Tol Trans Sumatera Pacu Pertumbuhan Ekonomi
A
A
A
Proses groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan tol Trans Sumatera resmi dimulai sejak 30 April 2015.
Pengerjaan jalan tol sepanjang 2.048 kilometer yang membentang dari Lampung hingga Banda Aceh ini diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan roda ekonomi di Pulau Sumatera.
DATA SEKILAS
1. Pembangunan Tol Trans Sumatera diperkirakan membutuhkan dana Rp360 triliun
2. Tol Trans Sumatera terdiri dari 23 ruas yang melintasi sembilan provinsi di Sumatera.
3. Dari 23 ruas tersebut, 15 ruas di koridor utama dan 8 ruas lainnya di koridor pendukung.
4. Sembilan provinsi di Pulau Sumatera yang dilalui Tol Trans- Sumatera adalah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung.
5. Untuk tahap pertama, pemerintah menetapkan empat ruas, yaitu ruas Medan-Binjai (16,8 km), Palembang-Indralaya (22 km), Bakauheni-Terbanggi Besar (150 km), dan Pekanbaru-Dumai (135 km).
6. Keempat ruas jalan tol itu diperkirakan menelan biaya Rp 31,5 triliun.
JALUR LINTAS UTAMA
1. Bakauheni-Terbanggi Besar (150 kilometer)
2. Terbanggi Besar-Pematang Panggang (100 kilometer)
3. Pematang Panggang-Kayuagung (85 kilometer)
4. Kayuagung-Palembang-Betung (111,7 kilometer)
5. Jambi-Betung (191 kilometer)
6. Jambi-Rengat (190 kilometer)
7. Rengat-Pekanbaru (175 kilometer)
8. Pekanbaru-Dumai (135 kilometer)
9. Dumai-Rantau Prapat (175 kilometer)
10. Rantau Prapat-Kisaran (100 kilometer)
11. Kisaran-Tebing Tinggi (60 kilometer)
12. Tebing Tinggi-Medan (61,7 kilometer)
13. Medan-Binjai (15,8 kilometer)
14. Binjai-Langsa (110 kilometer)
15. Langsa-Lhokseumawe (135 kilometer)
16. Lhokseumawe-Sigli (135 kilometer)
17. Sigli-Banda Aceh (75 kilometer)
Jalur lintas penghubung sepanjang 770 kilometer, rinciannya:
1. Indralaya-Palembang (22 kilometer)
2. Indralaya-Muara Enim (110 kilometer)
3. Muara Enim-Lahat Lubuk Linggau (125 kilometer)
4. Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu (95 kilometer)
5. Pekanbaru-Bengkinang-Payakumbuh-Bukittinggi (185 kilometer)
6. Bukittinggi-Padang Panjang-Lubuk Alung-Padang (5 kilometer)
7. Tebing Tinggi-Pematang Siantar-Prapat-Tarutung-Sibolga (200 kilometer) Jalur non-lintas Sumatera terbentang 25 kilometer dari Batu Ampar, Muka Kuning, hingga Bandara Nadim.
ALASAN PEMBANGUNAN TOL TRANS SUMATERA
- Terbangunnya infrastruktur akan memberikan dampak pengganda atau multiplier effect pada daerah yang dibangun
- Tol Tans Sumatera diharapkan membangkitkan ekonomi Sumatera terutama dalam hal penyumbang PDB nasional - Sebagai bagian mendukung terciptanya Asian Highway Network atau Jalan Asia yang telah disepakati pada forum United Nations di Shanghai, China
- Dalam beberapa tahun terakhir Sumatera mengalami pertumbuhan dalam kontribusinya sebagai penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) nasional terbesar kedua setelah Jawa - Sumatera memiliki peran regional dalam pembentukan PDB yang meningkat dari tahun ke tahun
- Di sisi lain justru Jawa mengalami penurunan dalam PDB Nasional
- Dilihat dari tren pertumbuhan ekonomi regional, Sumatera mutlak memerlukan sarana pendukung berupa sarana transportasi untuk mempercepat pertumbuhan ekonominya
- Dalam Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Sumatera diharapkan menjadi gerbang utama perekonomian Indonesia untuk pasar Afrika, Asia, Eropa, serta Australia
- Jalan Lintas Sumatera saat ini dalam kondisi parah dan mengkhawatirkan untuk moda transportasi darat lintas provinsi
- Moda transportasi darat masih menjadi pilihan utama untuk mendukung kegiatan perekonomian di Sumatera
- Merupakan sarana penghubung antar provinsi yang paling efektif dan terjangkau
KONTRIBUSI PDB SUMATERA 24%
- Data Bapennas menyebutkan wilayah Sumatera dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasiona (RPJMN) 2015-2019 diproyeksikan sebagai pintu gerbang Indonesia dalam perdagangan Internasional.
- Sumatera juga dijadikan sebagai lumbung energi nasional dan menjadi pusat industri berbasis komoditas kelapa sawit, karet, timah, bauksit dan kaolin.
- Kontribusi Sumatera sangat besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional
- Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Sumatera memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 24%
- Menurut data BPS pada 2014, di wilayah Sumatera, pertumbuhan ekonomi tertinggi diraih Pemprov Jambi yakni sebesar 7,93%.
- Pertumbuhan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) wilayah Sumatera 2014
20 PELABUHAN DAN 49 BANDARA
Jika tol Trans Sumatera terealisasi, maka infrastruktur itu akan melengkapi fasilitas infrastruktur yang sudah ada di Sumatera selama ini.
