Jalan Protokol Diterapkan Buka Tutup
A
A
A
JAKARTA - Pelaksanaan Konferensi Asia- Afrika (KAA) di DKI Jakarta berdampak pada arus lalu lintas di Ibu Kota. Polda Metro Jaya menerapkan tiga kali pengalihan arus lalu lintas dengan sistem buka-tutup jalan protokol.
Kebijakan ini diterapkan saat rombongan para delegasi dan kepala negara mengikuti pertemuan KAA di Jakarta Convention Center (JCC) kemarin dan hari ini. Kepala Subdirektorat Pendidikan dan Rekayasa (Dikyasa) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Warsinem mengatakan, buka-tutup jalur dilakukan 50 meter sebelum traffic light dengan interval setiap rombongan dua menit untuk prioritas penuh VVIP.
Jalur protokol yang terkena pengalihan yakni Jalan MH Thamrin, Jalan Sudirman, Jalan Gatot Subroto, Jalan MT Haryono, Jalan Sisingamangaraja, dan Jalan HR Rasuna Said. Penutupan pertama jalur protokol akan diberlakukan pada pukul 06.30-09.30 WIB saat para delegasi dan kepala negara secara serentak keluar hotel di Jalan MH Thamrin menuju JCC.
”Penutupan kedua dilakukan ketika para delegasi dan kepala negara selesai pertemuan menuju hotel pada pukul 17.00-18.30 WIB,” katanya kemarin. Penutupan ketiga dilakukan saat para peserta KAA dan kepala negara keluar hotel menuju Istana Presiden mengisi acara jamuan makan malam bersama Presiden Joko Widodo pada pukul 19.00 - 22.00 WIB.
Warsinem mengimbau masyarakat pengguna jalan memilih jalur alternatif saat pengalihan arus tersebut. Sementara itu, penutupan jalan protokol kemarin membuat sejumlah masyarakat yang bekerja di kawasan Sudirman- MH Thamrin kecewa. Akibat penutupan jalan, mereka terpaksa harus berjalan kaki untuk sampai ke kantornya.
Ahmad, 27, salah satu karyawan, mengaku harus berjalan kaki dari Stasiun Sudirman ke Semanggi. Dia pun telat sampai ke kantornya. Ahmad berharap ada alternatif lain karena kegiatan ini justru menyengsarakan masyarakat. ”Biasanya naik Transjakarta atau bus lainnya. Karena tidak boleh lewat, jadi saya jalan kaki,” ucapnya.
Pantauan di beberapa lokasi terjadi kemacetan cukup parah. Di Jalan HR Rasuna Said, Pangeran Antasari, MT Haryono, dan Jalan Raya Tanah Abang terjadi kepadatan lalu lintas cukup parah. Adri, pengguna jalan, mengakui kemacetan yang terjadi di Jalan HR Rasuna Said melebihi dari hari biasanya.
”Saya dari Mampang ke Menteng biasanya paling lama satu jam. Tadi pagi (kemarin) tigajambarusampai,” kata karyawan swasta yang bergerak di bidang desain grafis ini. Menurut Adri, selama ini dia berpikir penutupan arus lalu lintas di Jalan Sudirman tidak akan berimbas ke lokasi lain. Namun, hal tersebut justru memperparah kemacetan di kawasan lain karena kendaraan yang biasanya lewat Sudirman-MH Thamrin harus melintasi jalan-jalan alternatif.
Dia pun berharap KAA cepat selesai sehingga kemacetan tidak bertambah parah. Kasat Lantas Polres Jakarta Selatan AKBP Sutimin menyarankan seluruh pengendara mengambil beberapa jalur alternatif untuk mengarah ke Sudirman. Jakarta Selatan merupakan titik sentral menuju wilayah perkantoran Sudirman- MH Thamrin dan Rasuna Said.
”Jakarta Selatan menjadi jalur penghubung untuk masuk pusat Jakarta seperti Depok dan Tangerang,” ungkapnya. Keberadaan KAA ini membuat arus lalu lintas di Jakarta Selatan semakin padat. Pihaknya pun telah menempatkan personel untuk mengarahkan pengendara menuju jalur-jalur alternatif.
”Kita siapkan 350 personel di jalan utama untuk mengarahkan ke jalan alternatif seperti di Jalan Pattimura, Blok M, Pancoran, Pasar Minggu, sampai Kalibata,” tuturnya. Di bagian lain, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melakukan perubahan rute layanan kemarin dan hari ini untuk koridor I (Blok M-Kota), koridor II (Pulogadung-Harmoni), dan koridor IX (Pinang Ranti-Pluit).
”Perubahan jalur ini dalam rangka mendukung pelaksanaan Konferensi Asia-Afrika (KAA) dan New Asian-African Strategic Partnership (NAASP) 2015,” kata Direktur Utama PT Transjakarta Antonius NS Kosasih dalam rilis yang diterima KORAN SINDO. Perubahan ini akan diberlakukan pada pukul 06.00-09.00 WIB, pukul 16.00-18.00 WIB, dan pukul 19.00-22.00 WIB.
Kosasih menjelaskan, layanan koridor I diperkirakan akan melambat secara signifikan karena ada buka-tutup jalur yang dilakukan secara situasional oleh Ditlantas dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. ”Kami akan selalu mengupdate melalui media massa dan para penumpang diimbau mengikuti update kami di sosial media baik Twitter @PT_Transjakarta, maupun laman Facebook kami. Update juga dilakukan terhadap seluruh personel kami di lapangan agar seluruh penumpang dapat memperoleh informasi terkini,” tandasnya.
