HUT ke-63, Kopassus Undang Tokoh-tokoh Daerah Operasi Militer
A
A
A
JAKARTA - Korps Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merayakan hari ulang tahunnya (HUT) ke-63 hari ini. Sejumlah tamu undangan penting diundang dalam acara spesial ini.
Diantaranya adalah tokoh masyarakat di mana prajurit Kopassus pernah melakukan operasi militer, seperti tokoh adat Papua, Aceh, Maluku, dan Timor Leste.
Danjen Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo mengatakan, peringatan HUT ke-63 Kopassus kali ini memang spesial. Karena mengundang seluruh prajurit, mantan prajurit, beserta Komandan Jenderal yang pernah memimpin Kopassus.
Tak hanya itu, lanjut Doni, dalam peringatan ulang tahun Kopassus kali ini, korps baret merah juga mengundang sejumlah tokoh dan masyarakat dimana Kopassus pernah melakukan operasi militer.
"Peringatan kali ini agak berbeda, kami mengundang pihak yang pernah berseteru dengan Kopassus untuk hadir dalam acara ini. Tidak ada dendam, contoh bagi pihak yang pernah bertikai. Terselenggaranya acara ini lebih mengutamakan silaturahmi semata," kata Doni saat memberikan sambutan di Lapangan Apel Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (29/4/2015).
Diakui Doni, pertemuan ini juga terinspirasi dari Panglima Angkatan Bersenjata Timor Leste yang ditemuinya beberapa waktu lalu di Jakarta.
Beliau meminta untuk mengundang pihak-pihak yang dulu berkonflik ke dalam satu acara bersama. Merajut silaturahim dengan para sahabat yang dulu pernah berseteru sebagai kawan dan sahabat yang kini bertetangga," ujar Doni.
Pada kesempatan itu, Doni juga mengucapkan terimakasih kepada para pendahulu dan senior korps baret merah yang telah meletakkan batu landasan bagi perjuangan Kopassus.
"Kopassus tak akan ada seperti hari ini tanpa ada para pendahulu," tutup Doni sambil terisak haru.
Diantaranya adalah tokoh masyarakat di mana prajurit Kopassus pernah melakukan operasi militer, seperti tokoh adat Papua, Aceh, Maluku, dan Timor Leste.
Danjen Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo mengatakan, peringatan HUT ke-63 Kopassus kali ini memang spesial. Karena mengundang seluruh prajurit, mantan prajurit, beserta Komandan Jenderal yang pernah memimpin Kopassus.
Tak hanya itu, lanjut Doni, dalam peringatan ulang tahun Kopassus kali ini, korps baret merah juga mengundang sejumlah tokoh dan masyarakat dimana Kopassus pernah melakukan operasi militer.
"Peringatan kali ini agak berbeda, kami mengundang pihak yang pernah berseteru dengan Kopassus untuk hadir dalam acara ini. Tidak ada dendam, contoh bagi pihak yang pernah bertikai. Terselenggaranya acara ini lebih mengutamakan silaturahmi semata," kata Doni saat memberikan sambutan di Lapangan Apel Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (29/4/2015).
Diakui Doni, pertemuan ini juga terinspirasi dari Panglima Angkatan Bersenjata Timor Leste yang ditemuinya beberapa waktu lalu di Jakarta.
Beliau meminta untuk mengundang pihak-pihak yang dulu berkonflik ke dalam satu acara bersama. Merajut silaturahim dengan para sahabat yang dulu pernah berseteru sebagai kawan dan sahabat yang kini bertetangga," ujar Doni.
Pada kesempatan itu, Doni juga mengucapkan terimakasih kepada para pendahulu dan senior korps baret merah yang telah meletakkan batu landasan bagi perjuangan Kopassus.
"Kopassus tak akan ada seperti hari ini tanpa ada para pendahulu," tutup Doni sambil terisak haru.
(kri)