Sajian Murah Berkualitas

Minggu, 03 Mei 2015 - 11:11 WIB
Sajian Murah Berkualitas
Sajian Murah Berkualitas
A A A
Kawasan Pasar 16 Ilir, Palembang selalu menjadi primadona warga maupun wisatawan untuk bersantai sambil menyantap sajian khas. Warung sederhana berderet panjang di sana. Berbagai menu yang mampu menggoyang lidah dijajakan, harganya pun murah.

Harga menu yang murah meriah memang menjadi daya tarik konsumen untuk datang ke kawasan yang berada di tepi Sungai Musi tersebut. Selain itu, atraksi lain adalah pemandangan sungai yang dihiasi Jembatan Ampera, ikon Kota Palembang.

Mona, salah seorang pemilik warung di Pasar 16 Ilir, mengakui bahwa lokasi tempat makannya yang tepat berada di pinggir Sungai Musi merupakan daya tarik utama bagi pengunjung untuk datang. Sambil menyantap menu-menu khas Palembang yang nikmat, pengunjung bisa sekalian menikmati pemandangan seru di sekitar Jembatan Ampera yang tak pernah sepi.

”Kalau makan di rumah makan yang mewah, orang menilai itu sudah biasa. Tapi kalau di sini, di pinggir sungai dan di samping Jembatan Ampera, itu berbeda dan menarik,” ujar Mona. Menu-menu seperti pindang tulang, pindang ikan gabus, model, dan tekwan dapat kita temukan di sini. Meski dihidangkan di warung sederhana, secara kualitas menu-menu tersebut tidak jauh berbeda dengan menu yang dihidangkan di rumah makan mewah.

Cara penyajian menu juga menjadi keistimewaan tersendiri. ”Selain menu utama seperti pindang tulang dan pindang ikan gabus, kami juga selalu kebanjiran pesanan model dan tekwan. Makanan tersebut sangat digemari oleh penduduk lokal maupun luar Palembang. Banyak pembeli di sini yang berasal dari kalangan pegawai pemerintahan, guru, kepolisian, mahasiswaluar daerah, bahkan orang asing pun sering belanja di sini,” beber Mona, yang di selasela aktivitas melayani pembeli memang selalu menyempatkan diri berkenalan dengan para pelanggan warungnya.

Model dan tekwan termasuk sajian khas Palembang. Adonan dasar kedua menu tersebut tidak berbeda jauh dengan pempek, yaitu tepung sagu yang dicampur ikan tenggiri atau gabus. Yang membedakan hanyalah bentuknya. Untuk tekwan, adonan dibuat lebih kecil. Kira-kira seukuran ibu jari orang dewasa. Sementara, model dibentuk menjadi bulatan besar. Hal lain yang membedakan pempek dengan model dan tekwan ialah kuahnya. Jika pempek menggunakan cuko, tekwan dan model memakai kuah kaldu udang sebagai pelengkap.

Mengenai bumbunya, ada bawang putih yang diiris tipis, kaldu udang, garam, dan merica. Sebagai bahan pelengkap, biasanya ditambahkan pula jamur kuping, udang, bengkuang, seledri, dan bawang goreng. Romi, warga asal Jambi yang sedang belanja di kawasan ini mengatakan, tiap kali mampir ke Palembang, dirinya selalu menyempatkan diri untuk menyantap model, kadang juga tekwan.

”Tidak diragukan lagi, rasa modelnya mantap. Maka itu, saya selalu menyempatkan diri mampir ke warung ini untuk makan dan menikmati suasana Sungai Musi,” kata lelaki yang berprofesi sebagai wirausahawan itu.

Imam mahfuz/CR-1
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7330 seconds (0.1#10.140)