Usakti Kembangkan Kelas Internasional
A
A
A
JAKARTA - Universitas Trisakti (Usakti) Jakarta akan mengembangkan kelas internasional dalam rangka menghadapi era globalisasi.
Menurut Wakil Rektor IV Universitas Trisakti Asri Nugrahanti, selama ini pihaknya telah menjalin hubungan kerja sama dengan berbagai universitas di Australia baik itu program dual degree (gelar ganda), pertukaran pelajar, maupun penelitian bersama di antaranya dengan Curtin University, Edith Cowan University, serta University of South Australia.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson mengatakan, kerja sama Usakti dengan Curtin University merupakan hal yang sangat baik karena Curtin University salah satu universitas terbaik di Australia. ”Saya akan berbicara dengan rektorat di sana dan memastikan kerja sama ini terus berlanjut,” ujar Grigson dalam acara Interactive Dialogue Between The Australian Ambassador and The Student of Trisakti University di Kampus Usakti, Jakarta, kemarin.
Menurut dia, pendidikan di Indonesia sudah cukup berkembang dan pendidikan telah menjadi bagian yang sangat penting bagi Indonesia. Meski demikian, universitas-universitas di Indonesia harus lebih menjelajahi dunia lagi sebab mahasiswa butuh pengalaman yang lebih banyak untuk menghadapi era globalisasi.
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Bambang Soedaryono mengungkapkan pentingnya menjalin kerja sama internasionaldibidangpendidikan. Dengan program-program kelas internasional yang bekerja sama dengan berbagai universitas di luar negeri, diharapkan dapat menambah networking mahasiswa, pengetahuan mengenai kultur asing, dan melatih pola pikir mahasiswa.
Pihaknya selalu mencoba melakukan kerja sama dengan sebanyak mungkin universitas di luar negeri, bahkan dalam waktu dekat akan dicoba kerja sama dengan beberapa universitas di China. ”Kami sudah kontak beberapa universitas di sana. Saya melihat kebutuhan kerja sama dengan universitas di China sangat mendesak karena networking bisnis yang dihasilkan akan sangat baik,” ujar Bambang.
Dalam dialog yang diikuti mahasiswa kelas internasional Fakultas Ekonomi Usakti, mahasiswa reguler Fakultas Ekonomi, dan mahasiswa dari berbagai fakultas lain, mereka banyak menanyakan ihwal yang berkaitan dengan pendidikan, budaya belajar, fasilitas yang diterima jika menimba ilmu di Australia hingga perlindungan yang diberikan dari Pemerintah Australia terhadap mahasiswa asal Indonesia.
Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Trisakti Yuzwar Z Basri berharap para mahasiswa bisa mendapatkan manfaat setelah berdialog dengan Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson. Dalam rangka visi Universitas Trisakti menjadi universitas berstandar internasional,
Usakti selalu berusaha bagaimana membuat kondisi suasana akademik yang menuju standar internasional salah satunya menjalin kerja sama internasional. ”Kita juga selalu mencoba mencari terobosan kegiatan yang sifatnya tidak hanya formal akademik, namun kami mencoba beberapa pendekatan pada akhirnya mempunyai muatan dan nuansa pendidikan,” katanya.
R ratna purnama
Menurut Wakil Rektor IV Universitas Trisakti Asri Nugrahanti, selama ini pihaknya telah menjalin hubungan kerja sama dengan berbagai universitas di Australia baik itu program dual degree (gelar ganda), pertukaran pelajar, maupun penelitian bersama di antaranya dengan Curtin University, Edith Cowan University, serta University of South Australia.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson mengatakan, kerja sama Usakti dengan Curtin University merupakan hal yang sangat baik karena Curtin University salah satu universitas terbaik di Australia. ”Saya akan berbicara dengan rektorat di sana dan memastikan kerja sama ini terus berlanjut,” ujar Grigson dalam acara Interactive Dialogue Between The Australian Ambassador and The Student of Trisakti University di Kampus Usakti, Jakarta, kemarin.
Menurut dia, pendidikan di Indonesia sudah cukup berkembang dan pendidikan telah menjadi bagian yang sangat penting bagi Indonesia. Meski demikian, universitas-universitas di Indonesia harus lebih menjelajahi dunia lagi sebab mahasiswa butuh pengalaman yang lebih banyak untuk menghadapi era globalisasi.
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Bambang Soedaryono mengungkapkan pentingnya menjalin kerja sama internasionaldibidangpendidikan. Dengan program-program kelas internasional yang bekerja sama dengan berbagai universitas di luar negeri, diharapkan dapat menambah networking mahasiswa, pengetahuan mengenai kultur asing, dan melatih pola pikir mahasiswa.
Pihaknya selalu mencoba melakukan kerja sama dengan sebanyak mungkin universitas di luar negeri, bahkan dalam waktu dekat akan dicoba kerja sama dengan beberapa universitas di China. ”Kami sudah kontak beberapa universitas di sana. Saya melihat kebutuhan kerja sama dengan universitas di China sangat mendesak karena networking bisnis yang dihasilkan akan sangat baik,” ujar Bambang.
Dalam dialog yang diikuti mahasiswa kelas internasional Fakultas Ekonomi Usakti, mahasiswa reguler Fakultas Ekonomi, dan mahasiswa dari berbagai fakultas lain, mereka banyak menanyakan ihwal yang berkaitan dengan pendidikan, budaya belajar, fasilitas yang diterima jika menimba ilmu di Australia hingga perlindungan yang diberikan dari Pemerintah Australia terhadap mahasiswa asal Indonesia.
Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Trisakti Yuzwar Z Basri berharap para mahasiswa bisa mendapatkan manfaat setelah berdialog dengan Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson. Dalam rangka visi Universitas Trisakti menjadi universitas berstandar internasional,
Usakti selalu berusaha bagaimana membuat kondisi suasana akademik yang menuju standar internasional salah satunya menjalin kerja sama internasional. ”Kita juga selalu mencoba mencari terobosan kegiatan yang sifatnya tidak hanya formal akademik, namun kami mencoba beberapa pendekatan pada akhirnya mempunyai muatan dan nuansa pendidikan,” katanya.
R ratna purnama
(bbg)