Helmi syarif
Kebijakan ini diterapkan saat rombongan para delegasi dan kepala negara mengikuti pertemuan KAA di Jakarta Convention Center (JCC) kemarin dan hari ini. Kepala Subdirektorat Pendidikan dan Rekayasa (Dikyasa) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Warsinem mengatakan, buka-tutup jalur dilakukan 50 meter sebelum traffic light dengan interval setiap rombongan dua menit untuk prioritas penuh VVIP.
Jalur protokol yang terkena pengalihan yakni Jalan MH Thamrin, Jalan Sudirman, Jalan Gatot Subroto, Jalan MT Haryono, Jalan Sisingamangaraja, dan Jalan HR Rasuna Said. Penutupan pertama jalur protokol akan diberlakukan pada pukul 06.30-09.30 WIB saat para delegasi dan kepala negara secara serentak keluar hotel di Jalan MH Thamrin menuju JCC.
”Penutupan kedua dilakukan ketika para delegasi dan kepala negara selesai pertemuan menuju hotel pada pukul 17.00-18.30 WIB,” katanya kemarin. Penutupan ketiga dilakukan saat para peserta KAA dan kepala negara keluar hotel menuju Istana Presiden mengisi acara jamuan makan malam bersama Presiden Joko Widodo pada pukul 19.00 - 22.00 WIB.
Warsinem mengimbau masyarakat pengguna jalan memilih jalur alternatif saat pengalihan arus tersebut. Sementara itu, penutupan jalan protokol kemarin membuat sejumlah masyarakat yang bekerja di kawasan Sudirman- MH Thamrin kecewa. Akibat penutupan jalan, mereka terpaksa harus berjalan kaki untuk sampai ke kantornya.
Ahmad, 27, salah satu karyawan, mengaku harus berjalan kaki dari Stasiun Sudirman ke Semanggi. Dia pun telat sampai ke kantornya. Ahmad berharap ada alternatif lain karena kegiatan ini justru menyengsarakan masyarakat. ”Biasanya naik Transjakarta atau bus lainnya. Karena tidak boleh lewat, jadi saya jalan kaki,” ucapnya.
Pantauan di beberapa lokasi terjadi kemacetan cukup parah. Di Jalan HR Rasuna Said, Pangeran Antasari, MT Haryono, dan Jalan Raya Tanah Abang terjadi kepadatan lalu lintas cukup parah. Adri, pengguna jalan, mengakui kemacetan yang terjadi di Jalan HR Rasuna Said melebihi dari hari biasanya.
”Saya dari Mampang ke Menteng biasanya paling lama satu jam. Tadi pagi (kemarin) tigajambarusampai,” kata karyawan swasta yang bergerak di bidang desain grafis ini. Menurut Adri, selama ini dia berpikir penutupan arus lalu lintas di Jalan Sudirman tidak akan berimbas ke lokasi lain. Namun, hal tersebut justru memperparah kemacetan di kawasan lain karena kendaraan yang biasanya lewat Sudirman-MH Thamrin harus melintasi jalan-jalan alternatif.
Dia pun berharap KAA cepat selesai sehingga kemacetan tidak bertambah parah. Kasat Lantas Polres Jakarta Selatan AKBP Sutimin menyarankan seluruh pengendara mengambil beberapa jalur alternatif untuk mengarah ke Sudirman. Jakarta Selatan merupakan titik sentral menuju wilayah perkantoran Sudirman- MH Thamrin dan Rasuna Said.
”Jakarta Selatan menjadi jalur penghubung untuk masuk pusat Jakarta seperti Depok dan Tangerang,” ungkapnya. Keberadaan KAA ini membuat arus lalu lintas di Jakarta Selatan semakin padat. Pihaknya pun telah menempatkan personel untuk mengarahkan pengendara menuju jalur-jalur alternatif.
”Kita siapkan 350 personel di jalan utama untuk mengarahkan ke jalan alternatif seperti di Jalan Pattimura, Blok M, Pancoran, Pasar Minggu, sampai Kalibata,” tuturnya. Di bagian lain, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melakukan perubahan rute layanan kemarin dan hari ini untuk koridor I (Blok M-Kota), koridor II (Pulogadung-Harmoni), dan koridor IX (Pinang Ranti-Pluit).
”Perubahan jalur ini dalam rangka mendukung pelaksanaan Konferensi Asia-Afrika (KAA) dan New Asian-African Strategic Partnership (NAASP) 2015,” kata Direktur Utama PT Transjakarta Antonius NS Kosasih dalam rilis yang diterima KORAN SINDO. Perubahan ini akan diberlakukan pada pukul 06.00-09.00 WIB, pukul 16.00-18.00 WIB, dan pukul 19.00-22.00 WIB.
Kosasih menjelaskan, layanan koridor I diperkirakan akan melambat secara signifikan karena ada buka-tutup jalur yang dilakukan secara situasional oleh Ditlantas dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. ”Kami akan selalu mengupdate melalui media massa dan para penumpang diimbau mengikuti update kami di sosial media baik Twitter @PT_Transjakarta, maupun laman Facebook kami. Update juga dilakukan terhadap seluruh personel kami di lapangan agar seluruh penumpang dapat memperoleh informasi terkini,” tandasnya.
Helmi syarif
(bbg)