KRL Kian Digemari Kaum Urban
A
A
A
JAKARTA - Moda transportasi kereta rel listrik (KRL) Commuter Line kian digemari warga Jabodetabek dalam memenuhi kebutuhan perjalanan. Kecepatan waktu tempuh membuat KRL menjadi pilihan utama.
Jumlah penumpang KRL Commuter Line pun kian banyak. Meningkatnya jumlah pengguna ini membuat PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) terus berbenah. Saat ini ada pembuatan underpass di Stasiun Manggarai dan memperbesar Stasiun Palmerah.
Revitalisasi Stasiun Palmerah menggunakan konsep yang sama dengan Stasiun Sudirman, yakni dibangun dua lantai. Lantai satu digunakan untuk transaksi tiket dan menunggu kedatangan kereta. Lantai dua digunakan untuk kawasan komersial. Dari pantauan di Stasiun Manggarai, pengerjaan underpass membuat sebagian peron ditutup karena ada galian.
Dengan adanya pengerjaan ini pengguna KRL diwajibkan untuk lebih waspada, terutama pada jam sibuk. Apalagi stasiun ini merupakan stasiun transit. Kini pembangunan Stasiun Palmerah sudah selesai, hanya tersisa penyelesaian akhir seperti pengecatan dan pengoperasian jembatan penyeberangan orang menuju stasiun.
Kepala Humas PT KAI Daop I Bambang S Prayitno mengatakan, pembangunan underpass di Stasiun Manggarai itu untuk menjamin keselamatan pengguna KRL. Saat ini banyak pengguna KRL masih menyeberang di perlintasan dari satu peron ke peron lainnya. Jika penumpang semakin banyak, hal itu akan membahayakan.
”Apalagi nantinya Stasiun Manggarai akan dijadikan stasiun awal pemberangkatan kereta yang menuju bandara,” katanya kemarin. Lebih lanjut Bambang menjelaskan, PT KAI juga akan membuka tiga stasiun di lintasan Duri-Tangerang pada Juni mendatang. Ketiganya adalah Stasiun Grogol, Taman Kota, dan Tanah Tinggi. ”Memang perkembangan KRL Commuter Line cukup signifikan.
Hal ini dilihat dari meningkatnya penumpang tiap bulan,” tuturnya. Operation and Commerce Director PT KCJ Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, pembuatan stasiun merupakan ranah PT KAI. Ketika stasiun sudah siap operasi barulah KCJ yang akan mengoperasikan. Tahun ini pihaknya mengadakan penambahan gerbang sebanyak 100 unit.
Gerbang ini nantinya ditempatkan di tiga stasiun baru dan selebihnya di stasiun yang mengalami lonjakan penumpang. Pada lintas Jakarta-Tangerang terdapat peningkatan penumpang hingga 50% dalam setahun terakhir. ”Walaupun jumlahnya (penumpang) masih kurang dari satu juta per bulan dan paling rendah dibandingkan lintas KRL lain, potensi peningkatan penumpang sangat besar,” paparnya.
Selain menambah gate , PT KCJ juga akan melakukan penambahan rangkaian KRL pada seluruh lintasan. Sebanyak 120 gerbong yang telah dipesan pun akan tiba secara bertahap mulai Juni mendatang. Dwiyana mengatakan, penambahan gerbong KRL tersebut secara langsung untuk menambah kapasitas angkut penumpang.
Penambahan ini juga untuk menggantikan gerbong yang sudah tua dan pengaktifan kembali beberapa rute keberangkatan KRL. Beberapa rute yang akan diaktifkan kembali di antaranya Duri-Nambo pada lintas Bogor dan Maja-Tanah Abang pada lintas Tangerang. ”Pengembangan akan dilakukan secara bertahap. Jadi seiring dengan kedatangan gerbong, penambahan 100 gate di seluruh stasiun yang dilayani PT KCJ pun akan dilakukan,” ujarnya.
Adapun pembangunan ketiga stasiun dilakukan seiring dengan target PT KAI dan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan terkait peningkatan prasarana, jalur, listrikaliranatas, serta persinyalan. ”PT KCJ hanya berperan sebagai pengelola karena seluruh infrastruktur dikelola PT KAI dan Kementerian Perhubungan,” tutupnya.
Lebih lanjut Dwiyana mengatakan akan mendorong masyarakat untuk menggunakan kartu multitrip meski single trip tetap dijual. Saat ini persentase pengguna kartu multitrip adalah 60%, sisanya pengguna single trip. ”Saat ini uang jaminan Rp10.000 nantinya kita beri opsi apakah uangnya akan dikembalikan atau diganti kartu multitrip,” tuturnya.