- Jalan Raya Lintas Sumatera dari Banda Aceh sampai ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung sepanjang 2.508,5 km
- 49 Bandara
- 20 Pelabuhan
- 102 Terminal
Sumber: Bappenas, Jasa Marga, Litbang KORAN SINDO
Pengerjaan jalan tol sepanjang 2.048 kilometer yang membentang dari Lampung hingga Banda Aceh ini diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan roda ekonomi di Pulau Sumatera.
DATA SEKILAS
1. Pembangunan Tol Trans Sumatera diperkirakan membutuhkan dana Rp360 triliun
2. Tol Trans Sumatera terdiri dari 23 ruas yang melintasi sembilan provinsi di Sumatera.
3. Dari 23 ruas tersebut, 15 ruas di koridor utama dan 8 ruas lainnya di koridor pendukung.
4. Sembilan provinsi di Pulau Sumatera yang dilalui Tol Trans- Sumatera adalah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung.
5. Untuk tahap pertama, pemerintah menetapkan empat ruas, yaitu ruas Medan-Binjai (16,8 km), Palembang-Indralaya (22 km), Bakauheni-Terbanggi Besar (150 km), dan Pekanbaru-Dumai (135 km).
6. Keempat ruas jalan tol itu diperkirakan menelan biaya Rp 31,5 triliun.
JALUR LINTAS UTAMA
1. Bakauheni-Terbanggi Besar (150 kilometer)
2. Terbanggi Besar-Pematang Panggang (100 kilometer)
3. Pematang Panggang-Kayuagung (85 kilometer)
4. Kayuagung-Palembang-Betung (111,7 kilometer)
5. Jambi-Betung (191 kilometer)
6. Jambi-Rengat (190 kilometer)
7. Rengat-Pekanbaru (175 kilometer)
8. Pekanbaru-Dumai (135 kilometer)
9. Dumai-Rantau Prapat (175 kilometer)
10. Rantau Prapat-Kisaran (100 kilometer)
11. Kisaran-Tebing Tinggi (60 kilometer)
12. Tebing Tinggi-Medan (61,7 kilometer)
13. Medan-Binjai (15,8 kilometer)
14. Binjai-Langsa (110 kilometer)
15. Langsa-Lhokseumawe (135 kilometer)
16. Lhokseumawe-Sigli (135 kilometer)
17. Sigli-Banda Aceh (75 kilometer)
Jalur lintas penghubung sepanjang 770 kilometer, rinciannya:
1. Indralaya-Palembang (22 kilometer)
2. Indralaya-Muara Enim (110 kilometer)
3. Muara Enim-Lahat Lubuk Linggau (125 kilometer)
4. Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu (95 kilometer)
5. Pekanbaru-Bengkinang-Payakumbuh-Bukittinggi (185 kilometer)
6. Bukittinggi-Padang Panjang-Lubuk Alung-Padang (5 kilometer)
7. Tebing Tinggi-Pematang Siantar-Prapat-Tarutung-Sibolga (200 kilometer) Jalur non-lintas Sumatera terbentang 25 kilometer dari Batu Ampar, Muka Kuning, hingga Bandara Nadim.
ALASAN PEMBANGUNAN TOL TRANS SUMATERA
- Terbangunnya infrastruktur akan memberikan dampak pengganda atau multiplier effect pada daerah yang dibangun
- Tol Tans Sumatera diharapkan membangkitkan ekonomi Sumatera terutama dalam hal penyumbang PDB nasional - Sebagai bagian mendukung terciptanya Asian Highway Network atau Jalan Asia yang telah disepakati pada forum United Nations di Shanghai, China
- Dalam beberapa tahun terakhir Sumatera mengalami pertumbuhan dalam kontribusinya sebagai penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) nasional terbesar kedua setelah Jawa - Sumatera memiliki peran regional dalam pembentukan PDB yang meningkat dari tahun ke tahun
- Di sisi lain justru Jawa mengalami penurunan dalam PDB Nasional
- Dilihat dari tren pertumbuhan ekonomi regional, Sumatera mutlak memerlukan sarana pendukung berupa sarana transportasi untuk mempercepat pertumbuhan ekonominya
- Dalam Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Sumatera diharapkan menjadi gerbang utama perekonomian Indonesia untuk pasar Afrika, Asia, Eropa, serta Australia
- Jalan Lintas Sumatera saat ini dalam kondisi parah dan mengkhawatirkan untuk moda transportasi darat lintas provinsi
- Moda transportasi darat masih menjadi pilihan utama untuk mendukung kegiatan perekonomian di Sumatera
- Merupakan sarana penghubung antar provinsi yang paling efektif dan terjangkau
KONTRIBUSI PDB SUMATERA 24%
- Data Bapennas menyebutkan wilayah Sumatera dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasiona (RPJMN) 2015-2019 diproyeksikan sebagai pintu gerbang Indonesia dalam perdagangan Internasional.
- Sumatera juga dijadikan sebagai lumbung energi nasional dan menjadi pusat industri berbasis komoditas kelapa sawit, karet, timah, bauksit dan kaolin.
- Kontribusi Sumatera sangat besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional
- Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Sumatera memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 24%
- Menurut data BPS pada 2014, di wilayah Sumatera, pertumbuhan ekonomi tertinggi diraih Pemprov Jambi yakni sebesar 7,93%.
- Pertumbuhan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) wilayah Sumatera 2014
20 PELABUHAN DAN 49 BANDARA
Jika tol Trans Sumatera terealisasi, maka infrastruktur itu akan melengkapi fasilitas infrastruktur yang sudah ada di Sumatera selama ini.
- Jalan Raya Lintas Sumatera dari Banda Aceh sampai ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung sepanjang 2.508,5 km
- 49 Bandara
- 20 Pelabuhan
- 102 Terminal
Sumber: Bappenas, Jasa Marga, Litbang KORAN SINDO
(ars)