JK Minta Kopassus Tetap Semangat meski Alutsista Terbatas
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) hadir dalam peringatan HUT ke-63 Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Peringatan digelar di Lapangan Ucara Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur.
Saat memberikan sambutan, JK menyampaikan ucapan selamat kepada Kopassus. Secara khusus dia berterima kasih kepada generasi pendahulu Kopassus karena telah berjuang demi kemajuan bangsa.
"Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada prajurit khususnya yang senior telah berjuang untuk kemajuan bangsa ini," kata Kalla saat menyampaikan sambutannya, Rabu (29/4/2015).
Dalam kesempatan itu, JK berpesan kepada prajurit korps baret merah itu untuk tetap bersemangat menjalankan tugas, meski belum dilengkapi dengan peralatan canggih dan modern.
Meski memiliki keterbatasan di bidang senjata atau alat utama sistem senjata (alutsista), lanjut Kalla, Kopassus adalah pasukan elite terbaik yang dimiliki Indonesia.
"Masih mempunyai keterbatasan memberikan peralatan yang baik. Namun, keterbatasan itu menimbulkan kepercayaan suatu keinginan yang terbaik," ucap JK.
"Untuk menjadi terbaik di dunia, tidak hanya tergantung pada peralatan, tapi semangatnya. Banyak negara yang memiliki peralatan modern tapi tidak bisa menyesuaikan," imbuhnya.
Saat memberikan sambutan, JK menyampaikan ucapan selamat kepada Kopassus. Secara khusus dia berterima kasih kepada generasi pendahulu Kopassus karena telah berjuang demi kemajuan bangsa.
"Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada prajurit khususnya yang senior telah berjuang untuk kemajuan bangsa ini," kata Kalla saat menyampaikan sambutannya, Rabu (29/4/2015).
Dalam kesempatan itu, JK berpesan kepada prajurit korps baret merah itu untuk tetap bersemangat menjalankan tugas, meski belum dilengkapi dengan peralatan canggih dan modern.
Meski memiliki keterbatasan di bidang senjata atau alat utama sistem senjata (alutsista), lanjut Kalla, Kopassus adalah pasukan elite terbaik yang dimiliki Indonesia.
"Masih mempunyai keterbatasan memberikan peralatan yang baik. Namun, keterbatasan itu menimbulkan kepercayaan suatu keinginan yang terbaik," ucap JK.
"Untuk menjadi terbaik di dunia, tidak hanya tergantung pada peralatan, tapi semangatnya. Banyak negara yang memiliki peralatan modern tapi tidak bisa menyesuaikan," imbuhnya.
(maf)