Matangkan Persiapan Sebelum Terjun ke Dunia Kerja

Sabtu, 09 Mei 2015 - 11:16 WIB
Matangkan Persiapan Sebelum Terjun ke Dunia Kerja
Matangkan Persiapan Sebelum Terjun ke Dunia Kerja
A A A
DEPOK - Ruang Balai Sidang Universitas Indonesia (UI) kemarin dipenuhi ratusan mahasiswa yang mengikuti acara Genie & Pixy Goes to Campus 2015 Beauty Career. Mereka memetik banyak pelajaran bagaimana meniti karier di dunia kerja.

Narasumber pada acara tersebut di antaranya Arief Suditomo (anggota DPR RI), RitaNakula(headHRD SindoMedia), dan Hendro Buwono (manager human resources development PT Mandom Indonesia Tbk). Secara gamblang, ketiga narasumber membeberkan bagaimana dunia kerja saat ini. Berbagai tips dan saran juga diberikan ketiga narasumber sehingga generasi muda bisa bersaing di dunia kerja, terutama ketika menghadapi pasar bebas nanti.

Selain itu, peserta juga mengikuti beauty class. Head HRD Sindo Media Rita Nakula mengatakan, untuk bisa meniti karier di dunia kerja diperlukan proses, dan tentunya proses memerlukan waktu dan tidak bisa ditempuh dalam waktu singkat. Generasi saat ini banyak yang menginginkan sesuatu dengan cara cepat. Hal itu, menurut dia, membuat kurang memiliki kepekaan terhadap situasi kerja.

”Kalau ingin menatap karierharusdimulaidari bawah. Jadibisa mengetahui atau meraba situasi di bawah untuk me-manage tim,” kata Rita. Menurut dia, dalam menatap dunia kerja dibutuhkan ketangguhan. ”Harus ditingkatkan. Dengan magang maka bisa mengetahui situasi, bagaimana situasi orang bekerja, bagaimana rasanya mengerjakan hal multitasking,” ungkapnya.

Ketangguhan yang dimaksud adalah tetap bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, kendati mendapat pekerjaan lebih dari satu dalam waktu bersamaan. Yang harus diperhatikan juga adalah speed dan kualitas. Kepercayaan diri (self confidence) juga harus dimiliki. Rita menegaskan, jangan takut untuk bersaing dengan lulusan luar negeri, karena secara keilmuan lulusan lokal Indonesia tidak jauh berbeda dengan luar negeri.

Hanya, kata dia, lulusan lokal kurang memiliki rasa percaya diri dibandingkan dengan lulusan luar negeri. Kemampuan berbahasa juga harus ditingkatkan, karena mau tidak mau di era pasar bebas kemampuan berbahasa sangat diperlukan. Komunikasi yang baik, kata dia, menjadi faktor penting ketika memasuki dunia kerja.

Misalnya ketika melamar pekerjaan dan memasuki sesi wawancara maka diperlukan kemampuan komunikasi yang baik. ”Harus sudah tahu jawaban apa yang akan dilakukan untuk dua tahun ke depan maka bisa meyakinkan. Jangan sampai ketika ditanya maka dijawab dengan ragu-ragu,” saran dia. Mantan penyiar RCTI, Arief Suditomo, membenarkan hal itu. Menurutnya, kemampuan berbahasa asing bisa menjadi nilai tambah seseorang.

Dengan memiliki kemampuan bahasa asing, menjadikan seseorang menjadi nilai lebih dan bisa berdaya saing. Untuk tahap awal memasuki dunia pekerjaan, kata dia, tentunya harus dibuktikan dengan prestasi akademik yang bagus. ”Fundamental yang bagus tentunya harus dimiliki dan nilai akademik yang bagus. Itu yang bisa dijual untuk memasuki lapangan kerja,” kata Arief.

Mengenai diskusi yang diselenggarakan Genie dan Pixy, Arief menilai sangat bagus karena menjadi penghubung antara dunia industri dan akademik. Mahasiswa juga bisa mendengarkan langsung kesaksian dari para narasumber mengenai dunia yang sudah digeluti. ”Ini bisa menjadi bekal mereka nantinya. Jadi, mereka ada persiapan menyongsong dunia kerja dan untuk menjadi profesional,” ungkap Arief.

Peran media, kata dia, saat ini masih sangat penting dalam dunia kerja. Pasalnya, industri media terus berkembang dan menjadi industri yang tahan terhadap gejolak ekonomi. Baik itu media konvensional maupun media sosial, saat ini masih menjadi industri yang menarik. ”Media sangat berperan penting karena dari sisi penyebaran informasi, media sangat efektif,” ungkapnya.

Manager Human Resources Development PT Mandom Indonesia Tbk Hendro Buwono menambahkan, pentingnya seseorang memiliki nilai tambah, karena jika hanya memiliki kualitas standar maka akan sulit untuk bersaing di dunia kerja. ”Dalam berkarier diperlukan nilai tambah, jangan menjadi sama dengan kemampuan yang dimiliki orang lain. Harus ada sesuatu yang berbeda yang menjadi nilai jual,” katanya.

R Ratna purnama
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7298 seconds (0.1#10.140)