Pemerintah Janjikan Upah Buruh Naik Tiap Tahun
A
A
A
JAKARTA - Aksi ratusan ribu buruh dalam rangka Hari Buruh Internasional (May Day) di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia kemarin berlangsung tertib dan aman.
Merespons tuntutan buruh kali ini, pemerintah menegaskan siap menaikkan upah buruh atau pekerja setiap tahun. Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengatakan, kenaikan upah akan dilakukan tiap tahun, bukan tiap lima tahun, demi memastikan terpenuhinya kesejahteraan buruh atau pekerja. “Tidak benar upah naik lima tahun sekali, justru per tahun harus naik,” kata Hanif di depan ribuan buruh yang berdemo di depan Istana Merdeka, Jakarta, kemarin.
Menurut Hanif, pemerintah tengah menyelesaikan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pengupahan bersama pemangku kepentingan terkait untuk menggodok sistem pengupahan yang lebih adil bagi para buruh, tapi tidak memberatkan pengusaha. “Prinsipnya adalah upah buruh itu harus naik tiap tahun. Persoalannya adalah formula kenaikannya seperti apa, ini yang sekarang kita godok,” ujarnya.
Jika formula pengupahan itu sudah ditemukan, Hanif mengatakan akan memberikan kepastian bagi buruh bahwa upah akan naik tiap tahun dan pengusaha mendapat kepastian karena kenaikan upahnya bisa diprediksi dan direncanakan sehingga tidak mengganggu perencanaan keuangan perusahaan.
Menaker bersama Kapolri Jenderal Badrodin Haiti kemarin terjun langsung untuk melihat aksi ribuan buruh yang memadati kawasan Monas dan Istana Negara sejak pagi. Kapolri dan Menaker juga melakukan salat Jumat bersama para buruh di Lapangan Monas sebelum menggelar dialog untuk menampung aspirasi buruh.
Jalan Sudirman-MH Thamrin hingga kawasan Monas kemarin penuh sesak dengan ribuan buruh. Buruh dari perwakilan organisasi buruh di Jakarta dan sekitarnya ini terlihat sudah memadati kawasan Bundaran HI sejak pukul 10.00 WIB. Mereka tampak lebih rapi karena mengenakan seragam dan atribut yang mencolok. Para buruh melakukan longmarch dari Bundaran HI melintasi Jalan MH Thamrin menuju Istana Negara untuk berorasi singkat.
Selanjutnya, sekitar pukul 15.00 WIB, para buruh bergeser ke Gelora Bung Karno (GBK) Senayan untuk melanjutkan orasi. Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) meminta pemerintah mengabulkan empat poin penting pada peringatan Hari Buruh kemarin. Ketua KSPSI Andi Ghani menyampaikan, ada empat tuntutan dasar buruh yang perlu segera direalisasi pemerintah.
Pertama, pemerintah harus menaikkan upah sebesar 32%, kedua menaikkan upah secara signifikan setiap tahun, ketiga menghapus sistem kerja outsourcing, dan keempat menurunkan harga bahanpokok. “Pemerintahharus menghapus sistem outsourcing . Selain itu kami meminta pemerintah membuat peraturan mengenai kesejahteraan buruh, perumahan dan jaminan kesehatan, serta pensiun bagi pekerja,” ungkapnya.
Kepolisian memberikan apresiasi positif kepada buruh maupun organisasi buruh karena peringatan May Day yang digelar di Jakarta, kemarin, berlangsung tertib dan aman. Jumlah massa yang memperingati Hari Buruh di Jakarta lebih sedikit dari perhitungan awal yang diperkirakan mencapai 178.000 orang.
“Segala yang dilakukan hari ini sudah cukup bagus, termasukyangmelakukan kerja bakti itu patut dicontoh karena memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat,” tandas Kapolri Jenderal Badrodin Haiti merespon saksi May Day yang berlangsung tertib.
Dorongan untuk mendapatkan kesejahteraan dan perlindungan yang layak pada May Day kemarin juga dilakukan para buruh di Korea Selatan (Korsel), Taiwan, Hong Kong, danFilipina.
