Presiden Jokowi Jadi Warga Kehormatan TNI
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diangkat menjadi warga kehormatan pasukan khusus TNI. Presiden mendapat kehormatan itu di upacara apel kebesaran di Lapangan Merah Plaza Mabes TNI, Cilangkap.
Presiden Jokowi disambut oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko didampingi Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna. Hadir juga sejumlah menteri kabinet kerja pemerintahan Presiden Jokowi-Jusuf Kalla.
Jenderal TNI Moeldoko mengangkat Presiden Jokowi sebagai warga kehormatan pasukan khusus TNI ditandai dengan pemasangan baret dan jaket Mabes TNI. Tanda warga kehormatan selaras dengan UUD 1945 pasal 10 bahwa presiden memegang kekuasaan tertinggi atas angkaran darat, angkatan laut, dan angkatan udara.
Jaket dan baret yang disematkan kepada Presiden Jokowi dibawa oleh pasukan khusus melalui aksi terjun payung yang langsung mendarat di lapangan. Sebelum acara pembaretan, Presiden Jokowi masuk ke lokasi lapangan merah tepat di depan Gedung Soedirman menaiki panser Anoa.
Kegiatan ini melibatkan 6.450 personel, terdiri dari 750 personel Mabes TNI, 2.100 personel AD, 2.050 personel TNI AL, dan 1.550 personel TNI AU.
Tidak hanya itu, TNI juga memajang alutista yakni MBT Leopard 2A7 2 unit, panser Tarantula Canon 2 unit, panser intai komando 2 unit, rudal grom TNI AD 2 pucuk, meriam-155 MM KH 179 TNI AD. 2 pucuk, BMP 3F marinir 2 unit, LVT 7 marinir 2 unit, roket RM-70 grad 2 unit, APc 6X6 anoa 2 unit, panser APS anoa 6X6. 2 unit, dan heli superpuma 1 unit. Sedangkan pesawat flypass F-16 4 unit, heli bell 412 4 unit,
Apel kebesaran bertujuan menciptakan suasana batin yang terwujud dalam penghayatan terhadap keprajuritan, yang berimplikasi pada terjalinnya hubungan emosional. Sehingga Presiden Jokowi memiliki komitmen profesional terhadap institusi TNI sebagai kekuatan inti pertahanan negara.
Presiden Jokowi disambut oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko didampingi Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna. Hadir juga sejumlah menteri kabinet kerja pemerintahan Presiden Jokowi-Jusuf Kalla.
Jenderal TNI Moeldoko mengangkat Presiden Jokowi sebagai warga kehormatan pasukan khusus TNI ditandai dengan pemasangan baret dan jaket Mabes TNI. Tanda warga kehormatan selaras dengan UUD 1945 pasal 10 bahwa presiden memegang kekuasaan tertinggi atas angkaran darat, angkatan laut, dan angkatan udara.
Jaket dan baret yang disematkan kepada Presiden Jokowi dibawa oleh pasukan khusus melalui aksi terjun payung yang langsung mendarat di lapangan. Sebelum acara pembaretan, Presiden Jokowi masuk ke lokasi lapangan merah tepat di depan Gedung Soedirman menaiki panser Anoa.
Kegiatan ini melibatkan 6.450 personel, terdiri dari 750 personel Mabes TNI, 2.100 personel AD, 2.050 personel TNI AL, dan 1.550 personel TNI AU.
Tidak hanya itu, TNI juga memajang alutista yakni MBT Leopard 2A7 2 unit, panser Tarantula Canon 2 unit, panser intai komando 2 unit, rudal grom TNI AD 2 pucuk, meriam-155 MM KH 179 TNI AD. 2 pucuk, BMP 3F marinir 2 unit, LVT 7 marinir 2 unit, roket RM-70 grad 2 unit, APc 6X6 anoa 2 unit, panser APS anoa 6X6. 2 unit, dan heli superpuma 1 unit. Sedangkan pesawat flypass F-16 4 unit, heli bell 412 4 unit,
Apel kebesaran bertujuan menciptakan suasana batin yang terwujud dalam penghayatan terhadap keprajuritan, yang berimplikasi pada terjalinnya hubungan emosional. Sehingga Presiden Jokowi memiliki komitmen profesional terhadap institusi TNI sebagai kekuatan inti pertahanan negara.
(hyk)