Presiden Anti Rokok Dunia Sebut Pemerintah RI Gagal Lindungi Anak-anak
A
A
A
LONDON - Nama Indonesia kembali jadi sorotan dunia Internasional namun bukan karena prestasi. Bagaimana tidak bocah berumur 7 tahun di Indonesia banyak menjadi pencandu rokok berat dengan sanggup menghabiskan rokok 30 batang rokok dalam sehari hari.
Menurut berita yang ditulis Daily Bocah bernama Dihan Awalidan telah kecanduan sejak umur tiga tahun. Bocah Desa kecil Cicapar, Jawa Barat, Indonesia yang menolak kegiatan bermain dan lebih asyik menghabiskan waktunya dengan merokok.
Dia membeli rokok kretek dengan uang saku. Tak hanya dari uang saku, bahkania kerap mencuri uang dari dompet ibunya untuk memmembeli rokok.
Orangtua Dihan mengaku sering melarang Dihan untuk berhenti merokok namun langkah itu mendapat perlawanan dari Dihan. Dihan kerap sembunyi-sembunyi merokok dengan melakukannya di sawah atau dikebun
"Dihan telah merokok sejak usia tiga tahun. Pada saat itu ia bisa merokok tiga bungkus rokok dalam sehari. Jika dia tidak diberi uang rokok dia akan marah atau mencuri rokok." Tutur Ayahnya Iyan, 36, seperti dilansir Daily, Selasa 14/4.
Berdasarkan berita laporan berita Daily ternyata bukan hanya Dihan saja. Teman-temannya seperti Nawan, 11 tahun, Jujun 7 tahun dan Dede, 8 tahun juga menjadi seorang pecandu rokok. Yang
Mengejutkan, merokok adalah tren yang berkembang di kalangan anak-anak di desa-desa kecil di Indonesia,
Indonesia merupakan pasar rokok terbesar kelima di dunia dan sepertiga dari orang-orang muda telah mencoba rokok sebelum usia 10.
Matt Myers, presiden anti rokok dunia, mengatakan Lebih dari 61 juta orang di Indonesia asap dan dua pertiga dari penduduk laki-laki yang kecanduan kebiasaan.
"Apa yang kita miliki di Indonesia adalah badai yang sempurna. Ini adalah pemerintahan yang gagal melindungi anak-anak dan industri yang memasarkan produk-produknya seperti itu sejak 60 tahun yang lalu,"
Menurutnya sebelumnya bocah 8 tahun, warga Sukabumi, Jawa Barat, yang merokok sambil minum kopi. Anak ketiga dari lima bersaudara pasangan Sukandi dan Nursari ini seolah tidak pernah berhenti merokok.
Bayangkan, dalam sehari bocah ini mampu merokok hingga tiga bungkus. Menurut Nursari, anaknya kecanduan rokok berawal saat melihat orang dewasa menghisap rokok sambil minum kopi.
Nursari mengaku ingin sekali mengobati kecanduan anaknya dari rokok. Namun, Ia sudah tidak memiliki biaya berobat.
Menurut berita yang ditulis Daily Bocah bernama Dihan Awalidan telah kecanduan sejak umur tiga tahun. Bocah Desa kecil Cicapar, Jawa Barat, Indonesia yang menolak kegiatan bermain dan lebih asyik menghabiskan waktunya dengan merokok.
Dia membeli rokok kretek dengan uang saku. Tak hanya dari uang saku, bahkania kerap mencuri uang dari dompet ibunya untuk memmembeli rokok.
Orangtua Dihan mengaku sering melarang Dihan untuk berhenti merokok namun langkah itu mendapat perlawanan dari Dihan. Dihan kerap sembunyi-sembunyi merokok dengan melakukannya di sawah atau dikebun
"Dihan telah merokok sejak usia tiga tahun. Pada saat itu ia bisa merokok tiga bungkus rokok dalam sehari. Jika dia tidak diberi uang rokok dia akan marah atau mencuri rokok." Tutur Ayahnya Iyan, 36, seperti dilansir Daily, Selasa 14/4.
Berdasarkan berita laporan berita Daily ternyata bukan hanya Dihan saja. Teman-temannya seperti Nawan, 11 tahun, Jujun 7 tahun dan Dede, 8 tahun juga menjadi seorang pecandu rokok. Yang
Mengejutkan, merokok adalah tren yang berkembang di kalangan anak-anak di desa-desa kecil di Indonesia,
Indonesia merupakan pasar rokok terbesar kelima di dunia dan sepertiga dari orang-orang muda telah mencoba rokok sebelum usia 10.
Matt Myers, presiden anti rokok dunia, mengatakan Lebih dari 61 juta orang di Indonesia asap dan dua pertiga dari penduduk laki-laki yang kecanduan kebiasaan.
"Apa yang kita miliki di Indonesia adalah badai yang sempurna. Ini adalah pemerintahan yang gagal melindungi anak-anak dan industri yang memasarkan produk-produknya seperti itu sejak 60 tahun yang lalu,"
Menurutnya sebelumnya bocah 8 tahun, warga Sukabumi, Jawa Barat, yang merokok sambil minum kopi. Anak ketiga dari lima bersaudara pasangan Sukandi dan Nursari ini seolah tidak pernah berhenti merokok.
Bayangkan, dalam sehari bocah ini mampu merokok hingga tiga bungkus. Menurut Nursari, anaknya kecanduan rokok berawal saat melihat orang dewasa menghisap rokok sambil minum kopi.
Nursari mengaku ingin sekali mengobati kecanduan anaknya dari rokok. Namun, Ia sudah tidak memiliki biaya berobat.
(wbs)