Sosis Tokek Antarkan Umi Raih Penghargaan Kemenkop

Sabtu, 25 April 2015 - 12:29 WIB
Sosis Tokek Antarkan...
Sosis Tokek Antarkan Umi Raih Penghargaan Kemenkop
A A A
Tokek adalah hewan melata yang sudah sejak lama diburu orang. Reptil itu dikeringkan dan diekspor ke sejumlah negara. Konon dagingnya mengandung zat-zat tertentu untuk pengobatan.

Di tengah gencarnya perburuan dan mulai langkanya tokek, mahasiswi Jurusan Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Jawa Timur, justru menciptakan menu berbahan dasar daging tokek. Apa itu? Sosis tokek ijo . Adalah Umi Nadhiro si pencipta menu ekstrem itu.

Namun, jangan salah, inovasinya di bidang pangan ini mampu mengantarkannya sebagai salah satu pemenang Penyusunan Rencana Usaha bagi Pemula yang diselenggarakan Kementerian Koperasi (Kemenkop) Republik Indonesia belum lama ini. Karya Umi ini bahkan mendobrak pakem sosis yang selama ini berbahan baku daging sapi atau ayam.

”Karena khasiat daging tokek diyakini bisa menyembuhkan penyakit seperti alergi, asma, meningkatkan imun, dan menetralisasi racun, muncul ide membuat sosis daging tokek. Dengan bentuk sosis, anak yang ingin penyakitnya sembuh bisa memakannya tanpa rasa jijik,” tutur Umi, kemarin.

Gadis asal Mojokerto ini tak pelit berbagi cara pembuatan sosis yang memerlukan adrenalin untuk memakannya. Khususnya bagi mereka yang tahu jika sosis itu berbahan baku daging tokek. ”Bahan dasarnya daging tokek yang telah dibersihkan lalu dicampur dengan bumbubumbu. Ada merica, tepung tapioka, telur, minyak, dan untuk warna hijaunya tidak menggunakan pewarna makanan, tapi menggunakan bayam,” tuturnya.

Menurut Umi, dari dua ekor tokek seukuran jempol kaki orang dewasa, bisa dibuat 80 biji sosis ukuran biasa. ”Saya mematok harga Rp25.000 untuk satu toples berisi 18 biji sosis tokek ijo ,” ucapnya. Produk rumahan Umi ini sempat diikutkan pada lomba wirausaha yang digagas Kemenkop RI. Hasilnya, dia juara. Setelah mengikuti Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang digalakkan pemerintah, Umi kini mampu menjawab permasalahan kebutuhan modal.

Banyak sumber menyebut tokek punya multikhasiat bagi kesehatan. Di China, tokek sering digunakan dalam pengobatan tradisional. Para ilmuwan China berusaha mengembangkan obat tumor dari organ tubuh tokek. Para ilmuwan China yang diketuai Prof Wang dari Universitas Henan mengadakan penelitian tokek dan hasilnya menunjukkan bahwa zat aktif tokek bisa meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh dari suatu organisme.

Metode pengobatan kanker yang ditemukan para ilmuwan China itu dianggap lebih efektif karena merupakan perpaduan antara traditional chinese medicine (TCM) menggunakan tokek sebagai bahannya dan kemoterapi. Selain itu, zat aktif tokek juga menginduksi sel-sel tumor serta menekan ekspresi protein VEGF dan BFGF yang merupakan faktor pendukung tumbuhnya sel kanker.

Secara efektif tokek bisa dimanfaatkan buat menghilangkan tumor ganas di bagian sistem pencernaan. Dari sini tokek dapat dijadikan sumber pengobatan alternatif bagi penyakit tumor selain menggunakan operasi, radioterapi, dan kemoterapi. Manfaat tokek bagi kesehatan manusia ternyata berasal dari semua bagian tubuh tokek. Antibodi yang dimiliki tokek sangat berguna buat menetralisasi racun dalam tubuh.

Biasanya tokek digunakan sebagai obat alergi kulit atau alergi pernafasan seperti asma, gatal-gatal, kudis, dan eksim. Pangkal ekor tokek bisa melakukan regenerasi sel. Dari situ tokek dipercaya bisa membantu memulihkan tenaga dan mengganti sel tubuh yang rusak setelah sakit. Manfaat tokek yang terpopuler adalah tokek dipercaya bisa mengembalikan fungsi vitalitas pada pria setelah banyak melakukan aktivitas.

Tokek juga bisa digunakan untuk mengatasi impotensi pada pria serta meningkatkan stamina pria. Bagian lain dari tubuh tokek yang juga diyakini bisa membantu penyembuhan penyakit ialah lidahnya. Bagian ini dipercaya mengandung zat yang dapat melawan virus HIV. Darahnya juga konon dapat digunakan sebagai antivirus HIV. Khususnya tokek berbobot lebih dari 3 ons dan dalam keadaan hidup.

Empedunya juga mujarab buat pengobatan penderita AIDS. Berdasarkan penelitian, bagian empedu tokek mengandung senyawa antitumor dan kanker sehingga buat meningkatkan kekebalan tubuh. Biasanya harga tokek dengan berat kurang dari 1,5 ons berkisar Rp200.000. Bila sudah mencapai berat 2 ons dan sudah tua usianya, dapat mencapai Rp5 juta.

Sedangkan tokek dengan berat 3 atau 4 ons bisa mencapai Rp100 juta. Jika mencapai 1 kg, harganya lebih dari Rp200 juta. Biasanya tokek dengan berat 1 kilogram dibeli langsung pembeli China, Korea, atau Malaysia. Di Indonesia, penjualan tokek ada di beberapa daerah seperti Jakarta, Batam, Banjarmasin, Makassar, Pontianak, Surabaya, dan Solo.

Soeprayitno
SURABAYA
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1697 seconds (0.1#10.140)