RI Terus Perjuangkan Palestina Merdeka

Rabu, 22 April 2015 - 12:04 WIB
RI Terus Perjuangkan...
RI Terus Perjuangkan Palestina Merdeka
A A A
JAKARTA - Perjuangan Palestina untuk bisa terbebas dari penjajahan kembali mendapatkan dukungan dari Indonesia. Saat ini wilayah Palestina masih berada di bawah kendali kekuasaan Israel.

Sebagai satu-satunya negara di Asia yang masih dijajah, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, pendudukan Israel di Palestina harus segera diakhiri. Indonesia bersama Palestina akan berjalan berdampingan untuk mencapai impian tersebut. Perjuangan ini akan dilakukan secara bertahap. Jokowi juga mengatakan, Indonesia akan terus membantu Palestina mendapatkan status keanggotaan penuh di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

”Indonesia kembali mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dan berharap momentum Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 dan dokumen deklarasi Palestina akan sanggup mengoptimalkan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina,” kata Jokowi di sela Peringatan Ke-60 KAA di Jakarta Convention Center (JCC) kemarin.

Indonesia merupakan negara ketiga yang mengakui kemerdekaan Palestina di Alger, Aljazair, pada 15 November 1988 silam. Saat ini kedua negara sedang merealisasikan penunjukan Konsul Kehormatan RI di Ramallah, Palestina, sebagai bentuk pengakuan diplomatik. Sementara, Palestina sudah memiliki Kedutaan Besar (Kedubes) di Jakarta. Perdana Menteri (PM) Palestina Rami Hamdallah mengapresiasi komitmen Indonesia. ”Kami sangat tersanjung dengan dukungan Presiden Jokowi.

Sejak kampanye pemilihan Presiden, beliau telah menyatakan komitmennya untuk kemerdekaan Palestina,” ujar Rami. Indonesia terus memberikan bantuan dalam berbagai program pengembangan kapasitas untuk Palestina. Selama periode 2008-2013, Indonesia menyediakan 128 program dan modul pelatihan yang dimanfaatkan 1.257 peserta dari Palestina.

Program itu meliputi usaha kecil menengah (UKM), pendidikan dan kebudayaan, pemberdayaan perempuan, ESDM, good governance, pertahanan, dan pengurangan kemiskinan. Selain itu, Indonesia sedang membangun Pusat Jantung Indonesia di Rumah Sakit Al Shifa dan Rumah Sakit Indonesia di Bait Lahiya, Gaza, Palestina.

Sekitar 45 mahasiswa Palestina saat ini juga sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi Indonesia untuk berbagai jurusan. Bantuan lain yang diberikan Indonesia yaitu menjadi tuan rumah Conference on Cooperation Among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD) II pada 1 Maret 2014 silam.

Acara itu ditujukan untuk mendorong dukungan pengembangan sektor swasta Palestina melalui jejaring pengusaha Palestina dengan negara- negara Asia Timur. Sementara itu, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Rofi Munawar mengapresiasi langkah pemerintah untuk menggalang dukungan terhadap kemerdekaan Palestina dalam penyelenggaraan KAA.

”KAA mengirimkan pesan utama tentang pentingnya sebuah kedaulatan dan kemerdekaan bagi negara-negara di benua Asia maupun Afrika. Palestina salah satu negara yang secara aktif dan senantiasa hadir dalam berbagai kegiatan KAA, tentu saja solidaritas dan keseriusan dari partisipan KAA sangat membantu dalam merealisasikan kemerdekaan Palestina sebagai sebuah negara berdaulat penuh,” kata Rofi Munawar di Gedung DPR RI, Jakarta, kemarin.

Rofi menambahkan, kesuksesan dalam penyelenggaraan dan agenda KAA akan sangat bermanfaat jika secara serius mampu mendorong isu-isu dasar konferensi tersebut, yaitu tidak boleh ada lagi imperialisme dan kolonialisme dalam bentuk apa pun dari satu negara kepada negara lain.

Menurutnya, apa yang terjadi selama ini di Palestina atas tindakan Israel seharusnya telah cukup menegaskan bagi partisipan KAA untuk secara serius melakukan konsolidasi terhadap kemerdekaan negara Palestina. ”Sebuah inisiatif yang baik dari Pemerintah Indonesia sehingga perlu ditindaklanjuti oleh rencana dan langkah-langkah strategis ke depan.

Agenda Palestina merupakan agenda kemanusiaan dan agenda tentang persamaan negara beserta kedaulatannya yang asasi,” ungkapnya. KAA akan fokus membahas tiga dokumen utama yaitu Bandung Message, Deklarasi Penghidupan Kembali Kemitraan Baru Strategis Asia-Afrika, dan Deklarasi Dukungan Kemerdekaan Palestina.

Selain menggelar pertemuan bilateral dengan Palestina, Jokowi juga menggelar pertemuan serupa dengan Perdana Menteri (PM) Kamboja Samdech Hun Sen. Dalam kesempatan itu, Jokowi menawarkan persenjataan dan seragam militer kepada Kamboja. Sebelumnya hubungan diplomasi antara Indonesia dan Kamboja ditandai dengan berbagai kegiatan.

Salah satunya dengan pelatihan militer Kamboja. Menurut Jokowi, Indonesia telah membantu melatih hampir 6.000 personel Angkatan Udara dan pengawal PM Kamboja. Sebagai bentuk penguatan kerja sama, Indonesia menawarkan penjualan persenjataan dan seragam militer.

”Hun Sen menyampaikan ucapan terima kasih karena Indonesia melatih hampir 6.000 personel Angkatan Udara dan pengawalPM. Tadisaya tindaklanjuti itu. Setelahlatihan, Kambojatentu memerlukan senjata dan seragam militer. Saya menawarkan agar Kamboja membeli persenjataan dan seragam militer mereka dari Indonesia,” ungkapJokowi.

Muh shamil/ant
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0967 seconds (0.1#10.140)