Tak Penuhi Hak Pasien, Jokowi Ancam Cabut Izin RS
A
A
A
KLATEN - Seluruh rumah sakit (RS) di Indonesia harus memberikan pelayanan terbaik untuk pasien yang menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Jika tidak, perizinan rumah sakit terancam dicabut.
Penegasan tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat acara penyerahan KIS, KKS dan KIP di Klaten, Jawa Tengah, Senin (4/5/2015).
"Nanti semua rumah sakit akan saya paksa untuk mau menerima pasien dengan KIS. Kalau tidak mau, izinnya akan saya cabut. Aku ora wedi, dadi presiden kudu kendel, mosok gur ngono wae ora wani (saya tidak takut, jadi presiden harus berani, masak gitu saja tidak berani),"
tegas Jokowi..
Namun begitu, mantan Wali Kota Solo ini mengakui hingga saat ini hanya beberapa rumah sakit yang bisa melayani KIS. Ke depan, Jokowi menjanjikan di seluruh rumah sakit akan diwajibkan memberikan pelayanan kepada pemegang KIS.
"Ini masih proses, semuanya masih proses, nggih pak, nggih bu (ya pak, ya bu)," ucapnya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menambahkan, pemerintah membagikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) kepada 1.646 peserta, Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sebanyak 532, dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 477 siswa di Kabupaten Klaten.
"Selain di sini (Klaten) Pak Presiden juga akan membagikan kartu yang sama di sembilan provinsi, 12 Kelurahan, 12 desa dan 12 kabupaten/kota di Indonesia,” sebut Puan.
Dalam acara tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek, serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Penegasan tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat acara penyerahan KIS, KKS dan KIP di Klaten, Jawa Tengah, Senin (4/5/2015).
"Nanti semua rumah sakit akan saya paksa untuk mau menerima pasien dengan KIS. Kalau tidak mau, izinnya akan saya cabut. Aku ora wedi, dadi presiden kudu kendel, mosok gur ngono wae ora wani (saya tidak takut, jadi presiden harus berani, masak gitu saja tidak berani),"
tegas Jokowi..
Namun begitu, mantan Wali Kota Solo ini mengakui hingga saat ini hanya beberapa rumah sakit yang bisa melayani KIS. Ke depan, Jokowi menjanjikan di seluruh rumah sakit akan diwajibkan memberikan pelayanan kepada pemegang KIS.
"Ini masih proses, semuanya masih proses, nggih pak, nggih bu (ya pak, ya bu)," ucapnya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menambahkan, pemerintah membagikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) kepada 1.646 peserta, Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sebanyak 532, dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 477 siswa di Kabupaten Klaten.
"Selain di sini (Klaten) Pak Presiden juga akan membagikan kartu yang sama di sembilan provinsi, 12 Kelurahan, 12 desa dan 12 kabupaten/kota di Indonesia,” sebut Puan.
Dalam acara tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek, serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
(kri)