TNI AL Tambah Empat Pesawat Latih Baru
A
A
A
SURABAYA - TNI AL menambah empat pesawat latih dasar baru jenis Beechcraft Bonanza G-36 yang akan dioperasikan Skuadron 200 Wing Udara 1/Pusat Penerbangan TNI AL di Surabaya, Jawa Timur.
Keempat pesawat latih dasar itu diserahkan Asisten Logistik Kepala Staf TNI AL Laksamana Muda TNI Hari Pratomo kepada Komandan Pusat Penerbangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Sigit Setiyanta di Base Ops Pangkalan Udara TNI AL Juanda, Surabaya, kemarin. Serah terima itu juga disaksikan langsung Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Ade Supandi.
”Untuk mencetak penerbang profesional dan andal, kami perlu pesawat latih yang spesifik. Sebelumnya, kami sudah memiliki empat pesawat sejenis, sehingga kami sekarang memiliki delapan pesawat latih Bonanza G-36,” kata Ade. Untuk pengadaan 2015, TNI AL masih memerlukan pesawat latih lagi sebanyak empat pesawat udara. ”Itu pesawat latih mesin tunggal, yaitu Bonanza G-36.
Tapi ke depan, kami membutuhkan enam jenis mesin ganda,” katanya. Bahkan, untuk calon penerbang yang memasuki pelatihan madya akan bisa berlatih dengan pesawat yang lebih besar, seperti CN-235 dan Cassa N-212. Terkait pengadaan pesawat latih lewat penyedia PT Krida Setia Abadi itu, Sigit menjelaskan nilai keempat pesawat latih buatan Beechcraft Company di Wichita, Kansas, AS itu mencapai Rp59 miliar.
”Sertifikasi dan pelatihan untuk pengoperasian pesawat sudah dilakukan di AS pada November-Desember 2014. Bahkan, keempat pesawat latih itu sebenarnya sudah memeriahkan HUT TNI 2014, tapi upacara resmi baru hari ini (kemarin),” katanya. Spesifikasi pesawat latih Bonanza G-36 adalah mesin tunggal, bertenaga 300 HP, enam silinder, dan bahan bakar avgas.
Kapasitas pesawat terbang adalah empat orang dengan kecepatan 326/jam dan daya jelajah 1.713 km di ketinggian maksimal 5.639 meter. Pada periode II (2015-2019), TNI AL berkomitmen membangun kekuatan, khususnya pesawat udara, yakni helikopter antikapal selam (11 unit), helikopter antikapal permukaan air (8), helikopter angkut taktis (4), CN235-2000 Patmar (3), dan sejumlah simulator.
M ridwan/ant
Keempat pesawat latih dasar itu diserahkan Asisten Logistik Kepala Staf TNI AL Laksamana Muda TNI Hari Pratomo kepada Komandan Pusat Penerbangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Sigit Setiyanta di Base Ops Pangkalan Udara TNI AL Juanda, Surabaya, kemarin. Serah terima itu juga disaksikan langsung Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Ade Supandi.
”Untuk mencetak penerbang profesional dan andal, kami perlu pesawat latih yang spesifik. Sebelumnya, kami sudah memiliki empat pesawat sejenis, sehingga kami sekarang memiliki delapan pesawat latih Bonanza G-36,” kata Ade. Untuk pengadaan 2015, TNI AL masih memerlukan pesawat latih lagi sebanyak empat pesawat udara. ”Itu pesawat latih mesin tunggal, yaitu Bonanza G-36.
Tapi ke depan, kami membutuhkan enam jenis mesin ganda,” katanya. Bahkan, untuk calon penerbang yang memasuki pelatihan madya akan bisa berlatih dengan pesawat yang lebih besar, seperti CN-235 dan Cassa N-212. Terkait pengadaan pesawat latih lewat penyedia PT Krida Setia Abadi itu, Sigit menjelaskan nilai keempat pesawat latih buatan Beechcraft Company di Wichita, Kansas, AS itu mencapai Rp59 miliar.
”Sertifikasi dan pelatihan untuk pengoperasian pesawat sudah dilakukan di AS pada November-Desember 2014. Bahkan, keempat pesawat latih itu sebenarnya sudah memeriahkan HUT TNI 2014, tapi upacara resmi baru hari ini (kemarin),” katanya. Spesifikasi pesawat latih Bonanza G-36 adalah mesin tunggal, bertenaga 300 HP, enam silinder, dan bahan bakar avgas.
Kapasitas pesawat terbang adalah empat orang dengan kecepatan 326/jam dan daya jelajah 1.713 km di ketinggian maksimal 5.639 meter. Pada periode II (2015-2019), TNI AL berkomitmen membangun kekuatan, khususnya pesawat udara, yakni helikopter antikapal selam (11 unit), helikopter antikapal permukaan air (8), helikopter angkut taktis (4), CN235-2000 Patmar (3), dan sejumlah simulator.
M ridwan/ant
(bbg)