Polisi Usut Pesta Bikini Pelajar di Hotel
A
A
A
JAKARTA - Undangan pesta bikini pelajar SMA di sebuah hotel di Jakarta Pusat yang tayang dalam YouTube membuat heboh. Meski akhirnya dibatalkan oleh pihak event organizer dan hotel, polisi tetap akan mengusut kasus tersebut.
Dalam format video berjudul ”Splash After Class”, event organizer bernama Divine Production mengundang para siswa/ siswi angkatan kelulusan 2015 berpartisipasi dalam pesta perayaan setelah pelaksanaan ujian nasional (UN). Acara akan digelar di The Media Hotel and Towers yang berada di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, pada 25 April.
Dalam undangan juga dicantumkan sekolah-sekolah dari Jakarta dan Bekasi. Yang menjadi sorotan, dress code yang dipakai berupa bikini. ”Terkait penyebar undangan ini, kami akan mengusut dan mempelajari lebih dalam. Kalau ada unsur pidana, bisa dilakukan pemanggilan saksi-saksi yang mengetahui kegiatan tersebut, termasuk pihak EO,” ucap Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Hendro Pandowo kemarin.
Sebenarnya acara seperti ini sudah sering dilakukan, namun yang menjadi persoalan adalah pesertanya dari kalangan pelajar SMA. ”Kita akan pelajari terlebih dulu, apakah ada unsur menghasut atau tidak?” katanya. Menurut pelaksana tugas (Plt) Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Widjanarko, polisi sudah melacak undangan pesta bikini sejak Rabu (22/4) malam.
”Unit Cyber Crime sudah turununtukmelacaknya, tapibelum ketahuan ini,” ucapnya. Undangan pesta bikini ini juga membuat kaget sejumlah siswa di Jakarta. Mereka menyayangkan acara tersebut karena dianggap terlalu berlebihan. ”Di sini kalau ada kegiatan kelulusan UN, ya yang wajarwajar sajalah,” kata siswa SMA 38 Jakarta Selatan, Rio.
Siswa SMA 109, Lutfi, mengaku baru mengetahui ada pesta semacam itu. Kendati pelajar SMA masih tergolong labil, pesta tersebut sangat merusak moral dan akhlak anak-anak remaja. Pihak sekolah ikut geram dengan undangan pesta bikini tersebut, salah satunya SMA Muhammadiyah 11 Rawamangun, Jakarta Timur. SMA Muhammadiyah 11 mendesak EO minta maaf.
Jika tidak, akan melaporkan kasus pencatutan nama sekolah ke kepolisian. ”Kami kaget apa yang ada dalam undangan pesta bikini tidak benar. Ada upaya dari oknum tidak bertanggung jawab merusak nama baik Islam, sekolah, dan organisasi Muhammadiyah,” sebut Kepala SMA Muhammadiyah 11 Rawamangun Slamet Sutopo. Undangan pesta bikini juga melibatkan beberapa sekolah di Bekasi.
Ini sangat disesalkan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Dia meminta para pelajar merayakan kelulusan dengan hal yang positif. ”Jangan begitu lah pelajar di Bekasi, jangan membuat malu kotanya. Kegiatan itu tidak etis,” katanya. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, siswa-siswi tidak boleh merayakan kelulusan dengan pesta yang melanggar peraturan seperti pesta bikini.
Pesta bikini dinilai melanggar KUHP tentang asusila. ”Semuanya kalau enggak ada sanksi, enggak akan benar. Bikini boleh saja kalau mau berenang di Ancol. Tapi, kalau pesta bikini mah, keterlaluan,” ucap mantan bupati Belitung Timur itu. Manajer Food and Beverages Event and Sponsorship The Hotel Media Grup Ibnu Muhammad Iqbal menjelaskan, awal Februari Divine Production datang ke hotel dan membicarakan rencana kegiatan pool party.
Karena pihak hotel orientasinya bisnis, pengajuan pihak EO kepada hoteldikabulkan.” Tempat kamisudah sering mengadakan pool party, tentunya sesuai ketentuan hotel seperti umur harus 21 tahun ke atas,” katanya. Saat mem-booking tempat, pihak EO juga memberikan selebaran yang intinya hanya pool party.
Dia baru mengetahui pesertanya anak SMA setelah tersiar di media. Project Manager Divine Production Kara Putri memastikan telah membatalkan pesta bikini dan berniat meminta maaf ke sejumlah sekolah yang namanya dicantumkan melalui pamflet serta media sosial seperti You- Tube dan Twitter.
