ACCF Bahas Visi, Nilai, dan Eksekusi
A
A
A
JAKARTA - Penyelenggaraan ASEAN Corporate Culture Forum (ACCF) Ke-9 yang berlangsung di Granada Ballroom, Menara 165, Jakarta Selatan, kembali sukses memotivasi para peserta seminar.
Kali ini ACCF mengundang para ahli di bidang corporate culture di antaranya mantan CEO Bank Niaga, Garuda Indonesia, dan Bank Mandiri Robby Djohan, Wakil Ketua PPATK Agus Santoso, Komisaris Utama Pertamina Sugiharto selaku keynote speaker, serta Ary Ginanjar Agustian selaku founder ACT Consulting yang juga pakar pembangunan karakter.
Acara yang dihadiri kurang lebih 160 peserta itu mengangkat tema ”Values Based Leadership”, di mana nilai-nilai yang diterapkan oleh perusahaan harus didasari keteladanan seorang pemimpin. Dalam sambutan Sugiharto mengatakan bahwa menurut pengamat Indonesia adalah negara yang paling tidak siap dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Karena itu, forum semacam ini diadakan untuk membuat para praktisi bisnis lebih peka untuk terus memperbaiki diri dalam menghadapi MEA. ”Salah satu benteng untuk menghadapi MEA yakni leader harus memiliki values,” ujarnya di acara yang diprakarsai ACT Consulting dan ESQ Business School tersebut, Senin (27/4).
Sedangkan Robby Djohan menjabarkan bahwa ada tiga hal penting yang harus ada dalam suatu perusahaan yakni vision, values, dan execution. Baginya, tiga hal tersebut saling berkesinambungan dan saling terkait satu sama lain. Untuk melakukan eksekusi harus memiliki alasan atau tujuan dan untuk melakukan itu semua diperlukan best people.
Hal ini bisa dicapai dengan menerapkan nilainilai dalam perusahaan. Robby mengatakan, untuk menerapkan nilai-nilai pada perusahaan dengan menjadikannya sebagai budaya harus dilakukan secara terus-menerus. Para pegawai perusahaan juga harus mengetahui alasan mengapa mereka harus menjalankan itu.
Yang tidak kalah penting, ”number one people” harus bisa memberikan teladan dalam menerapkan nilai-nilai dalam perusahaan. Kelak para pegawainya akan mengikuti apa yang dicontohkan pemimpin.
Sementara itu, Ary Ginanjar Agustian mengatakan, dalam menentukan pembicara berkaliber dalam forum tersebut setidaknya ada tiga hal yang diperhatikan. Pertama adalah integritas. Ini tentu menjadi penting mengingat pembicara yang akan menyampaikan materi kelak akan dijadikan role model oleh para pendengarnya. Kedua adalah ilmu pengetahuan.
Tentu seseorang yang memiliki integritas harus didasari dengan keilmuan yang memadai. Terakhir adalah pengalaman. Dengan pengalaman inilah, pembicara dapat berbagi apa yang dia rasakan setelah menerapkan nilai-nilai pada perusahaannya.
ACT Consulting diakui Ary berusaha untuk bisa mentransformasi budaya perusahaan khususnya dan budaya bangsa pada umumnya. Menurut dia, untuk mencapai itu semua tidak cukup ditangani hanya satu atau dua orang.
Karena itu, ACCF ini diadakan untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda. Meski masih bersifat umum, kegiatan tersebut akan terus berkembang menjadi kegiatan yang lebih spesifik yakni dibagi menjadi per kelas sesuai bidang usaha masing-masing.
”Sekarang ini masih membangun awareness masyarakat terhadap hal baru. Ke depan konsep leadershipini semoga bisa diterapkan di Indonesia,” ucap Ary.
Alfian faisal
Kali ini ACCF mengundang para ahli di bidang corporate culture di antaranya mantan CEO Bank Niaga, Garuda Indonesia, dan Bank Mandiri Robby Djohan, Wakil Ketua PPATK Agus Santoso, Komisaris Utama Pertamina Sugiharto selaku keynote speaker, serta Ary Ginanjar Agustian selaku founder ACT Consulting yang juga pakar pembangunan karakter.
Acara yang dihadiri kurang lebih 160 peserta itu mengangkat tema ”Values Based Leadership”, di mana nilai-nilai yang diterapkan oleh perusahaan harus didasari keteladanan seorang pemimpin. Dalam sambutan Sugiharto mengatakan bahwa menurut pengamat Indonesia adalah negara yang paling tidak siap dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Karena itu, forum semacam ini diadakan untuk membuat para praktisi bisnis lebih peka untuk terus memperbaiki diri dalam menghadapi MEA. ”Salah satu benteng untuk menghadapi MEA yakni leader harus memiliki values,” ujarnya di acara yang diprakarsai ACT Consulting dan ESQ Business School tersebut, Senin (27/4).
Sedangkan Robby Djohan menjabarkan bahwa ada tiga hal penting yang harus ada dalam suatu perusahaan yakni vision, values, dan execution. Baginya, tiga hal tersebut saling berkesinambungan dan saling terkait satu sama lain. Untuk melakukan eksekusi harus memiliki alasan atau tujuan dan untuk melakukan itu semua diperlukan best people.
Hal ini bisa dicapai dengan menerapkan nilainilai dalam perusahaan. Robby mengatakan, untuk menerapkan nilai-nilai pada perusahaan dengan menjadikannya sebagai budaya harus dilakukan secara terus-menerus. Para pegawai perusahaan juga harus mengetahui alasan mengapa mereka harus menjalankan itu.
Yang tidak kalah penting, ”number one people” harus bisa memberikan teladan dalam menerapkan nilai-nilai dalam perusahaan. Kelak para pegawainya akan mengikuti apa yang dicontohkan pemimpin.
Sementara itu, Ary Ginanjar Agustian mengatakan, dalam menentukan pembicara berkaliber dalam forum tersebut setidaknya ada tiga hal yang diperhatikan. Pertama adalah integritas. Ini tentu menjadi penting mengingat pembicara yang akan menyampaikan materi kelak akan dijadikan role model oleh para pendengarnya. Kedua adalah ilmu pengetahuan.
Tentu seseorang yang memiliki integritas harus didasari dengan keilmuan yang memadai. Terakhir adalah pengalaman. Dengan pengalaman inilah, pembicara dapat berbagi apa yang dia rasakan setelah menerapkan nilai-nilai pada perusahaannya.
ACT Consulting diakui Ary berusaha untuk bisa mentransformasi budaya perusahaan khususnya dan budaya bangsa pada umumnya. Menurut dia, untuk mencapai itu semua tidak cukup ditangani hanya satu atau dua orang.
Karena itu, ACCF ini diadakan untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda. Meski masih bersifat umum, kegiatan tersebut akan terus berkembang menjadi kegiatan yang lebih spesifik yakni dibagi menjadi per kelas sesuai bidang usaha masing-masing.
”Sekarang ini masih membangun awareness masyarakat terhadap hal baru. Ke depan konsep leadershipini semoga bisa diterapkan di Indonesia,” ucap Ary.
Alfian faisal
(ftr)