Pemkab Bogor Serahkan Aset ke PDAM Depok
A
A
A
BOGOR - Pemkab Bogor akhirnya menyerahkan sepenuhnya pengelolaan air bersih untuk ribuan warga Kota Depok ke PDAM Tirta Asasta Kota Depok kemarin.
Selama ini pelanggan di Depok dilayani PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor. Bupati Bogor Nurhayanti mengatakan, penyerahan pengelolaan air di Kota Depok ini ditunjukkan dengan diserahkannya aset milik PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor senilai Rp21 miliar ke PDAM Tirta Asasta Kota Depok sesuai UU No 15/1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
”Ini memang harus diserahkan. Namun, karena pertimbangan beberapa hal sebelumnya seperti keduanya akan merugi, baru tahun ini diserahkan,” katanya kemarin. Penyerahan pengelolaan air ini karena PDAM Tirta Asasta sudah memenuhi syarat untuk mengelola air sendiri. Dari sisi pelanggan sudah mencapai 42.000 dan keuntungan mencapai Rp21 miliar.
”Ke depan masyarakat tidak harus merasakan dilayani oleh siapa, yang terpenting penyediaan air bersih tetap berjalan optimal,” tandasnya. Penyerahan aset meliputi gedung kantor, instalasi, pegawai yang bertempat tinggal di Depok, serta pelanggan. ”Semoga sebelum enam bulan ke depan aset yang diserahkan dapat terselesaikan agar pelayanan tidak terganggu,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Asasta Kota Depok Muhammad Okil menjelaskan, selama ini pihaknya terus mengalami kerugian sejak pertama berdiri. ”Seiring ada kewenangan penuh dari pengelolaan yang sebelumnya ditangani Kabupaten Bogor, kami berjanji kerugian tidak akan terjadi,” janjinya.
Okil menuturkan, tahun ini pihaknya menargetkan penambahan kapasitas produksi air mencapai 400 liter per detik dari sebelumnya hanya 100- 180 liter per detik. Pihaknya juga tengah menambah jaringan instalasi pengolahan air di Limo, Cinere, dan Duren Seribu.
Dengan aset senilai Rp21 miliar, dia optimistis tahun ini akan ada penambahan pelanggan. ”Jumlah pelanggan di Depok saat ini sekitar 8.850. Kami targetkan tahun ini bisa bertambah 2.000 pelanggan,” ungkapnya.
Haryudi
Selama ini pelanggan di Depok dilayani PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor. Bupati Bogor Nurhayanti mengatakan, penyerahan pengelolaan air di Kota Depok ini ditunjukkan dengan diserahkannya aset milik PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor senilai Rp21 miliar ke PDAM Tirta Asasta Kota Depok sesuai UU No 15/1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
”Ini memang harus diserahkan. Namun, karena pertimbangan beberapa hal sebelumnya seperti keduanya akan merugi, baru tahun ini diserahkan,” katanya kemarin. Penyerahan pengelolaan air ini karena PDAM Tirta Asasta sudah memenuhi syarat untuk mengelola air sendiri. Dari sisi pelanggan sudah mencapai 42.000 dan keuntungan mencapai Rp21 miliar.
”Ke depan masyarakat tidak harus merasakan dilayani oleh siapa, yang terpenting penyediaan air bersih tetap berjalan optimal,” tandasnya. Penyerahan aset meliputi gedung kantor, instalasi, pegawai yang bertempat tinggal di Depok, serta pelanggan. ”Semoga sebelum enam bulan ke depan aset yang diserahkan dapat terselesaikan agar pelayanan tidak terganggu,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Asasta Kota Depok Muhammad Okil menjelaskan, selama ini pihaknya terus mengalami kerugian sejak pertama berdiri. ”Seiring ada kewenangan penuh dari pengelolaan yang sebelumnya ditangani Kabupaten Bogor, kami berjanji kerugian tidak akan terjadi,” janjinya.
Okil menuturkan, tahun ini pihaknya menargetkan penambahan kapasitas produksi air mencapai 400 liter per detik dari sebelumnya hanya 100- 180 liter per detik. Pihaknya juga tengah menambah jaringan instalasi pengolahan air di Limo, Cinere, dan Duren Seribu.
Dengan aset senilai Rp21 miliar, dia optimistis tahun ini akan ada penambahan pelanggan. ”Jumlah pelanggan di Depok saat ini sekitar 8.850. Kami targetkan tahun ini bisa bertambah 2.000 pelanggan,” ungkapnya.
Haryudi
(ftr)