Loyalis Agung Laksono Tak Bersedia Dirotasi
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar produk Munas Ancol, Agun Gunanjar Sudarsa menanggapi enteng surat Ketua DPR Nomor 87/PIMP/III/2014-2015 tertanggal 16 April 2015, dan ancaman Fraksi Partai Golkar (FPG) tentang rotasi sejumlah anggota fraksi partai berlambang pohon beringin tersebut.
Agun menilai, justru Surat FPG dan Surat Ketua DPR itu yang berpotensi mendapat sanksi administratif, sanksi pidana dan saksi organisasi partai.
"Mohon maaf bukan balik ancam ya, saya tidak akan pernah mau mematuhi SK lucu-lucuan, dimana DPP-nya baik Riau maupun Bali sudah habis kontraknya urus partai. Kembali saja urus rumah asalnya. Banyak sekali PR nya di luar partai," kata Agun melalui keterangan tertulis yang diterima Sindonews, Selasa (21/4/2015).
Selain menegaskan dirinya tidak akan melaksanakan rotasi yang dimandatkan oleh Fraksi Partai Golkar, Agun juga meminta Aburizal Bakri (Ical) Cs untuk intropeksi diri atas menurunnya prestasi yang dicapai pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014 lalu.
Dia pun menuding Partai Golkar telah dijalankan secara oligarkis sehingga simpati masyarakat terhadap partai yang jaya di era Soeharto ini memudar.
"Masih banyak kader Golkar yang punya hati dan nurani. Melihat keterpurukan Partai di Pileg utamanya Pilpres, masa sih 2019 mau diulangi melalui koalisi ini," ucap Agun.
"Tidak, saya tidak mau terpuruk pada angka 1 digit, dan saya tidak mau lagi partai ini dijalankan oleh sekelompok orang (oligarki). Semua juga tahu partai ini jadi sangat transaksional, bagaimana bisa dapat simpati pemilih. Ayo kader-kader hapuskan oligarki parpol, bangun demokrasi yang benar," imbuh Agun.
Agun menilai, justru Surat FPG dan Surat Ketua DPR itu yang berpotensi mendapat sanksi administratif, sanksi pidana dan saksi organisasi partai.
"Mohon maaf bukan balik ancam ya, saya tidak akan pernah mau mematuhi SK lucu-lucuan, dimana DPP-nya baik Riau maupun Bali sudah habis kontraknya urus partai. Kembali saja urus rumah asalnya. Banyak sekali PR nya di luar partai," kata Agun melalui keterangan tertulis yang diterima Sindonews, Selasa (21/4/2015).
Selain menegaskan dirinya tidak akan melaksanakan rotasi yang dimandatkan oleh Fraksi Partai Golkar, Agun juga meminta Aburizal Bakri (Ical) Cs untuk intropeksi diri atas menurunnya prestasi yang dicapai pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014 lalu.
Dia pun menuding Partai Golkar telah dijalankan secara oligarkis sehingga simpati masyarakat terhadap partai yang jaya di era Soeharto ini memudar.
"Masih banyak kader Golkar yang punya hati dan nurani. Melihat keterpurukan Partai di Pileg utamanya Pilpres, masa sih 2019 mau diulangi melalui koalisi ini," ucap Agun.
"Tidak, saya tidak mau terpuruk pada angka 1 digit, dan saya tidak mau lagi partai ini dijalankan oleh sekelompok orang (oligarki). Semua juga tahu partai ini jadi sangat transaksional, bagaimana bisa dapat simpati pemilih. Ayo kader-kader hapuskan oligarki parpol, bangun demokrasi yang benar," imbuh Agun.
(maf)