E-Mail Presiden Obama Dibobol Hacker Rusia

Senin, 27 April 2015 - 09:59 WIB
E-Mail Presiden Obama Dibobol Hacker Rusia
E-Mail Presiden Obama Dibobol Hacker Rusia
A A A
NEW YORK - Peretas (hacker ) asal Rusia membobol sistem komputer Gedung Putih dan membaca surat elektronik (email ) Presiden Barack Obama.

Pejabat Amerika Serikat (AS) mengakui ada insiden kriminalitas pada bagian cyber Gedung Putih yang terjadi akhir tahun lalu, tapi mereka saat itu masih menolak mengonfirmasi bahwa Rusia yang berada di balik serangan itu. “Tidak ada bukti bahwa email Presiden diretas, namun fakta bahwa beberapa komunikasi Obama diambil peretas. Itu menjadi salah satu temuan paling penting pada penyelidikan,” ungkap pejabat Gedung Putih, dilansir New York Times.

Peretas yang juga berhasil membobol sistem Departemen Luar Negeri ini mendapatkan akses ke arsip e-mail yang masuk dan keluar dari orang dalam Gedung Putih, kemungkinan juga beberapa orang luar, yang sering berkomunikasi dengan Obama.

Hal ini bisa diketahui dari akun yang masuk dan keluar dari email Obama. Namun, peretas tidak berhasil menembus server yang mengontrol lalu lintas pesan dari BlackBerry Obama. Pejabat Gedung Putih mengakui bahwa e-mail ini berisi informasi yang sangat sensitif sepertipertukaran e-mail dengan diplomat, penugasan personel serta undang-undang, jadwal presiden dan diskusi tentang kebijakan.

Para pejabat tidak mengungkapkan jumlah surat elektronik Obama yang dibobol peretas, namun dipastikan dia tidak mengubah sesuatu di dalam e-mail Obama. “Temuan adanyaperetasyangdidugamemiliki kaitan dengan pemerintah Rusia, menjadi penemuan paling mendesak untuk diselidiki,” tulis New York Times . “Hal yang sangat mengkhawatirkan yaitu karena peretas diduga terkait dengan Rusia,” kata pejabat senior, seperti dikutip AFP .

Orang dalam Obama menjelaskan hal-hal penting tidak berada dalam e-mail pribadinya karena sebagian rapat yang dilakukan Obama disampaikan secara lisan atau di atas kertas terbatas di Ruang Oval. Sebelumnya Menteri Pertahanan AS Ashton Carter mengaku berhasil mengidentifikasi dan memiliki tim untuk memburu para penyusup dalam waktu 24 jam.

“Awal tahun ini sensor yang menjaga jaringan unclassified Departemen Pertahanan mendeteksi hacker Rusia mengakses salah satu dari jaringan kami,” kata Carter, seperti dilansir Fox News. “Pentagon menganalisis aktivitas hacker yang terkait dengan Rusia, dan kemudian dengan cepat menendang mereka dari jaringan.”

Aksi peretas Rusia yang mengakses jaringan komputer Pentagon itu secara tersirat pernah diungkap Kepala Badan Keamanan Nasional (NSA) Michael Rogers pada Maret 2015. Namun, Rogers tidak menyebut asal peretas itu, melainkan serangan cyber itu terkait krisis Crimea dan Ukraina timur.

“Saya melihat Rusia jauh lebih aktif di arena maya dengan cara yang jauh lebih terlihat,” kata Rogers. Pemerintah Rusia belum merespons tuduhan serangan cyber yang dituduhkan Pentagon itu.

Ananda nararya/ Sindonews
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0354 seconds (0.1#10.140)