Ruhut Kaget Baliho Gede Pasek Bertebaran di Area Kongres
A
A
A
SURABAYA - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku kaget ketika melihat baliho Gede Pasek Suardika bertebaran di area Kongres. Menurut Poltak, saat ini Gede Pasek adalah anggota DPD RI yang notabene bukan unsur dari partai politik.
Poltak yang ditemui saat deklarasi dukungan kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama elemen Jaringan Nusantara mengatakan, sangat tidak beralasan ketika Pasek mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
"Si Pasek itu siapa. Dia kan bukan orang partai. Masa partai dipimpin sama orang yang bukan partai. Ini kan lucu," ujar anggota Komisi III ini di area Kongres, Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Jumat (10/5/2015).
Dia mengungkapkan, sejumlah kader memang berencana untuk menurunkan baliho Gede Pasek di beberapa titik tersebut. Pasalnya, anggota DPD asal Bali ini sudah bukan bagian dari Partai Demokrat.
"Di sini aku melihat sikap kenegarawanan Pak SBY. Beliau melarang untuk menurunkan baliho-baliho milik Pasek. Jadi ya biarlah," ujarnya.
Ruhut menuturkan, SBY sangat menyayangi kader-kadernya. Baik itu Marzukie Alie atau yang lain. "Waktu dulu, saya juga tim suksesnya Anas (Anas Urbaningrum). Buktinya aku sekarang juru bicara. Artinya, Pak SBY ingin menunjukkan bagaimana berdemokrasi. Negara kita kan berasaskan Pancasila," tambahnya.
Lebih jauh, kata Ruhut, untuk menjadi calon ketua umum Partai Demokrat minimal harus mengantongi 30% dukungan. Untuk SBY, lanjut Poltak, telah mengantongi dukunguan lebih dari 30%.
Baik di Indonesia Timur, Tengah dan Barat diklaim menginginkan SBY kembali menjabat sebagai ketua umum. "Kalau sampai sore ini saya kira dukungan ke Pak SBY sudah 99%," tegasnya.
Poltak yang ditemui saat deklarasi dukungan kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama elemen Jaringan Nusantara mengatakan, sangat tidak beralasan ketika Pasek mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
"Si Pasek itu siapa. Dia kan bukan orang partai. Masa partai dipimpin sama orang yang bukan partai. Ini kan lucu," ujar anggota Komisi III ini di area Kongres, Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Jumat (10/5/2015).
Dia mengungkapkan, sejumlah kader memang berencana untuk menurunkan baliho Gede Pasek di beberapa titik tersebut. Pasalnya, anggota DPD asal Bali ini sudah bukan bagian dari Partai Demokrat.
"Di sini aku melihat sikap kenegarawanan Pak SBY. Beliau melarang untuk menurunkan baliho-baliho milik Pasek. Jadi ya biarlah," ujarnya.
Ruhut menuturkan, SBY sangat menyayangi kader-kadernya. Baik itu Marzukie Alie atau yang lain. "Waktu dulu, saya juga tim suksesnya Anas (Anas Urbaningrum). Buktinya aku sekarang juru bicara. Artinya, Pak SBY ingin menunjukkan bagaimana berdemokrasi. Negara kita kan berasaskan Pancasila," tambahnya.
Lebih jauh, kata Ruhut, untuk menjadi calon ketua umum Partai Demokrat minimal harus mengantongi 30% dukungan. Untuk SBY, lanjut Poltak, telah mengantongi dukunguan lebih dari 30%.
Baik di Indonesia Timur, Tengah dan Barat diklaim menginginkan SBY kembali menjabat sebagai ketua umum. "Kalau sampai sore ini saya kira dukungan ke Pak SBY sudah 99%," tegasnya.
(kri)