Sidang Memanas, Sutan Adu Mulut Dengan Majelis Hakim
A
A
A
JAKARTA - Sidang dengan terdakwa mantan Ketua Komisi VII Sutan Bhatoegana sempat memanas saat Ketua Majelis Hakim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Artha Theresia memperingatkan dirinya.
Kejadian ini bermula ketika Artha mempersilakan Sutan untuk berbicara apabila ada yang mau disampaikan dari penundaan sidang. "Dari terdakwa ada yang mau disampaikan sehubungan penundaan sidang?" tanya Artha di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (27/4/2015).
Sutan pun meminta izin untuk menjawab keinginan penasihat hukumnya yang ingin mengundurkan diri karena tak sependapat dengan putusan sela majelis hakim. "Bu bisa minta izin yang mulia menjawab dahulu," kata Sutan.
"Begini. Supaya kita jalan di hukum acara. Masalah saudara akan didampingi oleh siapa sebagai penasihat hukum saudara. Itu bisa saudara bicarakan sendiri dengan siapapun," jawab Artha.
"Setuju bu," sahut Sutan.
Namun, saat Artha tengah berbicara, Sutan tiba-tiba memotong sehingga membuat dirinya mendapat teguran keras. "Hari ini," kata Artha. "Bu, ibu yang mulia," timpal Sutan.
"Dengar kan saya bicara dahulu," sahut Artha dengan nada sedikit tinggi. "Ibu juga jangan mentang-mentang juga ibu kalau gitu," jawab Sutan juga dengan nada tinggi.
Artha pun menjelaskan bahwa dirinya ingin berbicara dahulu dan meminta Sutan untuk sementara waktu mendengarkannya. "Betul, masa langsung membentak saya," protes Sutan. "Karena dipotong terus," jawab Artha dengan nada rendah.
Artha pun kembali meminta Sutan untuk mendengarkan hal-hal yang ingin disampaikan kepadanya. Akan tetapi, Sutan kembali menjawab.
"Minta izin (berbicara) kok saya. Ibu kira saya takut bahwa berapa berpuluh tahun silakan, kalau jadi setting begini, silakan," sahut Sutan dengan nada tinggi.
"Dengar dahulu," jawab Artha menenangkan.
Artha pun kembali menjelaskan ihwal yang akan disampaikan ke Sutan sebelum akhirnya memberikan politikus Partai Demokrat ini berbicara menanggapi pengunduran diri penasihat hukumnya.
"Saya bertanya apakah ada tanggapan saudara soal penundaan sidang dan pemeriksaan saksi," tanya Artha.
"Kan saya mohon izin yang mulia saya bilang sebelum itu saya mau menanggapi itu dahulu. Kan itu permintaan saya bu," jawab Sutan dengan nada rendah.
Artha pun tersenyum dan meminta agar tak ada lagi suara tinggi antara dirinya dengan Sutan hingga persidangan ditutup untuk ditunda.
"Dengarkan ya, ini terakhir kalinya kita berbicara dengan suara tinggi. Janji ya, saya tidak berbicara dengan suara tinggi tapi saudara juga," kata Artha.
Sutan pun menyanggupi hal itu dan meminta maaf karena sudah melontarkan suara tinggi beberapa kali dalam persidangan. "Saya mohon maaf bu kalau suara tinggi saya, saya mohon dimaafkan untuk itu. Ini dimana-mana saya tiba-tiba begitu bu," ujar Sutan.
"Iya makanya janjian sekarang ya, stel suara," jawab Artha.
Kejadian ini bermula ketika Artha mempersilakan Sutan untuk berbicara apabila ada yang mau disampaikan dari penundaan sidang. "Dari terdakwa ada yang mau disampaikan sehubungan penundaan sidang?" tanya Artha di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (27/4/2015).
Sutan pun meminta izin untuk menjawab keinginan penasihat hukumnya yang ingin mengundurkan diri karena tak sependapat dengan putusan sela majelis hakim. "Bu bisa minta izin yang mulia menjawab dahulu," kata Sutan.
"Begini. Supaya kita jalan di hukum acara. Masalah saudara akan didampingi oleh siapa sebagai penasihat hukum saudara. Itu bisa saudara bicarakan sendiri dengan siapapun," jawab Artha.
"Setuju bu," sahut Sutan.
Namun, saat Artha tengah berbicara, Sutan tiba-tiba memotong sehingga membuat dirinya mendapat teguran keras. "Hari ini," kata Artha. "Bu, ibu yang mulia," timpal Sutan.
"Dengar kan saya bicara dahulu," sahut Artha dengan nada sedikit tinggi. "Ibu juga jangan mentang-mentang juga ibu kalau gitu," jawab Sutan juga dengan nada tinggi.
Artha pun menjelaskan bahwa dirinya ingin berbicara dahulu dan meminta Sutan untuk sementara waktu mendengarkannya. "Betul, masa langsung membentak saya," protes Sutan. "Karena dipotong terus," jawab Artha dengan nada rendah.
Artha pun kembali meminta Sutan untuk mendengarkan hal-hal yang ingin disampaikan kepadanya. Akan tetapi, Sutan kembali menjawab.
"Minta izin (berbicara) kok saya. Ibu kira saya takut bahwa berapa berpuluh tahun silakan, kalau jadi setting begini, silakan," sahut Sutan dengan nada tinggi.
"Dengar dahulu," jawab Artha menenangkan.
Artha pun kembali menjelaskan ihwal yang akan disampaikan ke Sutan sebelum akhirnya memberikan politikus Partai Demokrat ini berbicara menanggapi pengunduran diri penasihat hukumnya.
"Saya bertanya apakah ada tanggapan saudara soal penundaan sidang dan pemeriksaan saksi," tanya Artha.
"Kan saya mohon izin yang mulia saya bilang sebelum itu saya mau menanggapi itu dahulu. Kan itu permintaan saya bu," jawab Sutan dengan nada rendah.
Artha pun tersenyum dan meminta agar tak ada lagi suara tinggi antara dirinya dengan Sutan hingga persidangan ditutup untuk ditunda.
"Dengarkan ya, ini terakhir kalinya kita berbicara dengan suara tinggi. Janji ya, saya tidak berbicara dengan suara tinggi tapi saudara juga," kata Artha.
Sutan pun menyanggupi hal itu dan meminta maaf karena sudah melontarkan suara tinggi beberapa kali dalam persidangan. "Saya mohon maaf bu kalau suara tinggi saya, saya mohon dimaafkan untuk itu. Ini dimana-mana saya tiba-tiba begitu bu," ujar Sutan.
"Iya makanya janjian sekarang ya, stel suara," jawab Artha.
(kri)