Di Bawah Hegemoni Negara FIFA

Jum'at, 24 April 2015 - 08:58 WIB
Di Bawah Hegemoni Negara...
Di Bawah Hegemoni Negara FIFA
A A A
FIFA menjadi lembaga paling ditakuti dan berpotensi menjatuhkan sanksi terhadap sepak bola nasional menyusul pembekuan organisasi PSSI oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Begitu berkuasa dan menentukankah institusi bernama FIFA sehingga semua organisasi sepak bola di negara manapun harus tunduk dan patuh dengan aturan yang dibuatnya.

*SEJARAH

  1. Federation Internationale de Football Association (FIFA) atau Federasi Internasional Sepak Bola adalah badan pengatur sepak bola internasional pertama kali dibentuk di Perancis pada tanggal 21 Mei 1904.
  2. Pembentukan badan ini diprakarsai oleh enam asosiasi sepak bola di Eropa yaitu USFA Perancis, UBSSA Belgia, DBU Denmark, NVB Belanda, Madrid FC Spanyol, SBF Swedia, dan ASF Swiss
  3. Pada tahun 1946, FA (asosiasi sepak bola Inggris) bergabung dengan FIFA. FIFA kali pertama menggagas cikal bakal Piala Dunia sebagai kompetisi sepak bola dunia pada tahun 1904 di Paris.
  4. Rencana tersebut baru dirembukan kembali dengan matang pada tahun 1928 dan mendapat persetujuan dari Jules Rimet selaku Presiden Persatuan Sepak Bola Perancis atau FFFA (Federation Francaise De Football).
  5. Piala Dunia pertama kali diadakan pada tanggal 13 sampai 30 Juli 1930. Uruguay terpilih sebagai tuan rumah pertama dalam sejarah Piala Dunia. Pemilihan tempat penyelenggaraan didasarkan atas hasil kongres FIFA yang digelar di Amsterdam.
  6. Pada tahun 1952 PSSI menjadi Anggota FIFA dan mengikatkan diri sebagai bahagian integral dari Organisasi FIFA -Hingga saat ini FIFA memiliki 209 anggota yang berupa asosiasi-asosiasi sepakbola di negara masing-masing. Terdapat enam konfederasi di bawah FIFA.

*PROFIL

  1. FIFA merupakan organisasi internasional yang memiliki dan mengelola sepakbola professional secara tunggal di dunia berdasarkan ketentuan Pasal 60 Swiss Civil Code dan diakui keberadaannya oleh negara-negara di dunia
  2. Anggota FIFA bukanlah negara, melainkan asosiasi sepakbola swasta tunggal sesuai dengan mekanisme dan sistem aturan yang ditetapkan (sesuai pasal 10 ayat (1) statuta FIFA
  3. FIFA memiliki ciri organisasi internasional Kedudukan FIFA sebagai organisasi internasional telah diakui oleh masyarakat internasional.
  4. FIFA adalah organisasi internasional bersifat permanen, dibentuk oleh asosiasi-asosiasi sepakbola negara secara sukarela yang memiliki anggaran dasar
  5. FIFA juga memiliki badan perwakilan dan sekretariat permanen yang melaksanakan fungsi administratif, penelitian dan informasi yang berkesinambungan.
  6. Kekuasaan tertinggi dalam organisasi FIFA terletak pada Kongres dan Komite Eksekutif.

*ATURAN BERNAMA STATUTA

1.Statuta merupakan hasil kesepakatan antara asosiasi-asosiasi sepakbola negara yang hadir di Paris. Hasil dari kesepakatan asosiasi-asosiasi sepakbola negara tersebut disetujui pula oleh asosiasi sepakbola negara lain.
2.Asosiasi-asosiasi sepakbola negara yang telah menyetujui dan ikut serta tersebut kemudian menjadi anggota FIFA. Statuta FIFA sebagai instrumen dasar (Constituent Instrument) memuat beberapa hal mendasar:
1.Tujuan FIFA diatur pada pasal 3 (A) sampai dengan (E).
2.Struktur FIFA diatur pada pasal V (A) hingga (E).
3.Operasional FIFA diatur pada pasal VI statute FIFA.

