Hunian Mediterania Tropikal untuk Keluarga

Minggu, 19 April 2015 - 10:18 WIB
Hunian Mediterania Tropikal...
Hunian Mediterania Tropikal untuk Keluarga
A A A
Rumah berwarna oranye yang dibangun dengan gaya mediterania tropikal berdiri di atas tanah seluas 2.000 m2. Berada di kawasan Bintaro, hunian dua lantai ini menjadi pilihan Ikang Fawzi menjalani hidup bersama keluarga.

Sore hari itu, didukung cuaca yang teduh dan angin sepoi-sepoi, Ikang bercerita kepada KORAN SINDO bagaimana dirinya dan keluarga sangat betah tinggal di rumah tersebut.

Sejak 1997, Ikang mulai menempati rumah yang memiliki luas 600 m2 ini. Menurut Ikang, awal ketertarikannya untuk pindah ke Bintaro dari rumah sebelumnya yang berlokasi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, adalah agar dekat dengan tempat anak-anaknya bersekolah yaitu Sekolah Global Jaya. Kompleks perumahan yang Ikang tempati ini juga perumahan yang ia bangun dan menjadi pilihan bisnisnya.

”Jadi, kali pertama saya melakukan pembebasan lahan pada 1995, kemudian proyek perumahan ini berjalan sejak 1996,” katanya. Ikang mengatakan, lokasi rumah sangat strategis dan cocok dengan kebutuhannya. Alasan lain, Ikang ingin membesarkan keluarga di lingkungan aman, nyaman, sekaligus memiliki kualitas udara yang bersih.

”Konsep rumah ini adalah one stop activity. Saya ingin semua aktivitas saya dan keluarga dapat dikerjakan di rumah. Mulai dari bekerja, beribadah, berolahraga, berkesenian, sampai menggelar pengajian, semua dilakukan di rumah,” tutur musisi rock kawakan tersebut. Ikang mengaku sudah memikirkan konsep ini dari awal membangun rumah. Saat ini rumah sudah menjadi ideal bagi Ikang. Apalagi, rumah yang ia huni dekat dengan fasilitas umum lain seperti rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan tempat beribadah.

”Alhamdulillah, kenyataannya kawasan ini benar-benar berkembang. Tetapi, yang paling utama adalah ketika istri serta anak-anak saya merasa nyaman dan homey saat berada di rumah,” ucap ayah dua anak: Isabella Fawzi dan Marsha Chikita Fawzi ini. Menurut Ikang, rumah ini bergaya mediterania tropikal. Gaya mediterania menjadi unsur utama, namun Ikang memberikan nuansa tropikal lewat penggunaan atap lebar dan rindang yang sesuai dengan iklim tropis. Hunian ini juga memiliki halaman depan dan halaman belakang yang cukup luas.

”Rumah model seperti ini mengingatkan saya pada masa kecil. Dahulu, saat ayah saya menjadi duta besar di Kuala Lumpur, saya dibesarkan di rumah dengan model halaman depan dan belakang yang luas. Jadi, ada keinginan saya untuk mewujudkan rumah seperti itu,” cerita pria yang terjun menjadi aktor pada 1980 ini. Area belakang rumah menjadi salah satu tempat favorit Ikang menghabiskan waktu bersama keluarga.

Mulai dari bekerja sambil bercengkerama dengan anggota keluarga lain. Bagian rumah berbentuk outdoor ini dilengkapi dengan beberapa alat olahraga serta alat musik seperti drum yang masih sering digunakan oleh Ikang. ”Tempat ini juga memudahkan saya untuk mengontrol rumah. Jadi di lantai bawah sini memang sengaja dijadikan area bersama,” kata suami Marissa Haque itu. Di lantai atas terdapat kamar utama dan kamar anak. Selain di area belakang rumah, Ikang juga suka menghabiskan waktu di ruangan khusus tempat ia menghasilkan karya-karya musik.

Di ruangan tersebut juga terdapat beberapa alat musik seperti koleksi gitar dan pajangan berupa penghargaan yang sudah Ikang capai. Di setiap sudut rumah terlihat koleksi buku yang dimiliki sang istri. Ikang mengatakan, membaca memang sudah menjadi hobi dia dan keluarga. Rumah ini juga memiliki dua ruang perpustakaan untuk menampung semua koleksi bacaan. Kehadiran piano semakin mempercantik area ruang keluarga dan ruang makan.

Selain itu, banyak pula terdapat lukisan dan foto-foto yang menghiasi dinding rumah. ”Lukisan ini kumpulan dari karya ayah Marissa yang suka melukis. Kemudian hobi melukis itu turun ke Marissa hingga anak saya, Chikita,” tutur Ikang. Berbicara soal interior rumah, memang lebih banyak berdasarkan keinginan Marissa. Ikang mengungkapkan, beberapa interior didesain oleh Marissa sendiri, kemudian dipesan dan dibuat oleh orang lain. Alhasil, furnitur seperti sofa yang terdapat dari ruang depan sampai ruang belakang memiliki warna senada.

”Namun, ada juga beberapa yang tetap beli di luar. Saya memang membagi tugas. Masalah bangunan dan eksterior itu jadi tanggung jawab saya. Sedangkan interior itu Marissa yang mengurus,” kata pria berusia 55 tahun ini. Bagian yang membuat rumah semakin terasa teduh dan adem adalah kolam renang serta musala berbentuk gazebo. ”Biasanya saya dan keluarga melakukan ibadah ataupun pengajian bersama masyarakat sekitar di musala ini,” ujar Ikang. Kegiatan tersebut membuat keluarga Ikang dan penduduk memiliki kedekatan sehingga dapat saling menjaga satu sama lain.

Kini semua kegiatan yang Ikang lakukan dapat dikerjakan di rumah tanpa perlu membuang waktu dan tenaga untuk ke luar rumah. Menurut Ikang, berada di rumah membuatnya tidak perlu lagi meluangkan waktu ke vila untuk berlibur. ”Sudah cukup di rumah ini. Bisa dekat dengan alam hijau dan air. Kemudian ada balkon juga di lantai atas untuk berkumpul dan menikmati pemandangan halaman belakang dari atas,” ungkapnya.

Ikang merasa sangat puas karena semua targetnya untuk rumah ini sudah tercapai. Itulah yang membuat Ikang nyaman dan cocok dengan rumah tersebut sehingga ia bisa sangat mengurangi pekerjaan di luar rumah dan seoptimal mungkin melakukan aktivitas di dalam rumah. Banyak waktu dan kesempatan yang terbuang di jalan karena kemacetan Jakarta.

”Saya berpikir bagaimana kita mengendalikan hidup. Suksesnya hidup ini bergantung kita yang mengendalikan. Jadi, konsep rumah ini memang sudah dimatangkan sehingga manfaatnya dapat saya rasakan sekarang,” kata Ikang.

Pria berdarah Sunda dan Bugis itu memaknai rumah sebagai manifestasi dari tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga. ”Kewajiban saya adalah memberikan keamanan serta kenyamanan kepada istri dan anak. Rasanya sangat senang ketika mendengar bahwa keluarga saya juga merasa nyaman dengan rumah ini,” pungkas Ikang, bahagia.

Dina angelina
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1178 seconds (0.1#10.140)