Politikus Senior Golkar Ungkap Alasan Tommy Soeharto Turun Gunung
A
A
A
JAKARTA - Konflik internal Partai Golkar yang melibatkan Aburizal Bakrie atau biasa disapa Ical dengan Agung Laksono semakin memprihatinkan. Kondisi ini menarik perhatian Tommy Soeharto untuk turun gunung menyelesaikan konflik tersebut.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional (Munas) Bali, Nurdin Halid menilai partai yang didirikan mantan Presiden Soehato itu sekarang berjalan tidak sesuai rel organisasi.
"Bahwa harus diakui keadaan Partai Golkar saat ini sangat genting, karena proses demokrasinya diinterfensi," tukas Nurdin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (23/4/2015).
Menurutnya, Partai Golkar adalah partai yang memiliki andil besar dalam mencetak pemimpin di negeri ini. Bahkan, 59 persen pemimpin mulai dari tingkat Bupati/Walikota, Gubernur, hingga pemimpin DPR adalah melalui tempaan Partai Golkar.
"Suka tidak suka sejak dulu Partai Golkar punya andil di pemerintahan yang luar biasa. Artinya itu sebuah fakta keberhasilan Golkar mencetak pemimpin, melahirkan pemimpin pilihan rakyat. Apakah kita ikhlas ada Pemimpin Golkar yang lahir dari kepalsuan dan kebohongan," ungkapnya.
Pada kesempatan itu dia juga menyinggung Munas Partai Golkar di Ancol yang melahirkan kepengurusan Agung Laksono. Politikus senior partai berlambang pohon beringin ini menilai proses demokrasi Partai Golkar Munas Ancol telah dinodai adanya intervensi dari luar, termasuk pihak penguasa.
"Yang memilih ada tukang ojek, tukang parkir, mandat yang palsu ada 80%. Masa proses demokrasi semacam ini mau kita biarkan, nanti rusak dong partainya," cetusnya.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional (Munas) Bali, Nurdin Halid menilai partai yang didirikan mantan Presiden Soehato itu sekarang berjalan tidak sesuai rel organisasi.
"Bahwa harus diakui keadaan Partai Golkar saat ini sangat genting, karena proses demokrasinya diinterfensi," tukas Nurdin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (23/4/2015).
Menurutnya, Partai Golkar adalah partai yang memiliki andil besar dalam mencetak pemimpin di negeri ini. Bahkan, 59 persen pemimpin mulai dari tingkat Bupati/Walikota, Gubernur, hingga pemimpin DPR adalah melalui tempaan Partai Golkar.
"Suka tidak suka sejak dulu Partai Golkar punya andil di pemerintahan yang luar biasa. Artinya itu sebuah fakta keberhasilan Golkar mencetak pemimpin, melahirkan pemimpin pilihan rakyat. Apakah kita ikhlas ada Pemimpin Golkar yang lahir dari kepalsuan dan kebohongan," ungkapnya.
Pada kesempatan itu dia juga menyinggung Munas Partai Golkar di Ancol yang melahirkan kepengurusan Agung Laksono. Politikus senior partai berlambang pohon beringin ini menilai proses demokrasi Partai Golkar Munas Ancol telah dinodai adanya intervensi dari luar, termasuk pihak penguasa.
"Yang memilih ada tukang ojek, tukang parkir, mandat yang palsu ada 80%. Masa proses demokrasi semacam ini mau kita biarkan, nanti rusak dong partainya," cetusnya.
(kur)