Ridwansyah/ helmi syarif/abdullah m surjaya/bima setiyadi/ yan yusuf/sindonews
Dalam format video berjudul ”Splash After Class”, event organizer bernama Divine Production mengundang para siswa/ siswi angkatan kelulusan 2015 berpartisipasi dalam pesta perayaan setelah pelaksanaan ujian nasional (UN). Acara akan digelar di The Media Hotel and Towers yang berada di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, pada 25 April.
Dalam undangan juga dicantumkan sekolah-sekolah dari Jakarta dan Bekasi. Yang menjadi sorotan, dress code yang dipakai berupa bikini. ”Terkait penyebar undangan ini, kami akan mengusut dan mempelajari lebih dalam. Kalau ada unsur pidana, bisa dilakukan pemanggilan saksi-saksi yang mengetahui kegiatan tersebut, termasuk pihak EO,” ucap Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Hendro Pandowo kemarin.
Sebenarnya acara seperti ini sudah sering dilakukan, namun yang menjadi persoalan adalah pesertanya dari kalangan pelajar SMA. ”Kita akan pelajari terlebih dulu, apakah ada unsur menghasut atau tidak?” katanya. Menurut pelaksana tugas (Plt) Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Widjanarko, polisi sudah melacak undangan pesta bikini sejak Rabu (22/4) malam.
”Unit Cyber Crime sudah turununtukmelacaknya, tapibelum ketahuan ini,” ucapnya. Undangan pesta bikini ini juga membuat kaget sejumlah siswa di Jakarta. Mereka menyayangkan acara tersebut karena dianggap terlalu berlebihan. ”Di sini kalau ada kegiatan kelulusan UN, ya yang wajarwajar sajalah,” kata siswa SMA 38 Jakarta Selatan, Rio.
Siswa SMA 109, Lutfi, mengaku baru mengetahui ada pesta semacam itu. Kendati pelajar SMA masih tergolong labil, pesta tersebut sangat merusak moral dan akhlak anak-anak remaja. Pihak sekolah ikut geram dengan undangan pesta bikini tersebut, salah satunya SMA Muhammadiyah 11 Rawamangun, Jakarta Timur. SMA Muhammadiyah 11 mendesak EO minta maaf.
Jika tidak, akan melaporkan kasus pencatutan nama sekolah ke kepolisian. ”Kami kaget apa yang ada dalam undangan pesta bikini tidak benar. Ada upaya dari oknum tidak bertanggung jawab merusak nama baik Islam, sekolah, dan organisasi Muhammadiyah,” sebut Kepala SMA Muhammadiyah 11 Rawamangun Slamet Sutopo. Undangan pesta bikini juga melibatkan beberapa sekolah di Bekasi.
Ini sangat disesalkan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Dia meminta para pelajar merayakan kelulusan dengan hal yang positif. ”Jangan begitu lah pelajar di Bekasi, jangan membuat malu kotanya. Kegiatan itu tidak etis,” katanya. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, siswa-siswi tidak boleh merayakan kelulusan dengan pesta yang melanggar peraturan seperti pesta bikini.
Pesta bikini dinilai melanggar KUHP tentang asusila. ”Semuanya kalau enggak ada sanksi, enggak akan benar. Bikini boleh saja kalau mau berenang di Ancol. Tapi, kalau pesta bikini mah, keterlaluan,” ucap mantan bupati Belitung Timur itu. Manajer Food and Beverages Event and Sponsorship The Hotel Media Grup Ibnu Muhammad Iqbal menjelaskan, awal Februari Divine Production datang ke hotel dan membicarakan rencana kegiatan pool party.
Karena pihak hotel orientasinya bisnis, pengajuan pihak EO kepada hoteldikabulkan.” Tempat kamisudah sering mengadakan pool party, tentunya sesuai ketentuan hotel seperti umur harus 21 tahun ke atas,” katanya. Saat mem-booking tempat, pihak EO juga memberikan selebaran yang intinya hanya pool party.
Dia baru mengetahui pesertanya anak SMA setelah tersiar di media. Project Manager Divine Production Kara Putri memastikan telah membatalkan pesta bikini dan berniat meminta maaf ke sejumlah sekolah yang namanya dicantumkan melalui pamflet serta media sosial seperti You- Tube dan Twitter.
Ridwansyah/ helmi syarif/abdullah m surjaya/bima setiyadi/ yan yusuf/sindonews
(bbg)