Ridwansyah/Helmi syarif/ Abdullah m surjaya/Li anggia/ Muh shamil/ant
Merespons tuntutan buruh kali ini, pemerintah menegaskan siap menaikkan upah buruh atau pekerja setiap tahun. Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengatakan, kenaikan upah akan dilakukan tiap tahun, bukan tiap lima tahun, demi memastikan terpenuhinya kesejahteraan buruh atau pekerja. “Tidak benar upah naik lima tahun sekali, justru per tahun harus naik,” kata Hanif di depan ribuan buruh yang berdemo di depan Istana Merdeka, Jakarta, kemarin.
Menurut Hanif, pemerintah tengah menyelesaikan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pengupahan bersama pemangku kepentingan terkait untuk menggodok sistem pengupahan yang lebih adil bagi para buruh, tapi tidak memberatkan pengusaha. “Prinsipnya adalah upah buruh itu harus naik tiap tahun. Persoalannya adalah formula kenaikannya seperti apa, ini yang sekarang kita godok,” ujarnya.
Jika formula pengupahan itu sudah ditemukan, Hanif mengatakan akan memberikan kepastian bagi buruh bahwa upah akan naik tiap tahun dan pengusaha mendapat kepastian karena kenaikan upahnya bisa diprediksi dan direncanakan sehingga tidak mengganggu perencanaan keuangan perusahaan.
Menaker bersama Kapolri Jenderal Badrodin Haiti kemarin terjun langsung untuk melihat aksi ribuan buruh yang memadati kawasan Monas dan Istana Negara sejak pagi. Kapolri dan Menaker juga melakukan salat Jumat bersama para buruh di Lapangan Monas sebelum menggelar dialog untuk menampung aspirasi buruh.
Jalan Sudirman-MH Thamrin hingga kawasan Monas kemarin penuh sesak dengan ribuan buruh. Buruh dari perwakilan organisasi buruh di Jakarta dan sekitarnya ini terlihat sudah memadati kawasan Bundaran HI sejak pukul 10.00 WIB. Mereka tampak lebih rapi karena mengenakan seragam dan atribut yang mencolok. Para buruh melakukan longmarch dari Bundaran HI melintasi Jalan MH Thamrin menuju Istana Negara untuk berorasi singkat.
Selanjutnya, sekitar pukul 15.00 WIB, para buruh bergeser ke Gelora Bung Karno (GBK) Senayan untuk melanjutkan orasi. Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) meminta pemerintah mengabulkan empat poin penting pada peringatan Hari Buruh kemarin. Ketua KSPSI Andi Ghani menyampaikan, ada empat tuntutan dasar buruh yang perlu segera direalisasi pemerintah.
Pertama, pemerintah harus menaikkan upah sebesar 32%, kedua menaikkan upah secara signifikan setiap tahun, ketiga menghapus sistem kerja outsourcing, dan keempat menurunkan harga bahanpokok. “Pemerintahharus menghapus sistem outsourcing . Selain itu kami meminta pemerintah membuat peraturan mengenai kesejahteraan buruh, perumahan dan jaminan kesehatan, serta pensiun bagi pekerja,” ungkapnya.
Kepolisian memberikan apresiasi positif kepada buruh maupun organisasi buruh karena peringatan May Day yang digelar di Jakarta, kemarin, berlangsung tertib dan aman. Jumlah massa yang memperingati Hari Buruh di Jakarta lebih sedikit dari perhitungan awal yang diperkirakan mencapai 178.000 orang.
“Segala yang dilakukan hari ini sudah cukup bagus, termasukyangmelakukan kerja bakti itu patut dicontoh karena memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat,” tandas Kapolri Jenderal Badrodin Haiti merespon saksi May Day yang berlangsung tertib.
Dorongan untuk mendapatkan kesejahteraan dan perlindungan yang layak pada May Day kemarin juga dilakukan para buruh di Korea Selatan (Korsel), Taiwan, Hong Kong, danFilipina.
Ridwansyah/Helmi syarif/ Abdullah m surjaya/Li anggia/ Muh shamil/ant
(ftr)