Ruhut Menduga Ada Penumpang Gelap di Gejolak Demokrat
A
A
A
JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul menduga ada penumpang gelap dalam riak-riak perlawanan yang muncul jelang pelaksanaan Kongres III Partai Demokrat.
Ruhut mengatakan, ada yang menggerakkan tujuh Ketua DPC Partai Demokrat asal Jawa Timur dan Jawa Tengah, untuk mensomasi Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Tiga Ketua DPC Partai Demokrat asal Jawa Timur itu di antaranya dari Kabupaten Nganjuk, Kota Surabaya, dan Kota Pasuruan. Sementara empat Ketua DPC Demokrat dari Jawa Tengah di antaranya Purbalingga, Kabupaten Semarang, Batang, dan Salatiga.
"(Gerakan tujuh Ketua DPC) itu mungkin ada saja yang gerakkan. Tapi SBY banyak loyalisnya. Sudah dua periode beliau jadi presiden," kata Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (22/4/2015).
Pada kesempatan itu, Ruhut juga menyindir sejumlah kader Demokrat yang menginginkan adanya kandidat lain yang maju dalam bursa pencalonan ketua umum partai, selain SBY.
Ruhut menilai, kehendak memajukan calon lain dalam kongres partai yang akan digelar Mei mendatang itu sangat aneh, di tengah mayoritas kader menginginkan SBY dipilih secara aklamasi.
"Kami dari SC kongres yang mengatur tata tertib dan persyaratan pencalonan, SBY sudah didukung 95 persen kader. Kalau semua mayoritas minta aklamasi, ini ada beberapa saja yang meminta ada calon lain, kan tidak pantas," pungkasnya.
Ruhut mengatakan, ada yang menggerakkan tujuh Ketua DPC Partai Demokrat asal Jawa Timur dan Jawa Tengah, untuk mensomasi Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Tiga Ketua DPC Partai Demokrat asal Jawa Timur itu di antaranya dari Kabupaten Nganjuk, Kota Surabaya, dan Kota Pasuruan. Sementara empat Ketua DPC Demokrat dari Jawa Tengah di antaranya Purbalingga, Kabupaten Semarang, Batang, dan Salatiga.
"(Gerakan tujuh Ketua DPC) itu mungkin ada saja yang gerakkan. Tapi SBY banyak loyalisnya. Sudah dua periode beliau jadi presiden," kata Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (22/4/2015).
Pada kesempatan itu, Ruhut juga menyindir sejumlah kader Demokrat yang menginginkan adanya kandidat lain yang maju dalam bursa pencalonan ketua umum partai, selain SBY.
Ruhut menilai, kehendak memajukan calon lain dalam kongres partai yang akan digelar Mei mendatang itu sangat aneh, di tengah mayoritas kader menginginkan SBY dipilih secara aklamasi.
"Kami dari SC kongres yang mengatur tata tertib dan persyaratan pencalonan, SBY sudah didukung 95 persen kader. Kalau semua mayoritas minta aklamasi, ini ada beberapa saja yang meminta ada calon lain, kan tidak pantas," pungkasnya.
(maf)