan membenturkan antar suku dan agamanya, ini bisa merobek wajah kebangsaan kita, ini bisa meluluhlantakkan harmoni persaudaraan anak-anak bangsa," ucapnya, Kamis (19/1/2023).
Benny juga tidak ingin konflik sosial atau konflik horizontal yang terjadi pada saat momentum Pilpres 2019 lalu terulang, dan cukup menjadi pelajaran berharga bagi bangsa ini.
"Proses recoverynya ini tidak mudah diselesaikan dalam waktu 5, 15 atau 20 tahun ke depan, ini luka sejarah, ini luka kebangsaan yang harus kita obati, kita jahit kembali Merah Putih yang robek, semua harus kita ajak duduk bersama-sama sebagai anak bangsa," tegasnya.
"Kita boleh berbeda dukungan, kita boleh berbeda untuk memilih siapa orang yang kita yakini mampu memimpin bangsa ini, tapi kontestasi rivalitas itu harus dinyatakan selesai ketika kita memberikan suara di TPS, setelah itu kita kembali ke satu rumah yang bernama Indonesia," tandasnya.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Barikade 98 Benny Rhamdani saat perayaan Natal sekaligus silaturahmi Relawan Jokowi Barikade 98 di Kantor Sekretariat Barikade 98, Jalan Cimandiri, Cikini, Jakarta Pusat, dengan tema "Seorang Yang Terhormat".
Benny berharap momentum pesta demokrasi tersebut tidak dijadikan sebagai media pemecah belah dan ajang untuk saling menghasut serta menyebarkan kebencian.
"Berita bohong dan bahkan cara-cara menghalalkan segala cara dengan membenturkan antar suku dan agamanya, ini bisa merobek wajah kebangsaan kita, ini bisa meluluhlantakkan harmoni persaudaraan anak-anak bangsa," ucapnya, Kamis (19/1/2023).
Benny juga tidak ingin konflik sosial atau konflik horizontal yang terjadi pada saat momentum Pilpres 2019 lalu terulang, dan cukup menjadi pelajaran berharga bagi bangsa ini.
"Proses recoverynya ini tidak mudah diselesaikan dalam waktu 5, 15 atau 20 tahun ke depan, ini luka sejarah, ini luka kebangsaan yang harus kita obati, kita jahit kembali Merah Putih yang robek, semua harus kita ajak duduk bersama-sama sebagai anak bangsa," tegasnya.
"Kita boleh berbeda dukungan, kita boleh berbeda untuk memilih siapa orang yang kita yakini mampu memimpin bangsa ini, tapi kontestasi rivalitas itu harus dinyatakan selesai ketika kita memberikan suara di TPS, setelah itu kita kembali ke satu rumah yang bernama Indonesia," tandasnya.
tulis komentar anda