Presiden Kazakstan Kembali Diunggulkan
A
A
A
ASTANA - Presiden Kazakstan Nursultan Nazarbayev diunggulkan bakal kembali memenangkan pemilihan presiden (pilpres) yang digelar Minggu (26/4) kemarin waktu setempat.
Nazarbayev bersaing dengan dua kandidat lain yang dianggap propemerintah yakni Turgun Syzdykov, mantan gubernur yang mewakili Partai Rakyat Komunis, dan Abelgazy Kusainov, pemimpin Federasi Nasional Serikat Pekerja yang telah menduduki sejumlah jabatan strategis di pemerintahan. Sementara partai oposisi tidak mengajukan calon presiden.
Dalam pilpres kali ini, Nazarbayev lebih menekankan pada stabilitas negara. “Saya percaya warga Kazakstan akan memilih saya untuk stabilitas negara ini dan mendukung kebijakan yang dibuat selama kepemimpinan saya,” ungkap Nazarbayev seusai memberikan hak pilihnya di Astana, seperti dikutip Reuters.
Hasil jajak pendapat yang dirilis minggu lalu menunjukkan 91% warga Kazakstan puas dengan kebijakan yang dibuat Nazarbayev. “Ini bukan pemilu. Ini hanyalah pemilihan ulang. Arti penting dari pemilu ini tidak lebih dari fakta bahwa Nazarbayev akan kembali menang,” tutur Dosym Saptaev, direktur Kazakstan Risks Assessment Group, dilansir AFP .
Nursultan Nazarbayev menjabat sebagai presiden Kazakstan selama 26 tahun sejak sebelum merdeka pada 1989, dan berlanjut setelah Kazakstan memisahkan diri dari Uni Soviet pada 1990.
Nazarbayev memang begitu dicintai rakyatnya karena berhasil mengubah Kazakstan yang terpencil di wilayah Asia Tengah menjadi negara kaya minyak.
Ananda nararya
Nazarbayev bersaing dengan dua kandidat lain yang dianggap propemerintah yakni Turgun Syzdykov, mantan gubernur yang mewakili Partai Rakyat Komunis, dan Abelgazy Kusainov, pemimpin Federasi Nasional Serikat Pekerja yang telah menduduki sejumlah jabatan strategis di pemerintahan. Sementara partai oposisi tidak mengajukan calon presiden.
Dalam pilpres kali ini, Nazarbayev lebih menekankan pada stabilitas negara. “Saya percaya warga Kazakstan akan memilih saya untuk stabilitas negara ini dan mendukung kebijakan yang dibuat selama kepemimpinan saya,” ungkap Nazarbayev seusai memberikan hak pilihnya di Astana, seperti dikutip Reuters.
Hasil jajak pendapat yang dirilis minggu lalu menunjukkan 91% warga Kazakstan puas dengan kebijakan yang dibuat Nazarbayev. “Ini bukan pemilu. Ini hanyalah pemilihan ulang. Arti penting dari pemilu ini tidak lebih dari fakta bahwa Nazarbayev akan kembali menang,” tutur Dosym Saptaev, direktur Kazakstan Risks Assessment Group, dilansir AFP .
Nursultan Nazarbayev menjabat sebagai presiden Kazakstan selama 26 tahun sejak sebelum merdeka pada 1989, dan berlanjut setelah Kazakstan memisahkan diri dari Uni Soviet pada 1990.
Nazarbayev memang begitu dicintai rakyatnya karena berhasil mengubah Kazakstan yang terpencil di wilayah Asia Tengah menjadi negara kaya minyak.
Ananda nararya
(ftr)