Akbar Tandjung: Tommy Soeharto Calon Ketum Golkar
A
A
A
JAKARTA - Hutomo Mandala Putra atau akrab disapa Tommy Soeharto memiliki peluang maju sebagai calon Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar jika Musyawarah Nasional (Munas) kembali dilaksanakan.
Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar hasil Munas Bali, Akbar Tandjung menyampaikan berdasarkan jadwal, Munas selanjutnya adalah tahun 2019.
"Pada waktu 2009 dia (Tommy Soeharto) pernah ikut maju tapi tidak dilanjutkan. Tapi jika kita lihat peristiwa itu ya bisa saja Mas Tommy ingin maju bilamana ada kesempatan lagi," ujar Akbar usai menghadiri acara Konferensi Parlemen Asia Afrika, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/4/2015).
Politikus senior partai berlambang pohon beringin itu mengakui Tommy Soeharto merasa prihatin terhadap partai yang didirikan ayahnya itu mantan Presiden Soeharto atas konflik internal berkepanjangan yang terjadi.
Menurutnya, Tommy Soeharto yang juga anggota Wantim Golkar hasil Minas Bali itu berharap konflik segera disudahi, baik oleh pihak Aburizal Bakrie atau biasa disapa Ical maupun pihak Kubu Agung Laksono. "Sayang jika tidak bisa lanjutkan kiprah perpolitikan," tandasnya.
Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar hasil Munas Bali, Akbar Tandjung menyampaikan berdasarkan jadwal, Munas selanjutnya adalah tahun 2019.
"Pada waktu 2009 dia (Tommy Soeharto) pernah ikut maju tapi tidak dilanjutkan. Tapi jika kita lihat peristiwa itu ya bisa saja Mas Tommy ingin maju bilamana ada kesempatan lagi," ujar Akbar usai menghadiri acara Konferensi Parlemen Asia Afrika, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/4/2015).
Politikus senior partai berlambang pohon beringin itu mengakui Tommy Soeharto merasa prihatin terhadap partai yang didirikan ayahnya itu mantan Presiden Soeharto atas konflik internal berkepanjangan yang terjadi.
Menurutnya, Tommy Soeharto yang juga anggota Wantim Golkar hasil Minas Bali itu berharap konflik segera disudahi, baik oleh pihak Aburizal Bakrie atau biasa disapa Ical maupun pihak Kubu Agung Laksono. "Sayang jika tidak bisa lanjutkan kiprah perpolitikan," tandasnya.
(kur)