Soal Ujian Nasional SMP Diduga Bocor

Selasa, 05 Mei 2015 - 08:14 WIB
Soal Ujian Nasional SMP Diduga Bocor
Soal Ujian Nasional SMP Diduga Bocor
A A A
MEDAN - Sejumlah persoalan mewarnai pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SMP sederajat kemarin. Di Medan, Sumatera Utara (Sumut), soal dicurigai bocor setelah ditemukan kunci jawaban beredar. Muncul juga persoalan ketidaklengkapan naskah.

Indikasi kebocoran naskah soal UN didasarkan pada temuan Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara saat memantau pelaksanaanujiandiSMPN1Medan kemarin. Petugas menemukan siswa melihat lembar kertas yang ditengarai kunci jawaban dalam mengerjakan soal.

Dugaan kebocoran soal UN juga mencuat setelah di internet muncul materi UN. Sebuah blog beralamat http://pak-anang. blogspot.com/ mengunggah naskah soal bocoran UN SMP beserta kunci jawabannya pada 23 April 2015. Naskah soal itu dijadikan satu file yang memuat empat pelajaran SMP/MTs, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA. Semua pelajaran tersebut terdiri atas dua paket soal, yaitu paket A dan paket B serta dikemas menjadi file PDF berukuran sekitar 25 MB.

”Pada salah satu ruangan, kami sebenarnya sudah menemukansiswayangdidugamelihat kunci jawaban, tapi belum kami sita,” kataKepalaOmbudsmanRI Perwakilan Sumut Abya diSiregar di Medan kemarin. Pada pantauan selanjutnya, mereka kembali menemukan siswa melihat lembaran kertas serupa. ”Kami periksa dan terseliplah kunci jawaban itu,” kata Abyadi. Dia menyayangkan kejadian ini, terlebih hasil UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan.

Semestinya, dalam mengerjakan soal, siswa harus mengedepankan integritas. Abyadi meminta Dinas Pendidikan Kota Medan menyelidiki kasus ini. Kepala SMPN 1 Syahril Harahap menyanggah keras dugaan itu. Menurutnya, UN telah dilaksanakan sesuai prosedur. Pengamanan naskah soal juga dilakukan sangat ketat. ”Bagaimana mungkin bocor. UN berlangsung lancar, siswa tampak tenang mengerjakan ujian,” katanya.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Furqon memastikan tidak ada laporan kebocoran naskah UN. Kemendikbud telah menyiapkan secara matang pelaksanaan UN, termasuk menyediakan naskah cadangan untuk mengantisipasi jika ada naskah soal yang rusak. Mengenai dugaan kebocoran naskah soal di internet, dia menegaskan itu bukan naskah soal UN SMP tahun ini, melainkan naskah tahun lalu.

”Nggak akan ada bocor. Kalau yang ramerame di internet, itu soal tahun lalu. Sudah saya cek,” katanya saat sidak distribusi naskah UN di SMP 73 Jakarta kemarin. Pengamat pendidikan Sumut Ali Nurdin meminta dugaan kebocoran soal UN diusut tuntas. Persoalan yang terjadi saban tahun ini mencoreng dunia pendidikan. Meski demikian, dia meragukan soal keabsahan kunci jawaban yang beredar di Medan.

”Proses perjalanan naskah UN dikawal ketat sejak provinsi hingga ke sekolah pelaksana. Selain itu, soal yang dikerjakan siswa tidak sama sehingga tersebarnya kunci jawaban tentu tidak bisa cocok antara siswa yang satu dan lainnya,” kata dia. UN SMP akan berlangsung selama empat hari, pada 4-7 Mei 2015, dengan menguji empat mata pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Jumlah peserta UN SMP 2015 mencapai 3.773.372 orang yang tersebar di 50.515 SMP di seluruh Indonesia.

Sebanyak 42 SMP di antaranya menjalani UN berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT). Selain indikasi kebocoran soal, kendala juga muncul dari kelengkapan naskah soal. Di Surabaya, naskah soal braille untuk siswa SMP Luar Biasa A Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB) tidak komplet. Ada enam siswa tunanetra yang mengikuti UN di sekolah di Jalan Gebang Putih, Sukolilo. Dari enam naskah soal yang dibagikan, dua naskah tidak lengkap karena halaman pertamanya tidak ada.

Persoalan lain, terdapat sekolah yang tidak dapat menyelenggarakan UN sendiri karena minimnya siswa. Mereka terpaksa menumpang di sekolah lain pada rayon sama. Konsekuensinya, siswa bisa menempuh jarak lebih jauh. Ini antara lain terjadi di Bekasi. ”Ada 39 SMP yang menumpang untuk mengikuti UN di sekolah lain karena siswanya kurang dari 20,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Rudi Sabarudin.

Dia menjelaskan, sekolah yang menumpang itu antara lain 6 SMP terbuka, 26 SMP swasta, dan 7 MTs swasta. Mendikbud Anies Baswedan mengatakan, hasil pantauan Kemendikbud menunjukkan sejauh ini UN berjalan lancar, tidak ada keterlambatan distribusi soal, kebocoran, ataupun permasalahan lain.

Anies mengingatkan kepada semua pihak mengenai pentingnya menjaga integritas dalam pelaksanaan UN. Khusus siswa, kejujuran prioritas utama, karena tanpa itu mereka sama saja tak melaksanakan kepercayaan orang tua dan guru.

Syukri amal/lia anggia nasution/abdullah suryajaya/soeprayitno/ neneng zubaedah
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3536 seconds (0.1#10.140)