Ajang Konsolidasi Partai Hadapi Pilkada
A
A
A
JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) akan melantik pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) pada 6-7 Mei 2015 di Jakarta.
Pelantikan ini akan dirangkaikan dengan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I pascakongres. Melalui rakernas, PAN akan melakukan rekonsiliasi sekaligus konsolidasi jajaran pengurus partai dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2015. ”Rakernas adalah amanah kongres, ada sekitar 2.000 kader, baik pengurus daerah, wilayah, maupun anggota DPR dan DPRD yang akan hadir sebagai peserta,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PAN Eddy Soeparno pada konferensi pers di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.
Melalui rakernas pula, kata Eddy, juga akan dibahas beberapa topik, termasuk pelaksanaan musyawarah wilayah, musyawarah daerah, musyawarah cabang. Namun, salah satu yang strategis adalah pembahasan strategi menghadapi pilkada. ”Parpol sedang beramairamai mempersiapkan kader terbaiknya untuk Pilkada 2015. Itulah antara lain topik yang akan kita bahas,” jelasnya.
Khusus persiapan pilkada, saat ini DPP sudah bekerja dengan membentuk Tim Pilkada yang dipimpin oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PAN Asman Abnur. Melalui rakernas, persiapan pilkada ini akan dimatangkan. Rencananya, pelantikan dan pembukaan rakernas PAN akan dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Selain itu, 12 ketua umum partai politik (parpol) juga diundang hadir. Ketua Panitia Pelaksana Pelantikan dan Rakernas PAN Yandri Susanto mengatakan, nuansa kebangsaan akan dihadirkan pada acara tersebut nanti.
DPP akan mengundang pimpinan parpol dari Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), tokoh masyarakat, pihak eksekutif, para pendiri PAN, dan ormas kepemudaan. ”Kita boleh berbeda pilihan politik, tapi dalam acara kebangsaan seperti itu kita bisa bersama, duduk bareng untuk berdiskusi,” ujarnya.
Menurut Yandri, PAN juga tidak akan terganggu dengan isu sejumlah kader yang akan membentuk ormas baru. Menurutnya, dalam rangka membesarkan partai, pihaknya akan merangkul semua unsur sehingga tidak ada lagi kesan ada dua kubu yang berseberangan atau ada pihak yang dipinggirkan.
”Kita bersama membangun PAN. Kalaupun ada yang mendirikan ormas, itu hak yang dilindungi undang-undang,” tegasnya.
Kiswondari
Pelantikan ini akan dirangkaikan dengan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I pascakongres. Melalui rakernas, PAN akan melakukan rekonsiliasi sekaligus konsolidasi jajaran pengurus partai dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2015. ”Rakernas adalah amanah kongres, ada sekitar 2.000 kader, baik pengurus daerah, wilayah, maupun anggota DPR dan DPRD yang akan hadir sebagai peserta,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PAN Eddy Soeparno pada konferensi pers di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.
Melalui rakernas pula, kata Eddy, juga akan dibahas beberapa topik, termasuk pelaksanaan musyawarah wilayah, musyawarah daerah, musyawarah cabang. Namun, salah satu yang strategis adalah pembahasan strategi menghadapi pilkada. ”Parpol sedang beramairamai mempersiapkan kader terbaiknya untuk Pilkada 2015. Itulah antara lain topik yang akan kita bahas,” jelasnya.
Khusus persiapan pilkada, saat ini DPP sudah bekerja dengan membentuk Tim Pilkada yang dipimpin oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PAN Asman Abnur. Melalui rakernas, persiapan pilkada ini akan dimatangkan. Rencananya, pelantikan dan pembukaan rakernas PAN akan dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Selain itu, 12 ketua umum partai politik (parpol) juga diundang hadir. Ketua Panitia Pelaksana Pelantikan dan Rakernas PAN Yandri Susanto mengatakan, nuansa kebangsaan akan dihadirkan pada acara tersebut nanti.
DPP akan mengundang pimpinan parpol dari Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), tokoh masyarakat, pihak eksekutif, para pendiri PAN, dan ormas kepemudaan. ”Kita boleh berbeda pilihan politik, tapi dalam acara kebangsaan seperti itu kita bisa bersama, duduk bareng untuk berdiskusi,” ujarnya.
Menurut Yandri, PAN juga tidak akan terganggu dengan isu sejumlah kader yang akan membentuk ormas baru. Menurutnya, dalam rangka membesarkan partai, pihaknya akan merangkul semua unsur sehingga tidak ada lagi kesan ada dua kubu yang berseberangan atau ada pihak yang dipinggirkan.
”Kita bersama membangun PAN. Kalaupun ada yang mendirikan ormas, itu hak yang dilindungi undang-undang,” tegasnya.
Kiswondari
(ars)