*TUJUAN

  1. Meningkatkan permainan sepak bola terus-menerus dan mempromosikannya secara global di terang pemersatu, nilai-nilai pendidikan, budaya dan kemanusiaan, khususnya melalui program pemuda dan pembangunan
  2. Mengatur kompetisi internasional sendiri
  3. Menyusun peraturan dan ketentuan dan memastikan pelaksanaannya
  4. Mengontrol setiap jenis Asosiasi Sepakbola dengan mengambil langkah yang tepat untuk mencegah pelanggaran Anggaran Dasar, peraturan atau keputusan dari FIFA atau Hukum Game
  5. Meningkatkan integritas, etika dan fair play dengan maksud untuk mencegah semua metode atau praktik, seperti korupsi, doping atau manipulasi pertandingan yang mungkin membahayakan integritas pertandingan, kompetisi, pemain, Pejabat dan Anggota atau menimbulkan penyalahgunaan Football Association.

*KONTROVERSI DAN HEGEMONI

  1. Dalam delapan bulan terakhir, sepertiga dari 24 anggota komite eksekutif FIFA menghadapi tuduhan korupsi.Tiga di antaranya telah diskors (Bin Hammam, Amos Adamu, dan Reynald Temarii) dan yang keempat (Jack Warner) mengundurkan diri.
  2. Dua petinggi teras FIFA, yakni Wakil Presiden Jack A Warner dan anggota Komisi Eksekutif Mohamed bin Hammam, diduga memberikan suap kepada Federasi Sepak Bola Karibia (CFU) dalam kepentingan pemilihan Presiden FIFA periode 2011-2014.
  3. Penyelenggaraan pemilihan pemain terbaik di dunia melalui ajang FIFA Ballon d'Or selalu diselimuti kontroversi. Kontroversi itu terkait kriteria pemenang, cara voting, hingga dugaan konspirasi antara badan sepakbola tertinggi di dunia
  4. Pencalonan kembali Presiden FIFA Sepp Blatter di bursa Presiden FIFA 2015 mendapatkan penentangan hebat dari asosiasi sepak bola Eropa (UEFA) karena dugaan korupsi dalam penunjukan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022
  5. Presiden FIFA Sepp Blatter kerap melontarkan pernyataan kontroversial. Di antaranya menyinggung kaum homo seksual dengan mengatakan pendukung gay harus menahan aktifitas seksualnya di Qatar serta pada tahun 2004, membuat pernyataan pesepak bola wanita semestinya memakai celana lebih ketat dan potongan baju lebih tinggi supaya terlihat lebih estetis serta menarik lebih banyak penonton laki-laki.
  6. FIFA menghadapi tuduhan korupsi menyangkut keputusan memilih Rusia dan Qatar sebagai penyelenggara Piala Dunia 2018 dan 2022. Media The Sunday melaporkan bahwa wakil Ketua FIFA asal Qatar, Mohamed bin Hammam memberikan suap £3juta atau sekitar Rp60 miliar pada sejumlah pejabat FIFA untuk memuluskan Qatar.

*Hegemoni FIFA terhadap persepakbolaan di berbagai belahan dunia dapat dilihat dari beberapa aspek.

  1. FIFA telah menjadikan berbagai putaran kompetisi bergengsi di negara manapun sebagai sumber keuntungan ekonomi.Bentuk hegemoni FIFA yang kedua adalah kemampuan FIFA mendikte organisasi sepak bola, bahkan pemerintahan dimanapun yang punya minat pada industri bola.
  2. Sejak tahun 90-an, FIFA nyaris telah berhasil mengubah organisasi persepakbolaan di berbagai belahan dunia menjadi gurita besar yang dikendalikan secara sentralistik dari markas FIFA di Zurich, Swis.

*KONFEDERASI ANGGOTA FIFA

1.CONCACAF untuk Amerika Tengah dan Utara serta Karibian dengan 10 anggota
2.CONMEBOL untuk Amerika Selatan dengan 10 anggota
3.CAF untuk Afrika dengan 53 anggota
4.UEFA untuk Eropa dengan 53 anggota
5.AFC untuk Asia dengan 46 anggota
6.OFC untuk Oceania dengan 11 anggota.

*PUNDI-PUNDI FIFA

  1. Selama 2007-2010, FIFA meraih pendapatan USD4,19 miliar dengan pengeluaran mencapai USD3,56 miliar, sehingga menyisakan keuntungan USD631 juta
  2. Piala Dunia 2010 Afrika Selatan meraup pendapatan USD3,4 miliar
  3. Keuntungan selama periode 2007-2010 membantu penguatan cadangan simpanan FIFA yang mencapai USD1,28 miliar
  4. FIFA meraup pemasukan lebih dari USD 2 miliar(Rp26 triliun) pada 2014, sementara dana kas cadangan naik menjadi USD 1,523 miliar
  5. Pamasukan FIFA sepanjang 2011-2014 termasuk dari Piala Dunia 2014 di Brasil, mencapai USD5,718 miliar dengan pengeluaran juga naik menjadi USD5,38 miliar, sehingga terdapat surplus USD338 juta.
  6. Hak siar Piala Dunia 2018 dan 2022 mendatangkan pemasukan senilai USD1,85 miliar atau sekitar Rp 16,3 triliun.

