Dokumentasikan Sejarah, TNI Bangun Museum Media
A
A
A
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko meresmikan Museum Media TNI yang terletak di Gedung Media Center TNI, kompleks Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur.
Panglima TNI juga meluncurkan buku yang mendokumentasikan kegiatan operasi TNI yang berjudul TNI dan AirAsia QZ8501: Harmoni Dalam Misi Kemanusiaan.
Moeldoko mengatakan, pendirian Museum Media TNI dan pembuatan buku tentang kiprah TNI dalam melakukan evakuasi korban dan bangkai pesawat AirAsia QZ8501 merupakan usaha untuk mendokumentasikan sejarah.
Menurut dia, ada tiga masalah utama yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Pertama, malas mencatat. Kedua, kesulitan mengarsipkan peristiwa. Ketiga, sulit melakukan evaluasi suatu peristiwa.
"Berangkat dari kelemahan itu, ini adalah learning process (proses belajar) bagi junior kita, maka kita coba membukukan ini semua untuk membuat panduan bagi generasi mendatang," tutur Moeldoko di Gedung Media Center TNI, Kompleks Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (5/5/2015).
Menurut Moeldoko, keikutsertaan TNI dalam mengevaluasi pesawat AirAsia beberapa waktu lalu bukan untuk mereduksi peran Badan SAR Nasional (Basarnas) dalam proses evakuasi korban pesawat nahas tersebut.
Dia mengatakan keterlibatan TNI ialah ingin ikut serta dalam kerja-kerja sosial yang dikomandoi oleh Basarnas.
"Di dalam jiwa prajurit profesional di situ mengalir sebuah tanggung jawab sosial. Atas dasar itu, TNI bekerja sungguh-sungguh dalam operasi militer selain perang. Tidak ada upaya TNI menggeser tugas dan fungsi Basarnas," tutur Moeldoko.
Pada acara itu, Jenderal Moeldoko menyampaikan apresiasi kepada sejumlah atase pertahanan negara sahabat yang telah ikut serta dalam proses evakuasi korban dan bangkai pesawat Air Asia.
"Mewakili bangsa Indonesia, saya sampaiakan apreaiasi setinggi-tingginya kepada para atase pertahanan karena telah membantu Indonesia," kata Moeldoko.
Panglima TNI juga meluncurkan buku yang mendokumentasikan kegiatan operasi TNI yang berjudul TNI dan AirAsia QZ8501: Harmoni Dalam Misi Kemanusiaan.
Moeldoko mengatakan, pendirian Museum Media TNI dan pembuatan buku tentang kiprah TNI dalam melakukan evakuasi korban dan bangkai pesawat AirAsia QZ8501 merupakan usaha untuk mendokumentasikan sejarah.
Menurut dia, ada tiga masalah utama yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Pertama, malas mencatat. Kedua, kesulitan mengarsipkan peristiwa. Ketiga, sulit melakukan evaluasi suatu peristiwa.
"Berangkat dari kelemahan itu, ini adalah learning process (proses belajar) bagi junior kita, maka kita coba membukukan ini semua untuk membuat panduan bagi generasi mendatang," tutur Moeldoko di Gedung Media Center TNI, Kompleks Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (5/5/2015).
Menurut Moeldoko, keikutsertaan TNI dalam mengevaluasi pesawat AirAsia beberapa waktu lalu bukan untuk mereduksi peran Badan SAR Nasional (Basarnas) dalam proses evakuasi korban pesawat nahas tersebut.
Dia mengatakan keterlibatan TNI ialah ingin ikut serta dalam kerja-kerja sosial yang dikomandoi oleh Basarnas.
"Di dalam jiwa prajurit profesional di situ mengalir sebuah tanggung jawab sosial. Atas dasar itu, TNI bekerja sungguh-sungguh dalam operasi militer selain perang. Tidak ada upaya TNI menggeser tugas dan fungsi Basarnas," tutur Moeldoko.
Pada acara itu, Jenderal Moeldoko menyampaikan apresiasi kepada sejumlah atase pertahanan negara sahabat yang telah ikut serta dalam proses evakuasi korban dan bangkai pesawat Air Asia.
"Mewakili bangsa Indonesia, saya sampaiakan apreaiasi setinggi-tingginya kepada para atase pertahanan karena telah membantu Indonesia," kata Moeldoko.
(dam)