Ini Pidato Jokowi di Konferensi Parlemen Asia Afrika

Kamis, 23 April 2015 - 11:25 WIB
Ini Pidato Jokowi di Konferensi Parlemen Asia Afrika
Ini Pidato Jokowi di Konferensi Parlemen Asia Afrika
A A A
JAKARTA - Asian African Parlimentary Conference atau Konferensi Parlemen Asia Afrika (KPAA) telah resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Ruang Rapat Paripurna Utama, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Acara yang dihadiri oleh 11 Ketua Parlemen dari negara selatan itu resmi dibuka setelah Jokowi memukul gong sebanyak lima kali yang didampingi oleh Pemimpin DPR yakni Setya Novanto, Fadli Zon, Fahri Hamzah, Taufik Kurniawan dan Agus Hermanto.

Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan apresiasinya terhadap DPR yang telah memiliki inisiatif untuk menggelar KPAA ini. Adapun sambutan Jokowi dalam KPAA yakni:

Atas nama rakyat Indonesia, saya menyampaikan selamat datang di Jakarta, di Indonesia, negara yang berpenduduk muslim terbesar di muka bumi, sekaligus negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.

Saya menyambut gembira dan sangat menghargai inisiatif DPR untuk mengadakan Konferensi Antar Parlemen Asia-Afrika pada 23 April 2015.

Perlu saya sampaikan, dua hari yang lalu saya telah membuka World Economy Forum (WEF) dan kemarin saya juga membuka KAA. Dan hari ini di hadapan saudara-saudara anggota-anggota Dewan yang terhormat, saya membuka Konferensi Antar Parlemen Asia Afrika. Dengan demikian, dalam seminggu ini rakyat Indonesia memperoleh penghargaan yang luar biasa karena menjadi tuan rumah berbagai peristiwa bersejarah tingkat dunia.

Saya sangat setuju dengan tema yang diusung saat ini, yaitu Strengthening the Role of Parliaement in South-South Cooperation to Promote World Peace and Prosperity.

Tema itu sejalan dengan apa yang saya sampaikan dalam pembukan KAA. Negara-negara Asia Afrika kini dituntut untuk melakukan konteks aktualisasi tiga nilai utama yang dulu diperjuangkan oleh para pendahulu 60 tahun yang lalu yaitu kesejahteraan, solidaritas dan stabilitas.

Kontekstualisasi tersebut tentu saja bukan saja tugas pemerintah tetapi juga tugas dan tanggung jawab parlemen sebagai presentasi dari rakyat. Karena itu, saya sangat gembira karena agenda-agenda yang akan dibahas dalam sidang parlemen Asia Afrika sejalan dengan persoalan-persoalan yang dibahas dalam KAA yaitu masalah perdamaian dan kesejahteraan, peningkatan kemitraan strategis baru Asia Afrika dan solidaritas untuk Palestina.

Saya menyadari bahwa masalah yang dibahas dalam KAA dan WEF akan semakin efektif jika mendapat dukungan penuh dari parlemen-parlemen Asia Afrika. Hal itu berkaitan dengan peran parlemen yang sangat penting sebagai kekuatan check and balances bagi pemerintah. Sebagai presentsi suara rakyat, parlemen boleh disebut sebagai perwujudan adigium bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan.

Selamat berkonferensi. Saudara adalah suara moral yang ikut mengawal terwujudnya peningkatan kemakmuran dan keamanan di dunia khususnya di Asia-Afrika.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8766 seconds (0.1#10.140)