Yaman Tak Kondusif, 115 Anak Tewas

Sabtu, 25 April 2015 - 12:28 WIB
Yaman Tak Kondusif,...
Yaman Tak Kondusif, 115 Anak Tewas
A A A
JENEWA - Sedikitnya 115 anak tewas dan 172 lainnya terluka dalam konflik Yaman yang terjadi sejak Arab Saudi melancarkan serangan udara pada 26 Maret silam.

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Anak-Anak (UNICEF) mengungkapkan 26 anak yang tewas diakibatkan ledakan bom, 19 anak lain akibat tembakan senjata, dan tiga disebabkan serangan misil. Anak yang menjadi korban serangan udara Saudi mencapai 64. ”Kita percaya angka itu merupakan jumlah kasar,” kata juru bicara UNICEF Christophe Boulierac kemarin dilansir AFP.

Badan Kesehatan PBB (WHO) menyatakan jumlah korban tewas akibat serangan udara mencapai 1.000 orang. Sedangkan Badan PBB urusan Hak Asasi Manusia menyebutkan 551 korban tewas adalah warga sipil. Pejabat UNICEF Julien Harneis melaporkan bahwa sejak 26 Maret setidaknya 140 anak direkrut untuk bergabung dengan kelompok bersenjata.

”Terdapat ratusan ribu anak di Yaman yang terus menjalankan hidupnya di tengah kondisi berbahaya. Banyak yang terjaga ketakutan di tengah larut malam akibat suara bom dan tembakan senjata api,” ungkap Harneis. Dia menambahkan, jumlah korban anak jelas menunjukkan bagaimana sangat menghancurkannya konflik berkepanjangan ini bagi masa depan mereka. Konflik Yaman menyebabkan bencana kemanusiaan di negara itu. Jutaan warga terancam kelaparan.

Program Pangan Dunia (WFP) kemarin memperingatkan 12 juta rakyat Yaman tidak mengetahui dari mana mereka mendapatkan makanan. WFP mengirimkan bantuan makanan bagi lebih dari 100.000 orang yang mengungsi di Aden. ”Tapi, kita harus berjuang keras untuk memberikan bantuan. Situasi perang sangat menyulitkan,” demikian keterangan WFP.

Kekurangan bahan bakar juga menjadi penyebab sulitnya proses pengiriman bantuan. WFP menargetkan akan memberikan bantuan makanan bagi 2,5 juta rakyat Yaman dari Mei hingga Juli mendatang. Terpisah, menurut pejabat Amerika Serikat (AS), iringiringan sembilan kapal Iran yang diduga berisi senjata untuk kelompok Syiah Houthi di Yaman memutar haluan kembali ke Iran pada Kamis (23/4).

”Dalam konvoi kapal itu terdapat kapal bersenjata,” ungkap pejabat AS yang tak disebutkan namanya kepada Reuters . Dia menambahkan, mungkin saja kapal Iran itu dapat kembali kapan saja. Kapal induk USS Theodore Roosevelt dan kapal perang AS lainnya telah dikerahkan di sekitar perairan Yaman untuk mengatasi armada kapal kecil Iran. Mereka mencegah penyelundupan senjata bagi kelompok gerilyawan Houthi. ”Teheran berusaha menerobos barisan pertahanan wilayah laut Yaman,” tuding Menteri Luar Negeri Yaman Riyadh Yassin.

Dia menambahkan, perang di Yaman merupakan rencana Iran yang pelaksanaannya dilakukan oleh pemberontak Houthi. Namun, Iran dengan lantang membantah mempersenjatai Houthi. Pesawat tempur koalisi pimpinan Arab Saudi kemarin terus menggempur pemberontak Houthi. Sasaran serangan udara ini antara lain tank-tank yang berada di pinggiran kota pelabuhan Aden.

Serangan pasukan koalisi juga dilaporkan terjadi di Kota Ibb di Yaman utara. Sementara itu, Houthi dan sekutu- sekutu mereka menyerang Kota Al-Dali dengan persenjataan berat. Konflik Yaman membangkitkan ketegangan antara kelompok Sunni Arab Saudi dan kelompok Syiah di Iran yang mendukung kelompok milisi Houthi.

Situasi Yaman kini menimbulkan kekhawatiran besar bahwa daerah ini akan menjadi daerah peperangan baru di antara kekuatan beberapa negara Timur Tengah. PBB sudah berinisiatif untuk menyampaikan upaya perdamaian di konflik Yaman.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki moon mengatakan rencananya untuk menunjuk seorang diplomat Mauritania, Ismail Ould Cheikh Ahmed, sebagai utusannya untuk berkunjung ke Yaman. Ahmed akan menggantikan diplomat Maroko, Jamal Benomar, yang mengundurkan diri minggu lalu karena kehilangan dukungan dalam upaya mediasi negara teluk yang kaya minyak ini.

Arvin
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5305 seconds (0.1#10.140)