Kemenag Matangkan Penetapan Hari Santri

Jum'at, 24 April 2015 - 08:46 WIB
Kemenag Matangkan Penetapan Hari Santri
Kemenag Matangkan Penetapan Hari Santri
A A A
BOGOR - Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren melakukan pembahasan inisiatif penetapan Hari Santri. Inisiatif yang sempat muncul pada pertengahan tahun 2014 ini dimatangkan kembali melalui focus group discussion (FGD) yang diikuti para pengasuh dan pimpinan pondok pesantren.

”Inisiasi untuk melaksanakan FGD ini sangat strategis mengingat peran fundamental yang dimainkan pesantren dalam mencerdaskan bangsa, bahkan sejak sebelum Indonesia merdeka,” kata Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin saat memberikan sambutan, sekaligus membuka Focus Group Discussion Pendidik dan Kependidikan Keagamaan dengan tema ”Hari Santri (dalam) Perspektif Lembaga Keagamaan” di Bogor kemarin.

Hadir dalam kesempatan ini, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Mohsen, Kasubdit Pendidikan Pesantren Ainur Rofik, Kasubdit Pendidikan Diniyah Ahmad Zayadi, dan pimpinan pondok pesantren. Menurut Kamaruddin, upaya untuk menjadikan Hari Santri sebagai hari nasional merupakan sebuah upaya untuk meneguhkan bahwa kontribusi santri dan pesantren selama ini di Indonesia memang layak mendapatkan apresiasi monumental dari bangsa.

Terlebih, lanjut Kamaruddin, Indonesia bisa seperti sekarang ini, eksis dan damai, tidak terlepas dari kontribusi fundamental pesantren. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Maruf Amin menegaskan bahwa penetapan hari santri penting karena merupakan salah satu bentuk pengakuan terhadap peran ulama dan santri.

”Penetapan hari santri itu berarti ada pengakuan terhadap peran santri, tentu saja peran ulama, di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, baik sebelum kemerdekaan maupun sesudah kemerdekaan. Itu yang penting,” kata KH Maruf Amin saat menjadi pembicara pada FGD Pendidik dan Kependidikan Keagamaan. Menurut Kiai Maruf, penanaman rasa cinta Tanah Air sudah dilakukan sejak dulu kepada para santri di lingkungan pesantren. Bahkan, lanjutnya, di pesantren dikenal ungkapan hubbul wathan minal iman.

Alfian faisal/ant
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0306 seconds (0.1#10.140)