Fenomena Patologi Parpol Juga Melanda Demokrat
A
A
A
JAKARTA - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didorong kembali mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat dalam Kongres ke-III yang akan digelar pada 11-13 Mei 2015 di Surabaya, Jawa Timur.
Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago menilai, kembalinya SBY menjadi calon ketum Demokrat akan membuat regenarasi partai berlambang bintang segitiga itu mandek.
Pasalnya, kader muda Demokrat jadi tidak dapat mengaktualisasikan dirinya untuk memajukan partai yang dibentuk sejak tahun 2001 itu.
"Saya melihat ini fenomena patologi kepartaian hampir melanda semua partai di Indonesia, yaitu politisi tua menikmati kekuasaan dan terkesan belum siap memberikan estafet regenerasi kepartaian ke kelompok muda," ujar Pangi saat dihubungi Sindonews, Sabtu (25/4/2015).
Pengamat dari Indo Strategi itu menuturkan, banyaknya pengalaman SBY dalam mengelola partai seharusnya tidak menjadi penghambat kader muda yang ingin berkarir menjadi ketum partai.
"Sehingga ujungnya adalah terjadi 'penuaan politisi' di internal partai, dengan reason yang dikedepankan selama ini kelompok tua lebih berpengalaman," jelas Pangi.
Apalagi, sejak ditetapkannya mantan Ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sebagai tersangka korupsi dan digantkan SBY, membuat impian Demokrat dipimpin oleh kader muda kandas.
"Ditetapkannya Anas Urbaningrum menjadi tersangka semakin mengubur mimpi Demokrat dipimpin generasi muda. Lama-lama patologi parpol dengan sendirinya partai mengalami pembusukan," tegasnya.
Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago menilai, kembalinya SBY menjadi calon ketum Demokrat akan membuat regenarasi partai berlambang bintang segitiga itu mandek.
Pasalnya, kader muda Demokrat jadi tidak dapat mengaktualisasikan dirinya untuk memajukan partai yang dibentuk sejak tahun 2001 itu.
"Saya melihat ini fenomena patologi kepartaian hampir melanda semua partai di Indonesia, yaitu politisi tua menikmati kekuasaan dan terkesan belum siap memberikan estafet regenerasi kepartaian ke kelompok muda," ujar Pangi saat dihubungi Sindonews, Sabtu (25/4/2015).
Pengamat dari Indo Strategi itu menuturkan, banyaknya pengalaman SBY dalam mengelola partai seharusnya tidak menjadi penghambat kader muda yang ingin berkarir menjadi ketum partai.
"Sehingga ujungnya adalah terjadi 'penuaan politisi' di internal partai, dengan reason yang dikedepankan selama ini kelompok tua lebih berpengalaman," jelas Pangi.
Apalagi, sejak ditetapkannya mantan Ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sebagai tersangka korupsi dan digantkan SBY, membuat impian Demokrat dipimpin oleh kader muda kandas.
"Ditetapkannya Anas Urbaningrum menjadi tersangka semakin mengubur mimpi Demokrat dipimpin generasi muda. Lama-lama patologi parpol dengan sendirinya partai mengalami pembusukan," tegasnya.
(kri)