*ANGGOTA FIFA LEBIH BANYAK DARI PBB

Besarnya kekuasaan dan keanggotaan FIFA membuat situs The World Post menggambarkan akan seperti apa FIFA jika diandaikan sebagai sebuah negara.

1.Keuntungan yang dihasilkan dari Piala Dunia 2014 jauh lebih besar dari penghasilan negara Malta dalam setahun. FIFA berharap mendapatkan keuntungan 4,5 miliar dollar dari Piala Dunia 2014, lewat penjualan hak siar televisi dan sponsor. Ini merupakan jumlah yang lebih besar satu miliar dollar dari penghasilan negara Eropa, Malta, pada 2012.

2.Presiden FIFA Lebih lama berkuasa ketimbang penguasa Autrokrat Presiden FIFA, Sepp Blatter mulai berkuasa pada 8 Juni 1998 hingga saat ini. Secara teori, Blatter dapat menjadi presiden FIFA selamanya. Ini yang membuat Blatter berkuasa jauh lebih lama ketimbang penguasa autocrat seperti Presiden Aljazair, Abdelaziz Bouteflika

3.Jumlah perempuan di kepengurusan FIFA jauh lebih sedikit ketimbang di pemerintahan Somalia Pada 2013, Lydia Nsekera menjadi perempuan pertama menjadi anggota komite eksekutif FIFA. Nsekera menjadi satu-satunya perempuan dalam 25 anggota komite tersebut. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan yang dimiliki parlemen Somalia. Terdapat dua perempuan dari 25 anggota pemerintahan di Somalia.

4.Jumlah anggota FIFA lebih banyak ketimbang PBB FIFA, yang menyebut dirinya sebagai “United Nations of Football”, memiliki anggota sebanyak 208. Sedangkan PBB hanya 192.

*NEGARA-NEGARA YANG PERNAH DISANKSI FIFA

Irak (empat bulan)

Dihukum pada 20 November 2009 dan selesai pada Maret 2010. Sebab: Pemerintah dianggap intervensi terhadap asosiasi.

Nigeria (empat hari dan 10 hari)

Disanksi 4 Oktober 2010 dicabut 8 Oktober 2010 Sebab: Menteri Olahraga Nigeria memulai liga tanpa menerapkan degradasi dari musim berikutnya dan intervensi.

Iran (Satu bulan)

Hukuman jatuh 23 November 2006 dan dicabut 19 Desember 2006. Sebab: pemerintah memecat Presiden Federasi Sepakbola Iran (IRIFF) Mohammded Dadkan pasca kegagalan timnasnya di Piala Dunia 2006

Kuwait (satu bulan)

Disanksi 30 Oktober 2007 sampai 15 November 2007 Sebab: adanya intervensi pemerintah dalam pemilihan ketua umum dan dewan direksi.

Ethiopia (10 bulan)

Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) menjatuhkan sanksi pada Oktober 2008 sampai November 2008 Sebab: Presiden federasi sepak bola Ethiopia dipecat oleh pemerintah karena tak kunjung berprestasi.

Bosnia

Disanksi mulai 1 April 2011 sampai 31 Mei 2011 Sebab: Memiliki tiga presiden asosiasi sepakbola ( NFSBH).

Kamerun (satu bulan)

Disanksi 4 Juli 2013 dan dicabut sanksinya 20 Juli 2013 Sebab: sepak bola Kamerun tak menjalankan statuta dan ditambah konflik antara federasi dengan pemerintah.

Yunani (tiga hari)

Disanksi 3 Juli 2006 dan dicabut 7 Juli 2006 Federasi Sepak Bola Yunani (EPO) melanggar statuta FIFA, melakukan politisasi dalam sepak bola.

Peru (satu bulan)

Disanksi FIFA pada 25 November 2008 dan dicabut 20 Desember 2008 Asosiasi sepak bola Peru (FPF) berkonflik dengan pemerintah Peru.

Brunei (dua tahun)

Disanksi September 2009 dan dicabut Mei 2011. Pemerintah Brunei dianggap mengintervensi Federasi Sepak Bola Brunei (BAFA) dan menggantinya dengan organisasi baru (FADB)

Sumber gambar : thestar.com, huffingtonpost.com
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6216 seconds (0.1#10.140)