Penyidik Gali Keterangan Bupati Tanah Laut
A
A
A
JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengembangkan kasus dugaan suap pengusahaan PT Mitra Maju Sukses (MMS) dan/atau grup kepada mantan Bupati Tanah Laut sekaligus anggota Komisi IV DPR Fraksi PDIP Adriansyah.
Kemarin penyidik menggali keterangan Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel) Bambang Alamsyah. Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha mengatakan, kemarin penyidik memeriksa dua saksi untuk tersangkapemiliksekaligus marketing manager PT Mitra Maju Sukses (MMS), Andrew Hidayat. Keduanya adalah mantan Bupati Tanah Laut sekaligus anggota Komisi IV DPR Fraksi PDIP Adriansyah dan Bupati Tanah Laut 2014-2019 Bambang Alamsyah.
Bambang juga merupakan anak kandung Adriansyah. Untuk tersangka Adriansyah, KPK memeriksa Andrew sebagai saksi. Pemeriksaan terhadap Bambang diperlukan untuk pengembangan perkara dugaan suap pengusahaan PT MMS dan/atau grup di Kabupaten Tanah Laut, termasuk menelisik secara detail peran Bambang. ”Hari ini (kemarin) Bambang Alamsyah pemeriksaan lanjutan dari pemeriksaan di Mako Brimob Banjarmasin (Kalsel). Kali ini diperiksa untuk tersangka AH.
Tujuan utamanya untuk mengetahui usahausaha yang dilakukan PT MMS di Kabupaten Tanah Laut, termasuk di dalamnya kepengurusan izin-izin,” kata Priharsa saat konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, tadi malam. Diamengaku belum mengetahui detail laporan hasil analisis (LHA) transaksi mencurigakan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) berkaitan dengan rekening Bambang dan Adriansyah.
Meski diperiksa bersamaan, Priharsa belum bisa memastikan apakah benar Bambang dan Adriansyah dikonfrontasi, termasuk masalahsadapandankesesuaian suara keduanya. Lebih dari itu, ujarnya, penyidik sudah menerima informasi dan menemukan data dugaan pertemuan Bambang Alamsyah dengan petinggi PT MMS, berapa kali dilakukan dan di mana saja.
”Pertanyaanpertanyaan itu yang hari ini dan dua minggu lalu coba dikonfirmasi ke yang bersangkutan. Apakah ada pertemuan yang bersangkutan dengan pihak MMS,” bebernya. Bambang Alamsyah kemarin hadir di KPK sekitar pukul 09.30 WIB. Lima jam berselang atau pukul 14.35 WIB, Bambang terlihat keluar Gedung KPK. Meski demikian, Bambang enggan berbicara banyak.
Dia hanya membantah menjadi penampung uang suap yang diduga diterima ayahnya, Adriansyah, dari PT MMS dan/atau grup sejak 2009 seperti tertuang dalam Laporan Hasil Analisis (LHA) transaksi mencurigakan dari PPATK. ”Tidak ada,” ujar Bambang. Dia juga mengaku tidak tahumenahuadanya kejanggalanatau tidak dari transaksi rekeningnya, rekening Adriansyah, dan rekening pengirim.
Dia juga mengaku lupa pernah bertemu petinggi PT MMS guna pengurusan izin usaha pertambangan, salah satunya penambangan dan pengangkutan batu bara. ”Aduh, mohon maaf. Tidak ingat. Tanya saja ke bapak penyidik,” ujarnya.
Sabir laluhu
Kemarin penyidik menggali keterangan Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel) Bambang Alamsyah. Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha mengatakan, kemarin penyidik memeriksa dua saksi untuk tersangkapemiliksekaligus marketing manager PT Mitra Maju Sukses (MMS), Andrew Hidayat. Keduanya adalah mantan Bupati Tanah Laut sekaligus anggota Komisi IV DPR Fraksi PDIP Adriansyah dan Bupati Tanah Laut 2014-2019 Bambang Alamsyah.
Bambang juga merupakan anak kandung Adriansyah. Untuk tersangka Adriansyah, KPK memeriksa Andrew sebagai saksi. Pemeriksaan terhadap Bambang diperlukan untuk pengembangan perkara dugaan suap pengusahaan PT MMS dan/atau grup di Kabupaten Tanah Laut, termasuk menelisik secara detail peran Bambang. ”Hari ini (kemarin) Bambang Alamsyah pemeriksaan lanjutan dari pemeriksaan di Mako Brimob Banjarmasin (Kalsel). Kali ini diperiksa untuk tersangka AH.
Tujuan utamanya untuk mengetahui usahausaha yang dilakukan PT MMS di Kabupaten Tanah Laut, termasuk di dalamnya kepengurusan izin-izin,” kata Priharsa saat konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, tadi malam. Diamengaku belum mengetahui detail laporan hasil analisis (LHA) transaksi mencurigakan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) berkaitan dengan rekening Bambang dan Adriansyah.
Meski diperiksa bersamaan, Priharsa belum bisa memastikan apakah benar Bambang dan Adriansyah dikonfrontasi, termasuk masalahsadapandankesesuaian suara keduanya. Lebih dari itu, ujarnya, penyidik sudah menerima informasi dan menemukan data dugaan pertemuan Bambang Alamsyah dengan petinggi PT MMS, berapa kali dilakukan dan di mana saja.
”Pertanyaanpertanyaan itu yang hari ini dan dua minggu lalu coba dikonfirmasi ke yang bersangkutan. Apakah ada pertemuan yang bersangkutan dengan pihak MMS,” bebernya. Bambang Alamsyah kemarin hadir di KPK sekitar pukul 09.30 WIB. Lima jam berselang atau pukul 14.35 WIB, Bambang terlihat keluar Gedung KPK. Meski demikian, Bambang enggan berbicara banyak.
Dia hanya membantah menjadi penampung uang suap yang diduga diterima ayahnya, Adriansyah, dari PT MMS dan/atau grup sejak 2009 seperti tertuang dalam Laporan Hasil Analisis (LHA) transaksi mencurigakan dari PPATK. ”Tidak ada,” ujar Bambang. Dia juga mengaku tidak tahumenahuadanya kejanggalanatau tidak dari transaksi rekeningnya, rekening Adriansyah, dan rekening pengirim.
Dia juga mengaku lupa pernah bertemu petinggi PT MMS guna pengurusan izin usaha pertambangan, salah satunya penambangan dan pengangkutan batu bara. ”Aduh, mohon maaf. Tidak ingat. Tanya saja ke bapak penyidik,” ujarnya.
Sabir laluhu
(ars)