Main di Saluran Air Kolam Renang, Satu Anak Tewas
A
A
A
JAKARTA - Seorang anak tewas di kolam renang Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Grogol, RT 13/07, Kelurahan Grogol, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Minggu (26/4).
Jasad Maulana Abdul Latif, 12, baru ditemukan kurang lebih 20 jam setelah tersangkut disaluran sirkulasi kolam renang. Saat ditemukan kemarin sekitar pukul 07.20 WIB oleh petugas Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Jakarta Barat, tubuh korban telah membiru dan hitam pekat.
Selanjutnya jenazah korban dibawa ke RSCM untuk diautopsi. Informasi didapat, kejadian itu bermula saat Abdul dan delapan temannya berenang untuk menikmati liburan akhir pekan. Di kolam sedalam 2 meter itu, Abdul dan beberapa rekan iseng bermain di saluran sirkulasi air secara bergantian. Saat Abdul hendak mencoba masuk, saluran itu nyala dan menyeretnya hingga ke dalam.
Melihat hal itu, dua rekan korban yakni Sofian, 12, dan Amelia, 10, melaporkan kejadian itu ke penjaga kolam renang. Namun, bukan direspons, pengelola malah mengacuhkan laporan tersebut. ”Temannya bilang telah lapor ke penjaga kolam, tapi dicuekin dan diusir penjaga itu,” kata Nanang Jokowi, 40, ketua RT setempat, kemarin.
Nanang mengaku baru mengetahui ada yang tewas dini hari kemarin sekitar pukul 01.00 WIB saat dua orang tua korban melaporkan kejadian itu. Mendapati itu, Nanang langsung melapor kepada polisi dan damkar.
Kepala Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Jakarta Barat Pardjoko mengatakan, sekitar pukul 02.00 WIB pihaknya mendapat laporan ada anak terjebak didalam saluran air kolam renang. Tak mudah untuk mengeluarkan tubuh korban. Selain harus melakukan pengurasan kolam menjadi 1 meter, semprotan selang pun harus dilakukan pada saluran pembuangan untuk mendorong jenazah yang tersangkut.
Hingga akhirnya jenazah dapat keluar. Orang tua korban, Suratmi, 50, menyayangkan tidak sigapnya pengelola kolam renang yang tidak serius menanggapi laporan sejumlah teman Abdul. ”Coba aja kalo misalnya mereka langsung cepat, mungkin nyawa anak saya bisa diselamatkan,” tuturnya.
Sementara itu, Polsek Tanjung Duren masih memeriksa empat orang pengelola kolam renang, termasuk penjaga saat kejadian berlangsung. ”Kami masih sidik, ada empat orang yang diperiksa, bisa jadi bertambah. Kalau soal penetapan tersangka, mungkin setelah penyidikan selesai,” kata Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren AKP Maryadi.
yan yusuf
Jasad Maulana Abdul Latif, 12, baru ditemukan kurang lebih 20 jam setelah tersangkut disaluran sirkulasi kolam renang. Saat ditemukan kemarin sekitar pukul 07.20 WIB oleh petugas Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Jakarta Barat, tubuh korban telah membiru dan hitam pekat.
Selanjutnya jenazah korban dibawa ke RSCM untuk diautopsi. Informasi didapat, kejadian itu bermula saat Abdul dan delapan temannya berenang untuk menikmati liburan akhir pekan. Di kolam sedalam 2 meter itu, Abdul dan beberapa rekan iseng bermain di saluran sirkulasi air secara bergantian. Saat Abdul hendak mencoba masuk, saluran itu nyala dan menyeretnya hingga ke dalam.
Melihat hal itu, dua rekan korban yakni Sofian, 12, dan Amelia, 10, melaporkan kejadian itu ke penjaga kolam renang. Namun, bukan direspons, pengelola malah mengacuhkan laporan tersebut. ”Temannya bilang telah lapor ke penjaga kolam, tapi dicuekin dan diusir penjaga itu,” kata Nanang Jokowi, 40, ketua RT setempat, kemarin.
Nanang mengaku baru mengetahui ada yang tewas dini hari kemarin sekitar pukul 01.00 WIB saat dua orang tua korban melaporkan kejadian itu. Mendapati itu, Nanang langsung melapor kepada polisi dan damkar.
Kepala Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Jakarta Barat Pardjoko mengatakan, sekitar pukul 02.00 WIB pihaknya mendapat laporan ada anak terjebak didalam saluran air kolam renang. Tak mudah untuk mengeluarkan tubuh korban. Selain harus melakukan pengurasan kolam menjadi 1 meter, semprotan selang pun harus dilakukan pada saluran pembuangan untuk mendorong jenazah yang tersangkut.
Hingga akhirnya jenazah dapat keluar. Orang tua korban, Suratmi, 50, menyayangkan tidak sigapnya pengelola kolam renang yang tidak serius menanggapi laporan sejumlah teman Abdul. ”Coba aja kalo misalnya mereka langsung cepat, mungkin nyawa anak saya bisa diselamatkan,” tuturnya.
Sementara itu, Polsek Tanjung Duren masih memeriksa empat orang pengelola kolam renang, termasuk penjaga saat kejadian berlangsung. ”Kami masih sidik, ada empat orang yang diperiksa, bisa jadi bertambah. Kalau soal penetapan tersangka, mungkin setelah penyidikan selesai,” kata Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren AKP Maryadi.
yan yusuf
(ftr)