Ridwansyah
Jumlah penumpang KRL Commuter Line pun kian banyak. Meningkatnya jumlah pengguna ini membuat PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) terus berbenah. Saat ini ada pembuatan underpass di Stasiun Manggarai dan memperbesar Stasiun Palmerah.
Revitalisasi Stasiun Palmerah menggunakan konsep yang sama dengan Stasiun Sudirman, yakni dibangun dua lantai. Lantai satu digunakan untuk transaksi tiket dan menunggu kedatangan kereta. Lantai dua digunakan untuk kawasan komersial. Dari pantauan di Stasiun Manggarai, pengerjaan underpass membuat sebagian peron ditutup karena ada galian.
Dengan adanya pengerjaan ini pengguna KRL diwajibkan untuk lebih waspada, terutama pada jam sibuk. Apalagi stasiun ini merupakan stasiun transit. Kini pembangunan Stasiun Palmerah sudah selesai, hanya tersisa penyelesaian akhir seperti pengecatan dan pengoperasian jembatan penyeberangan orang menuju stasiun.
Kepala Humas PT KAI Daop I Bambang S Prayitno mengatakan, pembangunan underpass di Stasiun Manggarai itu untuk menjamin keselamatan pengguna KRL. Saat ini banyak pengguna KRL masih menyeberang di perlintasan dari satu peron ke peron lainnya. Jika penumpang semakin banyak, hal itu akan membahayakan.
”Apalagi nantinya Stasiun Manggarai akan dijadikan stasiun awal pemberangkatan kereta yang menuju bandara,” katanya kemarin. Lebih lanjut Bambang menjelaskan, PT KAI juga akan membuka tiga stasiun di lintasan Duri-Tangerang pada Juni mendatang. Ketiganya adalah Stasiun Grogol, Taman Kota, dan Tanah Tinggi. ”Memang perkembangan KRL Commuter Line cukup signifikan.
Hal ini dilihat dari meningkatnya penumpang tiap bulan,” tuturnya. Operation and Commerce Director PT KCJ Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, pembuatan stasiun merupakan ranah PT KAI. Ketika stasiun sudah siap operasi barulah KCJ yang akan mengoperasikan. Tahun ini pihaknya mengadakan penambahan gerbang sebanyak 100 unit.
Gerbang ini nantinya ditempatkan di tiga stasiun baru dan selebihnya di stasiun yang mengalami lonjakan penumpang. Pada lintas Jakarta-Tangerang terdapat peningkatan penumpang hingga 50% dalam setahun terakhir. ”Walaupun jumlahnya (penumpang) masih kurang dari satu juta per bulan dan paling rendah dibandingkan lintas KRL lain, potensi peningkatan penumpang sangat besar,” paparnya.
Selain menambah gate , PT KCJ juga akan melakukan penambahan rangkaian KRL pada seluruh lintasan. Sebanyak 120 gerbong yang telah dipesan pun akan tiba secara bertahap mulai Juni mendatang. Dwiyana mengatakan, penambahan gerbong KRL tersebut secara langsung untuk menambah kapasitas angkut penumpang.
Penambahan ini juga untuk menggantikan gerbong yang sudah tua dan pengaktifan kembali beberapa rute keberangkatan KRL. Beberapa rute yang akan diaktifkan kembali di antaranya Duri-Nambo pada lintas Bogor dan Maja-Tanah Abang pada lintas Tangerang. ”Pengembangan akan dilakukan secara bertahap. Jadi seiring dengan kedatangan gerbong, penambahan 100 gate di seluruh stasiun yang dilayani PT KCJ pun akan dilakukan,” ujarnya.
Adapun pembangunan ketiga stasiun dilakukan seiring dengan target PT KAI dan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan terkait peningkatan prasarana, jalur, listrikaliranatas, serta persinyalan. ”PT KCJ hanya berperan sebagai pengelola karena seluruh infrastruktur dikelola PT KAI dan Kementerian Perhubungan,” tutupnya.
Lebih lanjut Dwiyana mengatakan akan mendorong masyarakat untuk menggunakan kartu multitrip meski single trip tetap dijual. Saat ini persentase pengguna kartu multitrip adalah 60%, sisanya pengguna single trip. ”Saat ini uang jaminan Rp10.000 nantinya kita beri opsi apakah uangnya akan dikembalikan atau diganti kartu multitrip,” tuturnya.
Ridwansyah
(bbg)