Chelsea Juara Liga Primer
A
A
A
LONDON - Gol semata wayang Eden Hazard pada laga kontra Crystal Palace di Stamford Bridge tadi malam cukup membuat Chelsea menjadi juara Liga Primer 2014/2015.
Dengan 83 poin dan tersisa 3 pertandingan, raihan angka The Blues tidak akan mungkin dikejar Manchester City (Man City), Arsenal, Manchester United (MU), atau Liverpool. Hingga pekan ke-35, tim asuhan Jose Mourinho itu hanya menelan dua pil pahit kekalahan dari Newcastle United (1-2) dan Tottenham Hotspur (3-5).
”Sulit dipercaya. Kami bekerja keras untuk mendapatkan hasil ini (kemenangan atas Palace). Awalnya memang sedikit tegang. Namun akhirnya kami bisa melakukannya (juara),” kata kapten Chelsea John Terry seusai laga kepada Sky Sports . Ini adalah gelar kelima Chelsea sepanjang berkiprah di sepak bola Inggris.
Sebelum musim ini, mereka sudah empat kali mengumpulkan trofi liga. The Blues berjaya pertama kali pada 1954/1955. Pada musim tersebut, Chelsea ditangani Ted Drake. Lalu saat Mourinho datang pada 2004, mereka langsung juara pada musim 2004/2005 dan dilanjutkan pada 2005/2006. Selain 1954/1955, 2004/ 2005, dan 2005/2006, Chelsea sukses mengangkat trofi pada musim 2009/2010 di bawah asuhan Carlo Ancelotti.
Nakhoda asal Italia itu menggantikan Guus Hiddink pada awal musim. Dia langsung membawa The Blues juara pada akhir musim. ”Ini gelar yang spesial untuk saya. Saya bermain hampir di setiap pertandingan. Saya senang. Masih ada tiga pertandingan dan kami sudah bisa mengamankan gelar,” ujar gelandang bertahan Chelsea Nemanja Matic kepada BBC Sport.
Namun, terlepas dari hasil membanggakan musim ini, keputusan Roman Abramovich memanggil pulang Mourinho justru menimbulkan kritik. Sepanjang musim ini, banyak rival The Blues , pengamat sepak bola di Inggris hingga para mantan pesepak bola top yang melontarkan kecaman kepada gaya main Mourinho. Chelsea dinilai membosankan.
Sosok terbaru yang menghujankan kritik adalah Ruud Gullit. Dia dengan lugas menyebut permainan Chelsea di bawah komando Mourinho sangat tidak menarik. Dia menganggap pelatih asal Portugal tersebut menerapkan pola permainan negatif yang lebih mementingkan hasil akhir.
Alimansyah
Dengan 83 poin dan tersisa 3 pertandingan, raihan angka The Blues tidak akan mungkin dikejar Manchester City (Man City), Arsenal, Manchester United (MU), atau Liverpool. Hingga pekan ke-35, tim asuhan Jose Mourinho itu hanya menelan dua pil pahit kekalahan dari Newcastle United (1-2) dan Tottenham Hotspur (3-5).
”Sulit dipercaya. Kami bekerja keras untuk mendapatkan hasil ini (kemenangan atas Palace). Awalnya memang sedikit tegang. Namun akhirnya kami bisa melakukannya (juara),” kata kapten Chelsea John Terry seusai laga kepada Sky Sports . Ini adalah gelar kelima Chelsea sepanjang berkiprah di sepak bola Inggris.
Sebelum musim ini, mereka sudah empat kali mengumpulkan trofi liga. The Blues berjaya pertama kali pada 1954/1955. Pada musim tersebut, Chelsea ditangani Ted Drake. Lalu saat Mourinho datang pada 2004, mereka langsung juara pada musim 2004/2005 dan dilanjutkan pada 2005/2006. Selain 1954/1955, 2004/ 2005, dan 2005/2006, Chelsea sukses mengangkat trofi pada musim 2009/2010 di bawah asuhan Carlo Ancelotti.
Nakhoda asal Italia itu menggantikan Guus Hiddink pada awal musim. Dia langsung membawa The Blues juara pada akhir musim. ”Ini gelar yang spesial untuk saya. Saya bermain hampir di setiap pertandingan. Saya senang. Masih ada tiga pertandingan dan kami sudah bisa mengamankan gelar,” ujar gelandang bertahan Chelsea Nemanja Matic kepada BBC Sport.
Namun, terlepas dari hasil membanggakan musim ini, keputusan Roman Abramovich memanggil pulang Mourinho justru menimbulkan kritik. Sepanjang musim ini, banyak rival The Blues , pengamat sepak bola di Inggris hingga para mantan pesepak bola top yang melontarkan kecaman kepada gaya main Mourinho. Chelsea dinilai membosankan.
Sosok terbaru yang menghujankan kritik adalah Ruud Gullit. Dia dengan lugas menyebut permainan Chelsea di bawah komando Mourinho sangat tidak menarik. Dia menganggap pelatih asal Portugal tersebut menerapkan pola permainan negatif yang lebih mementingkan hasil akhir.
Alimansyah
(ftr)